Review dan Pengalaman Menggunakan MacBook Pro 2016
Tiga bulan sudah aku memakai MacBook Pro Retina 2016. Suka sedih sudah aku lalui. Entah mengapa aku hanya menemukan sukanya saja. Dukanya sih belum ketemu, dan jangan pernah ketemu (semoga). Oleh alasannya itu, aku akan membagikan dongeng aku dalam tiga bulan ini hidup bersama MacBook Pro Retina Display. Seperti apakah itu?
OS X Yang Sangat Memuaskan
Sistem operasi yang dipakai di MacBook Pro Retina Display ini yaitu OS X. Versi terbaru ketika ini yaitu OS X El Capitan. Tinggal tunggu beberapa bulan lagi sampai versi akibat sistem operasi terbaru macOS Sierra dirilis. Saya yaitu pengguna beberapa sistem operasi menyerupai Windows, Ubuntu, openSUSE, dan OS X. Di antara semuanya, yang paling memuaskan berdasarkan aku yaitu OS X.
OS X yaitu sistem operasi buatan Apple yang hanya dipakai di komputer-komputer buatannya saja. Kamu tidak akan pernah menemukan OS X yang dijual di toko-toko sebagai sistem operasi terpisah. Semua OS X selalu sudah dijual bersama dengan perangkat Mac. Jika kau mendapatinya, maka sanggup dipastikan itu yaitu produk ilegal.
Karena dibangun oleh Apple, maka semua hardware dan softwarenya juga dibentuk oleh perusahaan yang sama. Artinya Apple mempunyai kontrol penuh atas semua produknya. Hal ini sangat berbeda dengan Microsoft yang hanya menciptakan Windows dan menyerahkan pembuatan Komputer ke vendor rekanannya.
Imbasnya adalah, semua produk Apple mempunyai kualitas yang sangat bagus. Bukan cuma performa, namun juga sistem produk yang jarang sekali mengalami crash maupun banyak sekali error. Jika pun terdapat crash, kesalahan, ataupun sejenisnya, Apple sanggup dengan cepat memperbaikinya alasannya mempunyai jalan masuk ke hardware dan software. Efek ke pengguna yaitu meningkatnya kepuasan pengguna.
Performa Kuat dan Hemat Baterai
MacBook Pro memang didesain sebagai lini MacBook dengan performa terbaik. Prosesor yang cepat dan memori yang cukup besar, plus upgrade SSD dan layar Retina membuatnya menjadi komputer jinjing terbaik Apple.
Spesifikasi Macbook Pro Retina yang aku gunakan yaitu sebagai berikut :
- Intel Core i5 2.7 GHz Generasi ke-5
- RAM 8GB 1867Mhz DDR3
- Intel Iris Graphic 6100
- 256GB Flash Storage
- Retina Display 2560 x 1600 13,3 Inch
Dengan spesifikasi tersebut, aku sanggup melaksanakan banyak sekali macam pekerjaan menyerupai mengolah dokumen, sheet, dan presentasi dengan Microsoft Office 2016, editing Video 4K memakai iMovie, menciptakan proyek musik sederhana dengan GarageBand, edit foto RAM DNG di Lightroom, Desain grafis dengan Photoshop CC, Membuat aplikasi iOS dengan Xcode, menciptakan aplikasi Android dengan Android Studio, dan lain sebagainya tanpa hambatan sedikit pun duduk kasus performa.
Spesifikasi tersebut memang bukan yang terbaik, namun aku tidak pernah mengalami duduk kasus yang berarti. Ditambah lagi, integrasi software dengan hardware sangat sempurna. Semua driver bekerja dengan sangat baik. Setiap ada update OS X selalu sanggup ketika hari rilis dan tidak perlu menunggu.
Jika kau menerka bahwa kekuatan MacBook Pro Retina tersebut menghabiskan tenaga besar, kau harus mencobanya sendiri. Jika bergelut dengan Xcode dengan menjalankan full simulator, aku sanggup mendapat 6-7 jam. Atau jikalau hanya bergelut menciptakan artikel MacPoin dengan aplikasi Blogo, Microsoft Word 2016, dan browser Opera aku sanggup mendapat baterai sampai 12 jam lebih. Baterai di MacBook Pro Retina sangat hemat.
Semua Kebutuhan Terpenuhi
Jujur saja, ketika pertama kali membeli MacBook Pro aku kepikiran akan banyak sekali hal. Mulai dari harus mengganti kebiasaan memakai Windows sampai banyak sekali jadwal yang aku gunakan. Ternyata kekhawatiran aku tidak terbukti.
Saya pernah mencicipi membeli laptop Windows. Saat pertama kali membelinya, yang aku dapatkan hanya lah mesin yang masih belum sanggup melaksanakan apapun. Tidak ada Windows. Saya harus memasang Windows secara manual. Setelah memasang Windows, apa semua kebutuhan aku sudah terpenuhi? Belum! Masih belum ada Microsoft Office dan banyak sekali jadwal yang sanggup aku gunakan.
Berbeda halnya jikalau membeli MacBook. Saat pertama kali beli, sudah ada OS X terinstal, banyak sekali aplikasi menyerupai iWork dan iLife, serta banyak sekali aplikasi lainnya. Lebih suka Microsoft Office dan program-program Microsoft lainnya? Tinggal dapatkan saja di situs Microsoft. Masih ingin banyak sekali macam aplikasi penunjang? Langsung saja cari dan unduh di App Store.
Satu-satunya kebutuhan aku yang hanya sanggup didapatkan ketika mempunyai Macbook yaitu bekerja di lingkungan pengembangan iOS. Xcode dan banyak sekali macam perangkat lunaknya hanya ada di OS X. Makara jikalau kau ingin menciptakan aplikasi iOS, ya mau tidak mau harus memakai OS X.
Serasa Kaum Eksklusif
Menggunakan MacBook bikin kau menjadi berbeda dari yang lain. Di kampus, di kafe, bahkan di rumah hehehe… Sebenarnya buat aku sih biasa saja, cuma ya orang-orang di sekitar aku sering melirik dan melihat sambil menatap aku menyerupai orang yang berbeda. Jauh berbeda ketika aku memakai laptop Windows saya. Nggak ada yang melirik ke aku satu pun .
Windows? Bisa Dong
Nah, jikalau kau menganggap membeli MacBook kau nggak bakalan sanggup bekerja dengan Windows, kau salah besar. Windows sanggup bekerja di MacBook dengan sangat baik. Terserah mau percaya atau tidak, Windows di MacBook sanggup bekerja lebih baik daripada di banyak sekali mesin buatan produsen lain.
Terdengar lucu (dan naif)? Hmmm… Kenyataannya memang menyerupai itu. Coba deh ingat ketika Microsoft memberi update Windows 10 secara gratis ke pengguna Windows 7 dan 8.1, siapa yang pernah punya duduk kasus sehabis update? Entah bluetooth yang bermasalah, Wifi bermasalah, speaker bermasalah, BSOD, dan masalah-masalah lainnya. Jika kau merasa tidak punya masalah, coba berselancar ke banyak sekali lembaga di dunia maya. Ada berapa yang mengalami masalah? BANYAK SEKALI!
Apakah ini salah Microsoft alasannya Windows 10 bermasalah? BUKAN! Ini bukan salah Microsoft! Ini semua yaitu salah produsen laptop/PC yang tidak mau memperbarui driver-drivernya untuk mendukung Windows 10 terbaru. Contoh kasatmata yaitu laptop lawas milik saya. Wifi bermasalah dan sering BSOD. Saat memakai Windows 7 tidak ada duduk kasus sama sekali.
Di luar dugaan, Apple sungguh rajin mengupdate driver-drivernya untuk Windows. Saya tidak mengalami masalah-masalah menyerupai yang dialami pengguna PC produsen lain. Windows 10 sanggup berjalan dengan sangat baik di MacBook Pro Retina.
Nah, menyerupai itulah kira-kira pengalaman aku selama 3 bulan ini memakai MacBook Pro Retina. Kamu punya pengalaman lain?
Sumber: https://macpoin.com/
0 Response to "Review dan Pengalaman Menggunakan MacBook Pro 2016"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda