Empat Kesultanan Islam Di Bumi Maluku Utara (Maluku Kie Raha)
Monday, June 1, 2015
Add Comment
Sahabat, pernahkah anda membaca sejarah Kepulauan Rempah-Rempah karya M. Adnan Amal, Pemberontakan Nuku Karya Muridan Widjojo, atau Mengenal Kesultanan Tidore karya putra kawasan Maswin M. Rahman, dan masih banyak lagi karya-karya lainnya mengenai masyarakat, budaya, social, dan geografi Maluku Utara. Sahabat, dalam sebuah literatur disebutkan bahwa nama Maluku diambil dari bahasa Arab, yaitu “Jazirah Al-Mamluk” yang artinya “Kepualaun Sultan-Sultan”. Karena memang demikian kenyataannya bahwa Propinsi Maluku Utara yang dikenal dengan nama Maluku Utara sebagai Ikonnya, terdiri dari Kesultanan Tidore, Ternate, Jailolo (dulu ibu kotanya di pulau Moti), Bacan (dulu ibu kotanya di Pulau Makian). Berikut keempat Kesultanan tersebut:
1. Kesultanan Tidore
Kesultanan yang wilayah kekuasaan terbentang dari Seram (Propinsi Maluku) sampai Papua ini merupakan Kesultanan Maluku Terbesar dan tertua di kepulauan Maluku (menurut sejarah verbal para tetua dan buku karya Maswin M. Rahman dan Juga lihat Buku Pemberontak Nuku, tapi hal berbeda sahabat sanggup temukan di buku Kepulauan Rempah-Rempah karya M. Adnan Amal). Pulau Tidore kini secara manajemen kenegaraan RI, menjadi Kota Tidore kepulauan, yang telah berpisah dengan daerahnya yang lain di NKRI. Berdasarkan buku Mengenal Kesultanan Tidore, bahwa keberadaan Kota Tidore mulai terkuak semenjak Sultan Ciriliyati naik tahta pada tahun 1495-1512 (penguasa Tidore pertama yang memakai gelar Sultan). Akan tetapi sebelum itu terdapat sepuluh penguasa tidore yang bergelar Kolano. Tidak diketahui niscaya kapan Keultanan Tidore berdiri. Penguasa Tidore pertama berjulukan Kolano Syahjati alias Muhammad Nakel, sedangkan sultan yang populer berjulukan Sultan Syaedul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El-Mabus Kaicil Paparangan Jou Barakati alias Sultan Nuku, sulta inilah yang dianggkat menjadi pendekar nasional oleh pemerintah RI.
2. Kesultanan Ternate
Dalam catatan buku Kepulauan Rempah-Rempah, KeSultann Ternate Berdiri pada tahun 1257, saat Masur Malamo (1257-1272) dilantik menjadi Sultan Pertama Kesultanan Ternate. Kesultanan Ternate merupakan salah satu Kesultanan terbesar di Maluku dengan wilayah perluasan yang terbentang dari Sulawesi Utara, Tengah, Tenggara, Kep Sula, Ambon, Buru. Sultan Ternate yang populer ialah Sultan Babullah, yang kini namanya diabadikan sebagai nama salah satu akademi Negeri di Kota Ternate. Secara manajemen kenegaraan Republik Indonesia, pulau ternate memisahkan dirinya dengan wilayahnya.
3. Kesultanan Jailolo
Kesultanan yang dulu ibu kotanya di pulau Moti tersebut, dalam catatan buku Kepulauan Rempah-rempah tidak diketahui niscaya kapan Kesultanan Jailolo Berdiri. Hal ini sebab beberapa factor, contohnya tradisi iterasi di Maluku Utara yang paling berpengaruh di masyarakat ialah tradisi lisan. Dalam Maswin M. Rahman, menuturkan bahwa pendiri Kesultanan Jailolo ialah DaSultanti. Kesultanan Jailolo tidak mempunyai seorang Sultan yang menjadi symbol kebesaranya (catatan Kompas) ibarat Kesultanan Tidore (Nuku) dan Ternate (Babullah). Saat ini Jailolo dalam manajemen kenegaraan Republik Indonesia menjadi ibu kota kabupaten Halmahera Barat.
4. Kesultanan Bacan
Kesultanan yang dulunya beribu kota di pulau Makianj tersebut merupakan salah satu dari keempat Kesultanan di Maluku Utara, yang juga dikenal dengan Maluku Kie Raha (Maluku Empat Kesultanan). Dalam catatan di buku Kepulauan Rempah-rempah, M Adnan Amal mengukapkan bahwa Kesultanan Bacan Berdiri pada tahun 1322. Sultan pertama Kesultanan Bacan ialah Kaicil Buka. Saat ini Pulau Bacan menjadi Ibu Kota kabupaten Halmahera Selatan, dan merupakan Kabupaten yang daerahnya terbesar di Propinsi Maluku Utara. Sedangkan untuk wilayah ekspansinya, Kesultanan Bacan mempunyai wilayah yang tidak begitu luas ibarat Tidore dan Ternate. Kesultanan Bacan juga tidak mempunyai Sultan yang menjadi symbol kebesaran Kesultanan Bacan.
1. Kesultanan Tidore
Image source Google.com |
Kesultanan yang wilayah kekuasaan terbentang dari Seram (Propinsi Maluku) sampai Papua ini merupakan Kesultanan Maluku Terbesar dan tertua di kepulauan Maluku (menurut sejarah verbal para tetua dan buku karya Maswin M. Rahman dan Juga lihat Buku Pemberontak Nuku, tapi hal berbeda sahabat sanggup temukan di buku Kepulauan Rempah-Rempah karya M. Adnan Amal). Pulau Tidore kini secara manajemen kenegaraan RI, menjadi Kota Tidore kepulauan, yang telah berpisah dengan daerahnya yang lain di NKRI. Berdasarkan buku Mengenal Kesultanan Tidore, bahwa keberadaan Kota Tidore mulai terkuak semenjak Sultan Ciriliyati naik tahta pada tahun 1495-1512 (penguasa Tidore pertama yang memakai gelar Sultan). Akan tetapi sebelum itu terdapat sepuluh penguasa tidore yang bergelar Kolano. Tidak diketahui niscaya kapan Keultanan Tidore berdiri. Penguasa Tidore pertama berjulukan Kolano Syahjati alias Muhammad Nakel, sedangkan sultan yang populer berjulukan Sultan Syaedul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El-Mabus Kaicil Paparangan Jou Barakati alias Sultan Nuku, sulta inilah yang dianggkat menjadi pendekar nasional oleh pemerintah RI.
2. Kesultanan Ternate
Image source Google.com |
Dalam catatan buku Kepulauan Rempah-Rempah, KeSultann Ternate Berdiri pada tahun 1257, saat Masur Malamo (1257-1272) dilantik menjadi Sultan Pertama Kesultanan Ternate. Kesultanan Ternate merupakan salah satu Kesultanan terbesar di Maluku dengan wilayah perluasan yang terbentang dari Sulawesi Utara, Tengah, Tenggara, Kep Sula, Ambon, Buru. Sultan Ternate yang populer ialah Sultan Babullah, yang kini namanya diabadikan sebagai nama salah satu akademi Negeri di Kota Ternate. Secara manajemen kenegaraan Republik Indonesia, pulau ternate memisahkan dirinya dengan wilayahnya.
3. Kesultanan Jailolo
Image source Google.com |
Kesultanan yang dulu ibu kotanya di pulau Moti tersebut, dalam catatan buku Kepulauan Rempah-rempah tidak diketahui niscaya kapan Kesultanan Jailolo Berdiri. Hal ini sebab beberapa factor, contohnya tradisi iterasi di Maluku Utara yang paling berpengaruh di masyarakat ialah tradisi lisan. Dalam Maswin M. Rahman, menuturkan bahwa pendiri Kesultanan Jailolo ialah DaSultanti. Kesultanan Jailolo tidak mempunyai seorang Sultan yang menjadi symbol kebesaranya (catatan Kompas) ibarat Kesultanan Tidore (Nuku) dan Ternate (Babullah). Saat ini Jailolo dalam manajemen kenegaraan Republik Indonesia menjadi ibu kota kabupaten Halmahera Barat.
4. Kesultanan Bacan
Image source Google.com |
Kesultanan yang dulunya beribu kota di pulau Makianj tersebut merupakan salah satu dari keempat Kesultanan di Maluku Utara, yang juga dikenal dengan Maluku Kie Raha (Maluku Empat Kesultanan). Dalam catatan di buku Kepulauan Rempah-rempah, M Adnan Amal mengukapkan bahwa Kesultanan Bacan Berdiri pada tahun 1322. Sultan pertama Kesultanan Bacan ialah Kaicil Buka. Saat ini Pulau Bacan menjadi Ibu Kota kabupaten Halmahera Selatan, dan merupakan Kabupaten yang daerahnya terbesar di Propinsi Maluku Utara. Sedangkan untuk wilayah ekspansinya, Kesultanan Bacan mempunyai wilayah yang tidak begitu luas ibarat Tidore dan Ternate. Kesultanan Bacan juga tidak mempunyai Sultan yang menjadi symbol kebesaran Kesultanan Bacan.
0 Response to "Empat Kesultanan Islam Di Bumi Maluku Utara (Maluku Kie Raha)"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda