Sejarah Perkembangan Linux Di Indonesia
Friday, September 17, 2021
Add Comment
Linus Torvalds (Bapak Linux) |
Sistem UNIX pada linux ketika ini sudah sangat lengkap, sebab sanggup dipakai untuk jaringan komputer, membuatkan software dan bahkan untuk mendukung pekerjaan manusia. Menggunakan Linux kini merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah kalau dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat, sebab Linux dikembangkan oleh bermacam-macam kelompok orang atau organisasi.
Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Dengan memakai internet untuk menjalin komunikasi termasuk keragaman tingkat pengetahuan dan pengalaman serta geografis memungkinkan Linux dengan cepat berkembang.
Kernel Linux dikembangkan dengan perjuangan yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler memakai gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak dipakai pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun.
Saat ini, banyak aplikasi Linux menyerupai spreadsheet, word processor, database dan agenda editor grafis yang mempunyai fungsi dan tampilan menyerupai Microsoft Office, yaitu Star Office dipakai untuk keperluan kantor. Bahkanversi Corel untuk Linux dan aplikasi menyerupai Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab pun sudah ada.
Pendistribusian dan pengembangan Linux dikenal dengan Distro. Distro yaitu bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, agenda instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro Linux.
Distro Linux yang sudah memasyarakat, diantaranya :
RedHat, yaitu distribusi yang paling terkenal di Indonesia, sebab instalasi dan pengoperasiannya yang mudah. Dan RedHat merupakan distribusi Linux pertama di Indonesia.
Debian, Debian memakai .deb dalam paket instalasi programnya. Debian lebih mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek akomodasi dan kemutakhiran program.
Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita memakai pentium ke atas, umumnya Linux sanggup jalan lebih cepat dengan Mandrake.
WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Makara untuk menjalankannya sanggup di-klik dari Windows. WinLinux dibentuk seolah-olah merupakan suatu agenda aplikasi under Windows.
Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun menurut Slackware. Dua hal penting dari Slackware yaitu bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) yaitu yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak bau tanah tapi yang niscaya stabil. Yang kedua sebab beliau menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap agenda yang kita install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya beliau tidak mau untuk memakai binary RPM dan hingga Slackware 4.0, ia tetap memakai libc5 bukan glibc2 menyerupai yang lain.
SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya sanggup memakai bahasa Indonesia.
Sumber http://www.notesku.com/
0 Response to "Sejarah Perkembangan Linux Di Indonesia"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda