Analisa Kerusakan Hp 2015 - Tempat Blogging

Analisa Kerusakan Hp 2015

Pengukuran dan praktek perbaikan Ponsel merupakan aktifitas dalam melaksanakan troubleshootin Analisa Kerusakan Hp 2015


Analisa Kerusakan Hp 2015--Pengukuran dan praktek perbaikan Ponsel merupakan aktifitas dalam melaksanakan troubleshooting, Ponsel merupakan rangkaian Elektronika yang sangat Kompleks, terdiri dari rangkaian analog dan digital, Kerusakan yang terjadi biasanya lantaran disebabkan oleh salah syarat tegangan kerjanya tidak ada atau tidak sesuai, dalam perbaikan ponsel seharusnya kita mengganti komponen atau alah satu IC yang memang kita yakin telah rusak, sering kali teknisi kaki lima dalam memperbaiki ponsel yang rusak asal-asalan saja, hanya menurut asumsi semata "Trial & Error". dampaknya bukan hanya menghambur-hamburkan suku cadang yang harganya mahal, akan tetapi sering menciptakan kegagalan yang sangat fatal akibatnya, sehingga asalnya ponsel masih hidup seakan malah menjadi mati total.

Jadi sebaiknya sebelum memfonis sesuatu komponen sebelum menggantinya, sebaiknya kita lakukan pengukuran terlebih dahulu, disaat praktek kita akan selalu mengukur untuk tujuan:
  1. mengetahui baik tidaknya suatu komponen
  2. Mengetahui syarat kerja pada suatu rangkaian
  3. Mengetahui komsumsi Arus
Apa saja yang harus diukur ?
Ponsel ataupun alat elekronika lainnya, sama saja cukup mengetahui nilai :
  • Resistansi atau kendala suatu rangkaian
  • Tegangan
  •  Arus Listrik
  • Clock
  • Data
  • Frequency
 Alat2 apa saja yang mendukung pengukuran?
  • Avo Meter Analog & Digital
  • Ampermeter 500mAmper-1Amper
  • Frequensy Counter
  • Osciloscopn 40 mHz
Cara cara pengukuran sangatlah mudah, penggalan tersulit ada mengukur dimana letak pengukurannya dan berapa harus ada nilainya yang kita ukur, juga kita perlu tahu syarat-syarat tegangan kerja handphone bisa hidup, Perlu diketahui juga ponsel terdiri dari beberapa rangkaian yang terpisah dimana setiap rangkaian hanya sanggup berfungsi disaat akan dipakai. dengan kondisi menyerupai ini, kita harus dalam kondisi rangkaian itu sedang aktif, contohnya saja kita sedang menganalisa kerusakan kamera, untuk mengetahui syarat kerja, kita perlu mengukur tegangan disaat kamera tersebut sudah diaktifkan pada menunya. kemudian gres kita sanggup mengukur tegangan kerjanya normal atau tidak.

Suatu rangkaian ponsel tidak akan bekerja dengan baik apabila salah satu syarat tegangan kerjanya tidak ada, harus kita pahami juga, suatu rangkaian electronika membutuhkan tegangan kerja,oleh lantaran itu niscaya ada suatu komponen yang menawarkan tegangan, sumber tegangan dari batre, kemudian tegangan tersebut akan didistribusi terhadap semua rangakaian yang membutuhkannya, nilai tegangan ini akan berbeda satu sama lain, juga tegangan tersebut hanya akan diberikan disaat diharapkan saja, berarti..Dengan tragedi menyerupai ini tegangan akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :
  • Tegangan Batre akan masuk ke Regulator
  • Regulator akan memberika tegangannya kerangkaian yang membutuhkan sesudah ada perintah
Apabila tahapan menyerupai diatas, maka apabila tegangan batre tidak masuk ke Regulator, Rangkaian yang menawarkan tegangan tidak akan bisa diberikan tegangan oleh Regulator, begitu pula apabila perintah tidak ada, maka Regulator tidak sanggup bekerja, atau justru Regulator itu sendiri yang tidak bekerja lantaran sudah rusak.

Tahapan pengukuran
Sifat Regulator ialah sebagai berikut :
  1. Ada sumber tegangan 
  2. Ada perintah, kemudian Regulator sanggup mendistribusikan tegangannya, maka dalam tahapan pengukuran yang harus kita lakukan ialah sebagai berikut :
  • Ukur tegangan keluaran (Tegangan yang diberikan Regulator terhadap rangkaian yang  membutuhkannya)
  • Ukur tegangan masukan (Tegangan Utama Regulator)
Arus dan tegangan
Muatan listrik yang bergerak kita sebut arus listrik, besar arus sanggup didefinikan sebagai banyaknya muata yang dilewati suatu tempat  persatuan waktu, Arus listrik dinyatakan sebagai lambang Idan satuannya ialah Ampere atau disingkat dengan A. Didalam suatu rangkaian, Arus listrik sanggup didefinisikan sebagai muatan listrik yang bergerak didalam sambungan atau didalam komponen.dimana arus listrik akan mengalir terus menerus didalam Sistem Elektronika yang sedang aktif, bila pada suatu rangkaian tidak terdapat arus listrik maka rangkaian Sistem elektronikapun tidak akan berfungsi.

Muatan pada listrik disebut tegangan, besar dari tegangan didefinisikan sebagai banyak elektro yang terdapat pada muatan listrik, Tegangan listrik biasa disebut Voltase, Satuan ialah Volt atau disingkat dengan V. batre ponsel pada umumnya memiliki tegangan sebesar 3,7 Volt dan bisa menawarkan Arus DC maksimal sebesar 700 mili Amper (mA). mungkin anda pernah mengalami, sebuah batre dengan kondisi penuh seharusnya batre akan bertahan selama dua hari, akan tetapi pada ponsel tersebut batre hanya bertahan selama 3 hingga 4 jam saja, Permasalahan disini disebabkan lantaran rankaian ponsel terdapat konsleting atau biasanya disebut Short.

Sebaliknya, apabila kita mendapat ponsel mati total, kemudian disaat kita ukur ternyata tidak terdapat arus sama sekali, kita sanggup mengetahui bekerja tidaknya suatu rangkaian dengan mengetahi konsumsi arusnya, apabila disaat kita ukur arusnya tidak ada, maka sanggup dipastikan rangkaian tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Alat apa yang digunakan untuk mengukur konsumsi Arus?
Dipasaran sudah banyak beredar power supply yang sudah memiliki Amper Meternya, Selain lebih gampang digunakan, power supply ini menawarkan tegangan yang sesuai dengan yang kita inginkan. sistem elektro pada handphone sangat kompleks, terdiri dari beberapa rangkaian yang terpisah. setiap rangkaian akan membutuhkan tegangan listrik dan konsumsi arus yang berbeda satu dengan yang lainnya. oleh lantaran itu mungkin kita akan sulit untuk memilih kerusakan yang mana, apabila kita sudah tau kapan aktif rangkaiannya, kita akan gampang dalam memilih kerusakannya.

Diatas terdapat diagram sederhana dari rangkaian yang ada didalam ponsel, terdiri dari Baseband Modul, RF Modul, keduanya akan aktif disaat diharapkan saja, Baseband Modul akan diberikan tegangan Oleh Energy Manejement sesudah ada perintah dari Switch On/Off. disaat Baseband sedang aktif maka arus B akan mengalirkan arus sebesar 100mAmper. sedangkan apabila ponsel sedang melaksanakan panggilan, maka RF Modul akan diberikan tegangan oleh Energy manejement disaat baseband aktif maka arus akan menawarkan arus sebesar 100mAMper, apabila sudah tidak digunakan kondisi kini hanya baseband modul saja yang akti. apabila B dan C sedang aktif, maka jalur tegangan A akan mengalir tegangan sebesar 250mAmper (100mAmper+150mAmper). untuk memilih apakah kerusakan tersebut pada baseband atau justru hanya pada RF Modulenya, kita daoat mengetahi dengan cara melihat konsumsi arusnya, contohnya masalah menyerupai dibawah ini :

Sebelum ditekan power on/off sudah naik
Kondisi menyerupai ialah tidak normal, lantaran dalam tahapan ini baseband module da RF module belum pada tahapan aktif, lantaran kita belum menekan tombol on/offnya, dimana letak permasalahannya? sudah niscaya bukan pada baseband atau modulnya yang rusak, akan tetapi justru dari jalur A (Dari batre ke energi manajemen) yang bermasalah.

Setelah Swicth on/off ditekan Amper naik sebesar 300mA
Kondisi menyerupai ini tidak normal, disaat on/off ditekan RF module belum aktif, hanya baseband saja yang aktif,akan tetapi sesudah kita ketahui bahwa baseband yang normal hanya membutuhkan konsumsi arus sebesar 100mAmper, sedangkan hasil pengukuran memperlihatkan 300mAmper, permasalahan menyerupai ini dipastikan rangkaian baseband yang bermasalah.

Disaat RF aktif konsumsi Arus lebih dari 500mAmper
Kondisi menyerupai sudah sanggup dipastikan bahwa RF module bermasalah.

Flaser BOX
Flaser box yang sanggup digunakan terdapat beberapa pilihan, diantaranya UFS HWK, MX key, JAF, MT-BOX, UB dan lain-lain, anda sanggup memakai flaser box tersebut untuk mendeteksi kerusakan ponsel, tentunya langkah ini akan sanggup memilih tindakan troubleshooting yang harus ditempuh, dalam permbahasan ini saya hanya  memakai UFS hwk, selain box flaser ini murah akan tetapi sangat ampuh dan umum digunakan oleh teknisi ponsel, ada 3 cara dalam menganalisa kerusakan handphone dengan UFS HWK yaitu :

  1. Langkah pertama dengan memakai kemudahan check, cara ini , ufs HWK sanggup mendeteksi hubungannya keponsel, bila ponsel sanggup terdeteksi maka ada kemungkinan ponsel tersebut hanya rusak pada programnya saja, sedangkan bila tidak terdeteksi atau error, maka kerusakan sanggup di akibatkan lantaran hardware yang masih bermasalah, dalam kondisi menyerupai ini ponsel tidak sanggup diprogram atau diflashing.
  2. Langkah kedua melalui langkah flashing, cara ini memamfaatkan prosedure kerja software flasher, sebelum ufs HWK melaksanakan flashing pada ponselnya, terlebih dulu akan mendeteksi ASICS pada baseband, diantaranya Energi Manejemn (RETU & TAHVO), RAPGSM, CMT dan APE memory, Bila salah satu memory ASICS tersebut terdapat yang bermasalah, maka ufs HWK tidak sanggup melanjutkan proses flashing, pada keterangan LOG akan muncul error pada ASICSnya. dengan cara menyerupai itu, kita sanggup mengetahui dimana letak permasalahan.
  3. Langkah yang terakhir ialah self test, kemudahan ini hanya sanggup dilakukan pada ponsel yang kondisi masih hidup atau minimal masih masuk ke local mode, melalui kemudahan ini kita sanggup memilih kerusakan security pada software atau hardwarenya.
Adapun ponsel sanggup dideteksi kerusakannya memakai flasher box harus :
  1. CPU (UPP dan RAP) sanggup bekerja dengan baik, adapun syarat kerja dari CPU diantaranya : Vcore, Vio, Vana, Purx, Sleep CLock 32,768 Khz, Sistem Clock 38,4 mhz. tentunya mustahil bila kita mengukur satu persatu dari setiap tegangan dan clock tersebut. sebagai patokan baik tidaknya syarat kerja CPU sanggup kita ketahui dengan konsumsi arus ponsel tersebut dengan memakai Amper Meter, ketika power on/off ditekan, konsumsi arus minimal harus ada pada 20mAmper
  2. FBUS, harus sempurna, jalur ini terdiri dari: FBUS pad, Retu, Tahvo dan RAP. Walaupun IC Flash atau RAM belum terpasang, Flasher box sanggup mendeteksi ponsel walau hanya "Fisrt Boot Ok" saja.
  3. Dua point diatas ponsel masih sanggup mendeteksi walaupun ponsel masih dalam keadaan mati total, Sedangkan syarat ponsel sanggup di Read Info dan Self Test ponsel tersebut harus masuk "kelocal mode" fungsi BSI dalam hal ini akan sangat berperan penting
langkah mendeteksi kerusakan dengan memakai Ufs HWK
  • Setelah UFS terpasang dan terinstal baik dengan komputer, klick "Connect" untuk mengaktifkan software UFS HWK, selanjutnya hubungkan kabel FBUS ke ponsel
  • Pilih Tab jenis Ponsel yang akan diflash contohnya BB5 kemudian sesuaikan type yang sesuai, dalam tahapan ini tidak duduk kasus walaupun Firmwarenya belum terinstal ke komputer, lantaran langkah ini hanya membaca status ponselnya saja tampa melaksanakan programming.
  • Untuk melaksanakan Check, ponsel masih dalam keadaan mati total masih tetap terbaca "first book Ok" dengan catatan CPU masik aktif bekerja.
  • Untuk melaksanakan "info atau self test" ponsel harus masuk "local mode". anda sanggup melihatnya pada LCD ponsel tersebut, tanpa "local mode" UFS HWK tidak sanggup melaksanakan gosip dan self test.




Sumber http://www.bidaricell.com/ Refrensi : SEID.xyz
Show comments
Hide comments

0 Response to "Analisa Kerusakan Hp 2015"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close