Dracos Linux - Dari Indonesia Untuk Para Hacker Dan Pentester
Monday, September 20, 2021
Add Comment
Kemarin ( 27 Februari 2016) , versi simpulan DracOS Linux v1.0 codename Vairusa dirilis. Versi simpulan ini tentu membawa banyak penyempurnaan dari versi pre-test yang dirilis sebelumnya. Dan kali ini aku akan mereview DracOS Linux versi pertama ini.
dracos-linux.org |
Sebelumnya, mungkin ada yang bertanya apa apa itu DracOS Linux ? Turunan dari distro apa ?
Oke, DracOS Linux yakni sistem operasi linux, bersifat opensource yang di bangkit menurut Linux From The Scratch. Dracos linux di bawah pinjaman GNU General Public License v3.0. Sistem operasi ini merupakan salah satu varian distro linux , yang di gunakan untuk melaksanakan pengujian security (penetration testing).
Dracos linux di bekali oleh ratusan tools pentest, forensics dan reverse engineering. Dracos linux tidak memakai tools-tools berbasis GUI dan hanya memilki perangkat lunak yang memakai CLI (command line interface) untuk melaksanakan operasinya.
Jadi, DracOS Linux ini dibangun dari awal (Linux From The Scratch), bukan turunan distro lain.
Dan menyerupai yang sudah dijelaskan sebelumnya, DracOS Linux merupakan distro Linux yang ditujukan untuk acara pengujian security.
Dan DracOS Linux v1.0 ini memakai DWM sebagai DE nya, dimana di versi pre-test mereka memakai openbox.
Berikut list perubahan dan penambahan tools di versi DracOS Linux v1.0
Kernel support
Menurut Zico (pimpinan project DracOs Linux), DracOs dikembangkan dari dasar (menggunakan Linux From Scratch), sedangkan distro lain merupakan distro hasil remaster atau distro yang dikembangkan dari basis sistem distro lain (turunan). Kali Linux merupakan distro berbasis Debian, Backbox berbasis Ubuntu, Parrot berbasis Debian, dan Backtrack berbasis Ubuntu.
Mengembangkan distro dari dasar menjadi sebuah tantangan, alasannya yakni segala fitur dan kestabilan harus dikerjakan sendiri, tidak mengandalkan distro di atasnya. Misalnya distro Backbox yang mengandalkan kestabilan dari Ubuntu.
“Tapi justru itulah, kami berharap sanggup memacu teman-teman linuxer setanah air untuk mengembalikan semangat ‘oprek’ dan membangun komunitas coder yang kreatif … bukan hanya sekedar pengguna.”
Dibandingkan dengan distro pentest lain yang lebih fokus menyediakan perkakas pentest, DracOs mengedepankan sisi edukasi; memakai command line, pemasangan paket aplikasi dari berkas tarball, mengerti penggunaan dependensi, dan mengerti dasar sistem operasi GNU/Linux. Selain itu distro ini juga mengajarkan reverse engineering.
“.. sehingga pengguna terbiasa bongkar pasang OS dan mengetahui apa yang beliau pasang secara detail sehingga terhindar dari penyisipan-penyisipan malware.”
Perbedaan yang terang dibanding distro pentest lain yakni distro DracOs dikembangkan oleh anak bangsa. Bisa dibilang, sampai kini, DracOs Linux yakni satu-satunya distro pentest yang dikembangkan oleh orang Indonesia, distro buatan negeri yang lain lebih ditujukan untuk pengguna kasual.
Search :
Sumber https://www.linuxsec.org/
Berikut list perubahan dan penambahan tools di versi DracOS Linux v1.0
Kernel support
- recompile kernel 4.2.0 with various sound driver support
- added dash
- remove openbox ( not need anymore )
- remove conky ( not need anymore )
- remove lxpanel ( not need anymore )
- added DWM,dmenu,dwmstatus
- added GPM daemon
- added XKeyboardConfig support
- added fribidi support for arabic font
- added giflib support
- added keymap compiler and support library (libxkbcommon)
- added aalib for ascii support
- added yasm
- GC with libatomic_ops support
- added check suport for compiler
- added GNU Scientific Library (GSL)
- adding asynchronous event notification software library (libevent)
- adding popt libraries
- adding portable POSIX/ANSI-C based library for Unix platforms (npth)
- dynamic library load path (rpath and runpath) (chrpath)
- added links2 upgrade LibTIFF version
- added samba protocol
- added OpenLDAP
- added Cyrus SASL
- added git support
- added rdesktop
- added bind tools for dig, host, and nslookup command
- added libidn support
- added libesmtp libraries
- added libndp is a wrapper for IPv6 Neighbor Discovery Protocol
- added Heirloom mailx
- added ldns (DNS library)
- added activerecord sqlite3-ruby ( for eksekusi alam metasploit support)
- added hamster and ferret
- added smtp-user-enum
- added daemon pulseaudio
- added depend : JSON-C, libsndfile
- added cmus console music player like moc (support wav, mp3 with libmad)
- added recordmydesktop
- added fcron for cron job
- added p7zip for 7zip support
- added lm_sensors for sensors cpu detection
- added initd-tools for LSB support
- added dbus-glib support
- added exif2 for managing image and video metadata.
- added libexif for arsing, editing, and saving EXIF data
- added libsigsegv
- added Power management tools (pm-utils)
- added support for 'shell' archives (sharutils)
- added support for Open Source ODBC (Open DataBase Connectivity) sub-system and an ODBC SDK for Linux (unixODBC)
- added sysstat tools for driving cron and enable cifsiostat, iostat, mpstat, pidstat, sadf, sar, and tapestat command
- added tree for administrasi file tree
- more bug fix for DE
- fix isc-dhcp-server
- more bug fix for tools
- fix alsa driver
Menurut Zico (pimpinan project DracOs Linux), DracOs dikembangkan dari dasar (menggunakan Linux From Scratch), sedangkan distro lain merupakan distro hasil remaster atau distro yang dikembangkan dari basis sistem distro lain (turunan). Kali Linux merupakan distro berbasis Debian, Backbox berbasis Ubuntu, Parrot berbasis Debian, dan Backtrack berbasis Ubuntu.
Mengembangkan distro dari dasar menjadi sebuah tantangan, alasannya yakni segala fitur dan kestabilan harus dikerjakan sendiri, tidak mengandalkan distro di atasnya. Misalnya distro Backbox yang mengandalkan kestabilan dari Ubuntu.
“Tapi justru itulah, kami berharap sanggup memacu teman-teman linuxer setanah air untuk mengembalikan semangat ‘oprek’ dan membangun komunitas coder yang kreatif … bukan hanya sekedar pengguna.”
Dibandingkan dengan distro pentest lain yang lebih fokus menyediakan perkakas pentest, DracOs mengedepankan sisi edukasi; memakai command line, pemasangan paket aplikasi dari berkas tarball, mengerti penggunaan dependensi, dan mengerti dasar sistem operasi GNU/Linux. Selain itu distro ini juga mengajarkan reverse engineering.
“.. sehingga pengguna terbiasa bongkar pasang OS dan mengetahui apa yang beliau pasang secara detail sehingga terhindar dari penyisipan-penyisipan malware.”
Perbedaan yang terang dibanding distro pentest lain yakni distro DracOs dikembangkan oleh anak bangsa. Bisa dibilang, sampai kini, DracOs Linux yakni satu-satunya distro pentest yang dikembangkan oleh orang Indonesia, distro buatan negeri yang lain lebih ditujukan untuk pengguna kasual.
Search :
- distro hacking indonesia
- linux untuk hacking
- distro linux hacker
- dracos linux
0 Response to "Dracos Linux - Dari Indonesia Untuk Para Hacker Dan Pentester"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda