Studi Kasus: Administrasi Bandwidth Di Ubuntu Server Dengan Traffic Control (Htb – Hierarchical Token Bucket) - Tempat Blogging

Studi Kasus: Administrasi Bandwidth Di Ubuntu Server Dengan Traffic Control (Htb – Hierarchical Token Bucket)


Pernahkah anda mengalami duduk masalah ihwal penggunaan bandwidth di jaringan anda? Misalnya saja anda mempunyai bandwidth sebesar 4Mbps. Hanya saja pada praktek penggunaannya, ternyata hanya di dominasi oleh beberapa user saja atau yang paling parah bila ternyata hanya seorang pengguna saja yang terus terusan menguasainya? Aktifitas pengguna yang memakai koneksi untuk sekedar browsing-browsing saja atau berkomunikasi email menjadi terganggu jawaban pengguna lain yang secara “liar” memakai bandwidthnya (dengan download manager) untuk kepentingan dirinya sendiri. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya administrasi bandwidth. Manajemen bandwidth ini dimaksudkan supaya bandwidth sanggup dipakai oleh para pengguna secara adil dan sempurna guna.

Metode dalam melaksanakan administrasi bandwidth ini ada aneka macam macam, salah satunya ialah metode antrian, metode prioritas, metode hirarki (HTB), metode identifikasi alamat IP dan lain-lain. Tool-tool yang dipakai untuk melaksanakan administrasi bandwidth pun juga banyak ditemui. Hanya saja pada goresan pena ini, aku memakai metode identifikasi alamat IP yang dikombinasikan dengan metode HTB sebagai contohnya. Kaprikornus administrasi pembagian bandwidth ini menurut alamat IP dari kliennya. Untuk aplikasi yang digunakan, penulis memakai aplikasi TC (Traffic Control).

Sebagai studi masalah untuk administrasi bandwidth dengan Ubuntu Server, penulis mengilustrasikan kondisi ibarat di bawah:


Ada sebuah jaringan yang mempunyai bandwidth internet sebesar 4 Mbps, kemudian dari 4 Mbps tersebut akan dibagi ke 4 klien dengan skenario:

Klien 1 (PC Direktur) mendapat bandwidth internet minimal sebesar 1 Mbps, maksimal 4Mbps (jika masih sisa)
Klien 2 (PC Manager) mendapat bandwidth internet minimal sebesar 512Kbps dan maksimal 1Mbps (jika masih sisa)

Klien 3 (PC Finance) mendapat bandwidth internet minimal sebesar 512Kbps dan maksimal juga 512Mbps

Klien 4 (Wireless Router) mendapat bandwidth internat minimal sebesar 2Mbps dan maksimal sebesar 2Mbps (yang nanti akan diberikan kepada seluruh klien yang terhubung pada router wireless untuk mengakses internet).

*Bagi rekan-rekan yang belum begitu paham ihwal cara mendapat subnet /29 dan apa alasannya, mungkin sanggup membaca goresan pena aku sebelumnya yang berjudul “Efisiensi alokasi alamat IP di jaringan komputer dengan teknik VLSM”.

Maka aku akan menciptakan metode hirarki (HTB) pembagian bandwidth di router dengan prosedur ibarat di bawah:


kemudian sesudah dibentuk hirarkinya, aku akan menciptakan script administrasi bandwidth ibarat di bawah, merujuk pada HTB di atas dengan menjalankan perintah:

 vim htb

*Bagi rekan rekan yang belum begitu familiar memakai editor vim yang aku gunakan, anda sanggup membaca goresan pena aku yang berjudul “tutorial dasar memakai editor vim”.

kemudian aku masukkan script di bawah:

 #Delete konfigurasi sebelumnya   /sbin/tc qdisc del dev eth0 root    #HTB Root Qdisc device    /sbin/tc qdisc add dev eth0 root handle 1:0 htb   #HTB Root Class    /sbin/tc class add dev eth0 parent 1:0 classid 1:1 htb rate 4Mbit ceil 4Mbit    #HTB Direktur Class dev eth0    /sbin/tc class add dev eth0 parent 1:1 classid 1:2 htb rate 1024Kbit ceil 4Mbit    /sbin/tc qdisc add dev eth0 parent 1:2 handle 20: prio    /sbin/tc filter add dev eth0 parent 1:0 prio 1 protocol ip u32 match ip dst 192.168.0.1 flowid 1:2    #HTB Manager Class dev eth0    /sbin/tc class add dev eth0 parent 1:1 classid 1:3 htb rate 512Kbit ceil 1024Kbit   /sbin/tc qdisc add dev eth0 parent 1:3 handle 30: prio    /sbin/tc filter add dev eth0 parent 1:0 prio 4 protocol ip u32 match ip dst 192.168.0.2 flowid 1:3  #HTB Finance Class dev eth0    /sbin/tc class add dev eth0 parent 1:1 classid 1:4 htb rate 512Kbit ceil 512Kbit   /sbin/tc qdisc add dev eth0 parent 1:4 handle 40: prio   /sbin/tc filter add dev eth0 parent 1:0 prio 3 protocol ip u32 match ip dst 192.168.0.3 flowid 1:4  #HTB Wireless Router Class dev eth0  /sbin/tc class add dev eth0 parent 1:1 classid 1:5 htb rate 2Mbit ceil 2Mbit    /sbin/tc qdisc add dev eth0 parent 1:5 handle 50: prio    /sbin/tc filter add dev eth0 parent 1:0 prio 2 protocol ip u32 match ip dst 192.168.0.5 flowid 1:5 

sesudah disimpan, aku mengkopi file htb tersebut ke lokasi /etc/ di dalam ubuntu server, dengan menjalankan perintah:
 sudo cp htb /etc/

kemudian aku ubah kepemilikan dan file permisinya dengan perintah chmod dan chown, ibarat dibawah, untuk kepemilikan file:

 sudo chown root:root /etc/htb

untuk mengubah hak aksesnya:

 sudo chmod 755 /etc/htb

jalankan dulu script htb tersebut untuk mengaktifkan administrasi bandwidth anda, dengan menjalankan perintah di bawah:

 sudo /etc/./htb

supaya konfigurasi anda menjadi permanen, tambahkan perintah menjalankan script tersebut di dalam file /etc/rc.local supaya selalu di panggil router setiap kali restart.

Praktis bukan? Semoga membantu anda dalam memanajemen bandwidth di jaringan yang anda kelola. Terima kasih telah berkunjung :-)

Beberapa artikel terkait:
Show comments
Hide comments

0 Response to "Studi Kasus: Administrasi Bandwidth Di Ubuntu Server Dengan Traffic Control (Htb – Hierarchical Token Bucket)"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close