Gadis 26 Desember Karya Ibnu Hajar
Tuesday, July 20, 2021
Add Comment
| Gadis 26 Desember Karya Ibnu Hajar | Setelah memarkirkan motor, perlahan Gade membuka pintu pagar dan berjalan masuk. Suasana sunyi-sepi eksklusif terasa. Sejenak ia ragu, kemudian melangkah pelan mendekati teras. Tiupan angin semilir menyambut kedatangannya, membelai lembut pada wajah seakan mengucapkan salam rindunya yang telah usang dipendam.
Rumah ini yaitu daerah Gade tinggal dulu dikala masih bekerja sebagai kuli bangunan. Kini terlihat bau tanah dan tidak terurus sama sekali. Pemiliknya mati semenjak enam tahun lalu. Semak daun dan rumput ilalang sekarang membelukar, tumbuh lebat layaknya hutan belantara.
Gade menghentikan langkah. Suasana hatinya berubah sendu dikala melihat pohon mangga bau tanah yang tumbuh gersang tanpa daun. Pohon ini yaitu awal dongeng yang telah menyimpan banyak rahasia, wacana seorang gadis telanjang yang ia temukan sekarat di bawahnya. Pada dahannya juga masih menyimpan sebuah ukir yang Gade buat dulu wacana lekuk badan Gadis itu. “Gadis 26 Desember,” begitu Gade menulis kata di bawah gesekan itu.
Gadis yaitu wanita yang pernah mengapung di halaman ini, saat air maritim meluap dan ombak-ombak raksasa memporak-porandakan kota. Gadis meraung sejadinya mengharap tolong pada siapa saja yang mungkin mendengar, hingga Gade kemudian meraih badan bugilnya dan mereka selamat di atas pohon mangga ini.
Setelah enam tahun berlalu, sore itu Gade berkunjung kembali kerumah tersebut. Dia ingin merampungkan hasrat hatinya yang telah usang merindu. Terlebih sesudah secara tidak sengaja pagi tadi berjumpa lagi dengan si Gadis. Mereka bertemu pada sebuah Rumah Sakit daerah semenjak sepekan ini Gade bekerja. Gade memang tidak lagi menjadi kuli bangunan.
Tenaganya sudah tak sekuat dulu. Beberapa bulan yang kemudian Gade mengalami kecelakaan hebat, terjatuh dari lantai dua sebuah bangunan dikala sedang bekerja memasang atap. Terpaksa sekarang Gade menjadi cleaning service pada rumah sakit tersebut. Dan Gadis yang ternyata sudah menjadi seorang dokter muda, cantik lagi, kebetulan juga bekerja di sana.
Saat badai tiba-tiba berhembus, Gade terbangun dari hayalnya yang panjang. Bayang-bayang Gadis masih saja berubah menjadi di pikirannya .”Bukankah saya tak mengharap apa-apa darimu?” ujar Gade lirih sambil memperhatikan lekuk badan Gadis di pohon mangga itu.
“Kenapa kamu tega bersikap begitu. Apa Aku terlalu hina di matamu dan teman-temanmu itu?” Gade ibarat berbicara pada angin, atau mungkin pada pohon mangga itu. Batinnya tersayat mengingat perilaku Gadis yang kelihatannya aib mengakui Gade sebagai orang yang pernah ia kenal.
“Siapa?” “Tidak kenal tuh, cleaning service yang sok dekat, padahal kenal pun tidak.” Itulah percakapan terakhir Gadis dan temannya sesama berbaju dinas putih yang sempat Gade dengar, sebelum kemudian Gade pergi meninggalkan Rumah Sakit itu. Gade kecewa.
Sudah setengah hari Gade berada di rumah ini. Ia ibarat orang murung yang kebingungan, berjalan melihat-lihat ke setiap sudut halaman rumah peninggalan pamannya ini, melahap setiap kenangan yang dulu pernah terukir di sini. Kemudian ia kembali merebahkan tubuhnya di bawah pohon mangga. Ia menikmati belai sejuk angin sore yang terasa kian dingin.
Di sana, mendung hitam membentang tebal. Gade menatap jauh pada gumpalan awan yang membentang luas itu. Hujan sebentar lagi akan turun deras. Mungkin akan lebih deras dari air mata Gade yang dari tadi sudah bercucuran. Gade benar-benar terhanyut dalam rasa, ibarat melihat kembali masa silam penuh luka itu. Bibi dan pamannya mati di sini, juga kelima anak mereka. Dan juga kisah miris yang ia sanggup bersama Gadis.
Karya Ibnu Hajar, mahasiswa Muharram Journalism College
Editor : bakri
Referensi: http://aceh.tribunnews.com/2011/12/18/gadis-26-desember
Sumber http://www.irmanfsp.com/
0 Response to "Gadis 26 Desember Karya Ibnu Hajar"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda