Ada Kenikmatan Dikopi Pancung?

| Kenikmatan di kopi pancung ialah zat kopinya itu yang sangat menempel dibibir penikmat kopi, tapi tergantung orang yang minumnya gimana,,,,, terkadang ada orang yang pesan kopi gara-gara ga yummy sama kawannya yang penikmat kopi, atau pesan asal ada, padahal bagi beliau tidak ada rasa kenikmatan yang menempel dibibirnya.

Tapi, aku menilai aneka macam orang yang sanggup merefles otaknya dikala orang tersebut menikmati secangkir kopi, baik itu kopi pancung maupun kopi biasa. Bagi aku "Coffe is for my blood because without the coffee I'm so lazy and lethargic". 

Maka dengan itu, aku ga sanggup jauh sama kopi. Yang menjadi kopi pancung lebih berasa dibibir saya, yang pertama kopinya lebih kental, rasanya lebih melekat, dan yang pastinya tidak "encer". Selain itu kopi pancung lebih berbusa ketimbang kopi biasa, dan itu yang menjadi aku lebih tertarik kepada kopi pancung ketimbang kopi biasa.

Bicara harga, kopi biasa hanyalah Rp 4000, dan kopi pancung hanya dengan Rp 3000. Melihat harga, mungkin ada orang yang berpendapat, minum kopi pancung hanya gara-gara duitnya paspasan, jawabannya hanya orang yang penikmat kopi pancung yang sanggup menjawab, dan berdasarkan saya, sanggup jadi iya dan sanggup jadi titik.

Kenapa, alasannya bagi orang yang sudah menyayangi kopi pancung dengan kenikmatan yang melebihi dari pada kopi biasa, bagi beliau tetap dengan kopi pancung, bukan tidak ada duit, tapi sudah tidak sanggup jauh dengan aroma dan rasa yang menempel dibibirnya itu. Namun ada juga kopi pancung yang tidak berasa, itu sanggup jadi bubuknya belum diganti, atau yang buatnya itu yang belum mengerti alias mahir.

Sumber http://www.irmanfsp.com/

Share this post