Sejarah Dan Asal Undangan Berdirinya Kota Bogor
Monday, December 19, 2022
Add Comment
Sejarah Dan Asal Usul Berdirinya Kota Bogor - Kita sebagai bangsa yang besar seharusnya mengetahui silsilah atau sebuah sejarah yang ada di indonesia, terutama kita sebagai generasi penerus Bangsa yang harus mengingat para jasa jagoan kita terdahulu, Meskipun kita bukan orisinil pribumi sebuah kota tersebut tetapi kita juga harus tahu sejarah terbentuk nya kota tersebut terutama yang akan kita bahas di sini yaitu sebuah Kota Hujan yang di kenal dengan Kota Bogor
, Dan Hampir semua penduduk Bogor mempunyai keyakinan bahwa Kota Bogor mempunyai hubungan erat dengan Kota Pakuan, sebagai ibukota Pajajaran.
Asal-usul dan arti Pakuan terdapat dalam banyak sekali sumber, dan Di bawah ini merupakan hasil penelusuran dari sumber-sumber tersebut:
Naskah Carita Waruga Guru (1750-an). Dalam naskah berbahasa Sunda Kuno ini diterangkan bahwa nama Pakuan Pajajaran didasarkan bahwa di lokasi tersebut banyak terdapat pohon Pakujajar.
K.F. Holle (1869). Dalam goresan pena berjudul De Batoe Toelis te Buitenzorg (Batutulis di Bogor), Holle menyebutkan bahwa di bersahabat Kota Bogor terdapat kampung berjulukan Cipaku, beserta sungai yang mempunyai nama yang sama. Di sana banyak ditemukan pohon paku, Kaprikornus berdasarkan Holle nama Pakuan ada kaitannya dengan kehadiran Cipaku dan pohon paku. Pakuan Pajajaran berarti pohon paku yang berjajar ("op rijen staande pakoe bomen").
G.P. Rouffaer (1919) dalam Encyclopedie van Niederlandsch Indie edisi Stibbe tahun 1919. Pakuan mengandung pengertian "paku", akan tetapi harus diartikan "paku jagat" (spijker der wereld) yang melambangkan langsung raja ibarat pada gelar Paku Buwono dan Paku Alam. "Pakuan" berdasarkan Fouffaer setara dengan "Maharaja". Kata "Pajajaran" diartikan sebagai "berdiri sejajar" atau "imbangan" (evenknie). Yang dimaksudkan Rouffaer yaitu berdiri sejajar atau seimbang dengan Majapahit. Sekalipun Rouffaer tidak merangkumkan arti Pakuan Pajajaran, namun dari uraiannya sanggup disimpulkan bahwa Pakuan Pajajaran berdasarkan pendapatnya berarti "Maharaja yang berdiri sejajar atau seimbang dengan (Maharaja) Majapahit". Ia sependapat dengan Hoesein Djajaningrat (1913) bahwa Pakuan Pajajaran didirikan tahun 1433.
R. Ng. Poerbatjaraka (1921). Dalam goresan pena De Batoe-Toelis bij Buitenzorg (Batutulis bersahabat Bogor) ia menjelaskan bahwa kata "Pakuan" mestinya berasal dari bahasa Jawa kuno "pakwwan" yang kemudian dieja "pakwan" (satu "w", ini tertulis pada Prasasti Batutulis). Dalam pengecap orang Sunda kata itu akan diucapkan "pakuan". Kata "pakwan" berarti kemah atau istana. Jadi, Pakuan Pajajaran, berdasarkan Poerbatjaraka, berarti "istana yang berjajar"(aanrijen staande hoven).
H. Ten Dam (1957). Sebagai Insinyur Pertanian, Ten Dam ingin meneliti kehidupan sosial-ekonomi petani Jawa Barat dengan pendekatan awal segi perkembangan sejarah. Dalam tulisannya, Verkenningen Rondom Padjadjaran (Pengenalan sekitar Pajajaran), pengertian "Pakuan" ada hubungannya dengan "lingga" (tonggak) kerikil yang terpancang di sebelah prasasti Batutulis sebagai tanda kekuasaan. Ia mengingatkan bahwa dalam Carita Parahyangan disebut-sebut tokoh Sang Haluwesi dan Sang Susuktunggal yang dianggapnya masih mempunyai pengertian "paku".
Ia beropini bahwa "pakuan" bukanlah nama, melainkan kata benda umum yang berarti ibukota (hoffstad) yang harus dibedakan dari keraton. Kata "pajajaran" ditinjaunya berdasarkan keadaan topografi.
Dalam naskah Carita Parahiyangan ada kalimat berbunyi "Sang Susuktunggal, inyana nu nyieunna palangka Sriman Sriwacana Sri Baduga Maharajadiraja Ratu Haji di Pakwan Pajajaran nu mikadatwan Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati, inyana pakwan Sanghiyang Sri Ratu Dewata" (Sang Susuktunggal, dialah yang menciptakan tahta Sriman Sriwacana (untuk) Sri Baduga Maharaja Ratu Penguasa di Pakuan Pajajaran yang bersemayam di keraton Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati, yaitu pakuan Sanghiyang Sri Ratu Dewata).
Sanghiyang Sri Ratu Dewata yaitu gelar lain untuk Sri Baduga. Kaprikornus yang disebut "pakuan" itu yaitu "kadaton" yang berjulukan Sri Bima
Serta mengingat semenjak zaman Kerajaan Pajajaran sesuai dengan bukti-bukti serta sumber yang ada ibarat dari Prasasti Batu Tulis, nama-nama kampung ibarat dikenal dengan nama Lawanggintung, Lawang Saketeng, Jerokuta, Baranangsiang dan Leuwi Sipatahunan diyakini bahwa Pakuan sebagai Ibukota Pajajaran terletak di Kota Bogor.
Pakuan sebagai sentra Pemerintahan Pajajaran
Pakuan dikenal sebagai sentra Pemerintahan Pajajaran semenjak pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baginda Maharaja) yang penobatanya sempurna pada tanggal 3 Juni 1482, yang selanjutnya hari tersebut dijadikan hari jadi Bogor, sebab semenjak tahun 1973 telah ditetapkan oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor sebagai hari jadi Bogor dan selalu diperingati setiap tahunnya hingga sekarang. Sebagai akhir penyerbuan tentara Banten ke Pakuan Pajajaran catatan mengenai Kota Pakuan tersebut hilang, gres terungkap kembali sesudah datangnya rombongan ekspidisi orang-orang Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687, dan mereka meneliti Prasasti Batutulis dan situs-situs lainya yang meyakini bahwa di Bogorlah terletak sentra Pemerintahan Pakuan Pajajaran.
Pada tahun 1745 Gubernur Jendral Hindia Belanda pada waktu itu berjulukan Baron Van Inhoff membangun Istana Bogor, seiring dengan pembangunan jalan Raya Daenless yang menghubungkan Batavia dengan Bogor, sehingga keadaan Bogor mulai bekembang. Pada masa pendudukan Inggris yang menjadi Gubernur Jendralnya yaitu Thomas Rafless, dia cukup berjasa dalam menyebarkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnofasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya (Botanikal Garden), dia juga memperkejakan seorang Planner yang berjulukan Carsens yang menata Bogor sebagai daerah peristirahatan yang dikenal dengan Buitenzorg.
0 Response to "Sejarah Dan Asal Undangan Berdirinya Kota Bogor"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda