Komunikasi Pembangunan Dalam Penerapannya (Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, Dan Keluarga Berencana) - Tempat Blogging

Komunikasi Pembangunan Dalam Penerapannya (Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, Dan Keluarga Berencana)

| Di masa kini ini, pembangunan di segala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan mulai dari perkotaan sampai ke tingkat pedesaan. Puluhan juta bahkan ratusan juta dana dikulurkan oleh pemerintah sentra kepada pemerintah tempat atau ke kelompok-kelompok masyarakat didaerah untuk menunjang keberhasilan pembangunan di tempat tersebut.

Demi keberhasilan pembangunan tersebut maka tugas serta masyarakat dalam memilih arah pembangunan sangatlah penting biar tujuan dari pembangunan tersebut bisa mencapai sasaran, yaitu bidang-bidang pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk itu dibutuhkan suatu komunikasi antara pemerintah sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai target dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan.

 pembangunan di segala bidang sedang ulet Komunikasi Pembangunan Dalam Penerapannya (pertanian, pendidikan, kesehatan, dan keluarga berencana)
Komunikasi pembangunan

Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembangunan. Komunikasi mempunyai tugas yang sangat penting, sebagai contoh, suatu kelompok tani perlu mengkomunikasikan perihal kebutuhan pupuk anggotanya kepada pemerintah sehingga pemerintah bisa memperlihatkan pupuk sesuai dengan kebutuhan kelompok tani tersebut.

Luasnya wilayah republic indonesia dengan jenis geografi yang berbeda disetiap wilayahnya, serta budaya yang bermacam-macam menjadi satu kasus tersendiri dalam pembangunan sampaumur ini, lantaran kadangkala suatu jadwal yang direncanakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Hal tersebut telah dicoba selesaikan dengan dihadirkan sistem otonomi daerah. Dimana pemerintah tempat diberi kesempatan untuk mengelola dananya sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

Namun dengan hadirnya sistem otonomi ini tidak serta-merta menghilangkan segala problem yang ada. Ketidak pengertian pemerintah tempat perihal pentingnya komunikasi pembangunan ditambah dengan partsipasi masyarakat dalam pembangunan yang sangat minim menciptakan suatu jadwal terkadang tidak diterima oleh masyarakat.

Seperti telah disinggung di cuilan terdahulu, variasi penafsiran konsep komunikasi pembangunan juga tercermin dalam penerapannya di banyak sekali sektor pembangunan. Keragaman itu segera tampak pada sejumlah bentuk atau pun unit acara yang meskipun mengenakan lebel yang berbeda, namun terang memperlihatkan keterkaitan dan kesamaan satu sama lain.

Dalam hubungan ini, sanggup diidentifikasi beberapa lapangan kegiatan yang menonjol yang pada hakikatnya mempunyai misi yang sama, yakni mengkomunikasikan ide-ide dan jadwal penggunaan kepada khalayak yang menjadi target atau pun yang dimaksudkan kelak sebagai akseptor manfaat kegiatan yang bersangkutan (Nasution, 2007; 173).

Aktivitas yang dimaksud adalah: “penyuluhan pertanian” di sektor pertanian, “Komunikasi, Informasi dan Edukasi” (KIE) dan “Pemasaran Sosial Kontrasessi” di lapangan keluarga berencana, “Komunikasi Penunjang Pembangunan” (KPP) pada proyek-proyek pembangunan, “Dukungan Komunikasi” dan “Informasi, Motivasi dan Edukasi” (IME) di lapangan proyek-proyek Bank Dunia, dan banyak sekali proyek komunikasi di lapangan pendidikan baik yang formal, maupun nonformal (Nasution, 2007; 174).

Pengertian Komunikasi Pembangunan
Komunikasi yakni proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik pribadi secara verbal maupun tidak pribadi secara goresan pena melalui media (Onong, 2003;79).

Konsep Awal Dan Pengertian Pembangunan.
Penggunaan yang luas istilah development sebagai suatu kerangka berfikir yang konseptual atau konseptual framework untuk menyebut perubahan individual, institusional, nasional, dan internasional, dan juga untuk menyebut kemajuan atau progress merupakan fenomena pasca PD II.

Pada mulanya istilah ini dipopulerkan oleh (dan di kalangan) sarjana dan para pembuat kebijakan di Amerika Serikat, kemudian segera diperkenalkan ke Eropa dan negara-negara berkembang di seluruh dunia. Kemudian istilah pembangunan menjadi suatu isu utama di organisasi-organisasi internasional meskipun belum ada suatu rumusan yang dipahami secara universal (Nasution, 2007; 27).

Komunikasi Pembangunan yakni proses penyampaian materi dalam rangka meningkatkan sesuatu biar menjadi lebih baik. secara Luas Pengertian Komunikasi Pembangunan yakni sebagai acara pertukaran pesan secara timbale balik diantara semua pihak yang terlibat dala perjuangan pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintah, semenjak dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap pembangunan.

Secara khusus Komunikasi pembangunan yakni segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian pesan atau gagasan dan keterampilan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas.

Penerapan Komunikasi Pembangunan di sektor kehidupan yang dikemukakan di atas tadi, jikalau dikaji lebih jauh, memperlihatkan kesamaan sejumlah karakteristik yang antara lain (Nasution, 2007; 174):
  1. Menerapkan prinsip, sistem, dan teknologi komunikasi, sebagai salah satu komponen yang tergolong utama dalam pencapaian tujuan kegiatannya.
  2. Memberikan peranan yang terbilang penting bagi komunikasi di dalam rangkaian struktur kegiatan pembangunan yang bersangkutan.
  3. Menggunakan dan membuatkan metodelogi serta pendekatan yang sistematik dalam pemanfaatan komunikasi pada lingkup kegiatannya.
  4. Memperhatikan kesinambungan dan “saling berguru dari pengalaman di bidang yang lain” khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi komunikasi.

Strategi Pembangunan Pertanian.
Tujuan pembangunan yakni untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat dan bukan berarti bahwa pembangunan tidak boleh sesudah masyarakat mencapai tingkat kesejahteraan tertentu. Sebelum merumuskan dan memilih seni administrasi dalam pembangunan pertanian maka yang perlu dipahami adalah: (1) hakekat pembangunan pertanian; (2) visi dan misi pembangunan pertanian; (3) tujuan pembangunan pertanian; (4) Syarat-syarat pembangunan pertanian; (5) seni administrasi dasar pembangunan pertanian; dan (6) pendekatan dasar pembangunan pertanian (Fatah, 2006).

Bidang Pertanian
Di lapangan pertanian, penerapan komunikasi pembangunan sudah semenjak usang dilaksanakan. Bahkan sanggup dikatakan bahwa penerapan yang mula-mula sekali yakni justru di lapangan ini, sekalipun pada masa itu belum dikenal istilah “komunikasi pembangunan” (Nasution, 2007; 174).

Meskipun pembangunan pertanian masih menjadi prioritas dalam rangka menunjang perekonomian masyarakat, akan tetapi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan pertanian terus meningkat seiring dengan perkembangan dan kemajuan sistem pertanian itu sendiri.

Kaharuddin (1992), menyampaikan bahwa pengelolaan pertanian tidak lagi menjadi sederhana, melainkan terkait dengan sektor-sektor lain sebagai suatu sistem yang mustahil terlepas satu sama lain. Masalah pembangunan pertanian tidak hanya merupakan beban para petani, melainkan secara tidak pribadi sudah menjadi kasus yang terkait dengan segala aspek kehidupan masyarakat.

Lebih lanjut Kaharuddin menyampaikan bahwa permasalahan dalam pembangunan pertanian, yaitu;
  1. Mengecilnya lahan pertanian dan fragmentasi tanah.
  2. Sikap mental masyarakat masih merupakan penghambat dalam pembangunan
  3. Keterbatasan pengetahuan masyarakat
  4. Masalah sosial budaya belum sejalan dengan konsep perencanaan pembangunan
  5. Faktor ekonomi sebagai penghambat pembangunan. Fragmentasi lahan umumnya disebabkan oleh pewarisan.

Fenomena tersebut merupakan bukti positif bahwa tekanan penduduk muncul saat pertumbuhan penduduk yang bekerja di sektor pertanian menekan penggunaan sumber daya lahan pertanian sehingga akan menyebabkan kemiskinan dan pengangguran. Permasalahan pembangunan pertanian lebih mayoritas disebabkan oleh lemahnya pembangunan sosial. Faktor sosial (modal sosial) dan kelembagaan sebagai basis kristalisasi nilai tidak ditangani secara baik.

Kelembagaan pada tingkat mikro (kelompok tani) yang merupakan basis berkembangnya modal sosial dari bawah, sehingga perlu diperkuat lantaran berpotensi menjadi materi bakar pembangunan sosial dan ekonomi di pedesaan. Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi tempat maka forum pembangunan pertanian yang berinduk pada forum sektor nasional harus menyesuaikan planning dan seni administrasi pembangunan sektor ke dalam pola pikir dan tujuan pembangunan daerah.


Paradigma modernisaisi pertanian yang bertujuan merubah sektor pertanian tradisional menjadi sektor pertanian modern yang dikenal dengan “revolusi hijau” telah bisa meningkatkan produksi pertanian khususnya pertanian tumbuhan pangan (padi).

Menurut Soetrisno (2002), juga diikuti dengan munculnya banyak sekali kasus generasi kedua, seperti: (1) rentannya sistem pertanian pangan di Negara-negara sedang berkembang terhadap serangan hama penyakit; (2) ketergantungan petani pada input-input modern (pupuk kimiawi, pestisidan dan herbisida); (3) kasus sosial (perbedaan antara petani kaya dan petani miskin) yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam banyak sekali situasi tradisional yang semula berperan dalam prosedur pemerataan; dan (4) berkembangnya ekonomi uang di tempat pedesaan.

Bidang Pendidikan
Dalam meningkatkan insan sebagai makhluk individu yang berpotensi fisik dan nirfisik, dilaksanakan dengan pertolongan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Pembentukan nilai yakni nilai-nilai budaya bangsa dan juga nilai-nilai keagamaan sesuai dengan agama masing-masing dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Proses transformasi tersebut berlangsung dalam jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.

John Vaizei dalam bukunya Education in the Modern World (1965) mengemukakan peranan pendidikan sebagai berikut : (1) melalui forum mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan forum riset memperlihatkan gagasan-gagasan dan teknik baru, (2) melalui sekolah dan latihan-latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan, dan (3) penanaman sikap.

Dalam menghadapi perubahan masyarakat yang terus menerus dan berjalan secara cepat insan dituntut untuk selalu berguru dan pembiasaan dengan perkembangan masyarakat sesuai dengan zamannya. Dengan perkataan lain insan akan menjadi ”pelajar seumur hidup”. Untuk itu sekolah berperan untuk mepersiapkan peserta didiknya menjadi pelajar seumur hidup yang bisa berguru secara berdikari dengan memanfaatkan banyak sekali sumber berguru baik yang ada di sekolah maupun di luar sekolah.

Menurut Moedjiono dalam buku dasar-dasar Kependidikan (1986), mengemukakan bahwa acara berguru dalam rangka menghadapi perubahan-perubahan yang cepat di dalam masyarakat menghendaki (1) kemampuan untuk mendapat informasi, (2) keterampilan kognitif yang tinggi, (3) kemampuan memakai seni administrasi dalam memecahkan masalah, (4) kemampuan memilih tujuan yang ingin dicapai, (5) mengevaluasi hasil berguru sendiri, (6) adanya motivasi untuk belajar, dan (7) adanya pemahaman diri sendiri.

Bidang Kesehatan
Penerapan komunikasi pembangunan di bidang kesehatan, termasuk yang intensif pengembangannya. Di lapangan ini sudah di kenal istilah “health communication” atau komunikasi kesehatan, yang intinya merupakan penerapan komunikasi pembangunan untuk keperluan pelayanan kesehatan masyarakat (Nasution, 2007; 206).

1. Proyek sante’ pour tous di zaire
Proyek ini berfokus pada pelayanan kesehatan primer dan pengobatan preventif yang disponsori oleh Departemen Kesehatan Zaire dan USAID, dan dilaksanakan oleh I’Eglise du Christ du Zaire. Termasuk ke dalam programnya yakni kampanye vaksinasi, proyek keluarga berencana, serta promosi pertanian dan gizi.
2. Proyek media massa dan praktek kesehatan di Gembia dan Honduras.
Proyek ini mempunyai tiga komponen, yaitu:
  • Problem kesehatan yang spesifik
  • Seperangkat sarana intruksionalyang telah tertentu
  • Suatu proses pengembangan intruksional yang sistematik

Bidang Keluarga Berencana (KB)
Sektor ini agaknya sanggup disebut sebagai acara yang paling serius hubungannya dengan komunikasi. Memang sanggup dilihat dan dirasakan bahwa setidak-tidaknya satu dekade belakangan ini, kegiatan komunikasi keluarga berencana (KB) merupakan acara yang paling gencar dan intensif dilakukan di mana saja di negara sedang berkembang.

Ada beberapa penyebab intensifnya kegiatan komunikasi di lapangan KB, yaitu (Nasution, 2007; 178):
  1. Belajar dari keberhasilan yang dicapai pada bidang yang lain, menyerupai pertanian, pendidikan, dan sebagainya.
  2. Mendesaknya prioritas kasus kependudukan bagi sebagian besar negara sedang berkembang.
  3. Tersedianya dana dan sumber (resources) yang bukan saja cukup, bahkan berlimpah, dari bahan-bahan internasional seperi Bank Dunia, Population, Council, Rockefeller Foundation, dan lain sebagainya.

Sumber http://www.irmanfsp.com/
Show comments
Hide comments

0 Response to "Komunikasi Pembangunan Dalam Penerapannya (Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, Dan Keluarga Berencana)"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close