Review: Pengalaman Pakai Xiaomi Mi Tv 4A & Fitur Unggulan
Thursday, May 1, 2025
Add Comment
Review Xiaomi Mi TV 4A 32 inci – Ulasan edisi kali ini membahas Xiaomi Mi TV ukuran layar 32 inch dengan resolusi 1366 x 768 piksel, secara garis besar tidak mengecewakan standar untuk Smart TV banderol harga 2 Juta rupiah kembali seribu. Apalagi ketika disadari ternyata Mi TV 4A sudah "Smart", semakin menarik serta menciptakan penasaran.
Karena hingga dikala ini mungkin masih sangat terbatas dan sedikit kalau ada Smart TV yang punya harga dua jutaan pas atau bahkan kurang. Ketika aku diundang buat tiba ke program launching yang berbarengan dengan Xiaomi Redmi 6A tersebut, orang dalam satu ruangan mendadak heboh begitu mendengar harganya.
Entah disebabkan terbawa arus semangat Mi Fans yang selalu hadir di setiap program peluncuran produk Xiaomi, atau memang semangat dengan fitur serta pecahan menarik pada Mi TV 4A di harganya buat Smart TV dua jutaan. Untuk itu mari kita pantau lebih lanjut ulasan berdasarkan pengalaman pemakaian pribadi.
Tapi terasa agak sangat disayangkan begitu melihat finishing glossy-nya yang bikin Mi TV 4A seolah jadi terkesan murah. Ada beberapa pilihan merek lain disebut menjadi pesaing Xiaomi untuk pasar Smart TV:
Di pecahan belakang TV ini tersedia sejumlah lubang input cukup banyak, mulai dari Ethernet Port, lubang AV, tiga port HDMI, dua port USB 2.0, buat antena serta jack audio 3,5mm untuk menghubungkan speaker eksternal ke Mi TV 4A.
Secara pribadi aku kurang merekomendasikan untuk menggunakan port jack audionya, hal ini disebabkan kualitas bunyi keluar melalui speaker orisinil jadi lebih buruk atau menurun. Saya menyarankan Anda sebaiknya pakai speaker bluetooth, kelebihannya juga lebih ekonomis kabel tanpa ribet.
Baca juga: Deretan HP Xiaomi yang Dapat Update Android Pie.
Kalau di Android TV yang aku gunakan sehari-hari cukup masuk ke hidangan pengaturan atau Settings saja eksklusif muncul pilihan opsinya paling atas di sisi kanan layar televisi.
Sedangkan kalau Mi TV 4A tidak muncul, hingga mengharuskan aku mengutak-atik, scroll atas hingga paling bawah pun belum menemukan hidangan saluran. Akhirnya opsi pun tersedia dan itu harus masuk dulu ke TV Settings > Channel Source > dan bakal muncul pilihan Set Up Your Source gres sanggup cari channel FTA.
Mengenai channel, aku punya satu catatan penting lainnya adalah Mi TV 4A tidak mendukung sistem DVB T2 yang fungsinya untuk menonton channel digital. Padahal ada rencana pemerintah lewat Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai pada tahun 2018 ini seluruh akses analog akan dinonaktifkan.
Ya aku juga kurang paham apakah benar-benar dilaksanakan tahun ini atau tidak, tapi cepat dan lambat semua akses TV bakal beralih ke sistem digital. Kaprikornus metode analog yang kini akan segera dilenyapkan.
Lanjut, dikala sudah diterapkan Anda harus membeli satu perangkat TV Box tambahannya semoga sanggup terus menonton akses televisi FTA Indonesia. Harganya bervariasi tergantung model dan kualitasnya, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
Bagian remote, aku pakai remot bawaan Xiaomi Mi TV 4A tidak mengecewakan anggun dan menyukainya lantaran bentuk serta desain unik, simple, ringkas. Tombolnya sedikit tapi penting, daripada banyak namun jarang dipakai. Tombol power ada di paling atas, sempurna di bawahnya terdapat hidangan Google Assistant untuk Face Comment, navigasi sisi kiri-kanan atas-bawah sembari menekan tombol tengah ada volume up-down, home, dan back (kembali).
Cara semoga remote terkoneksi dengan Mi TV 4A nya juga menggunakan teknologi Bluetooth versi terbaru. Kaprikornus sanggup mengarahkan remot kemana pun dan TV-nya masih sanggup menangkap sensor responsivitas cukup baik.
Sebuah persoalan bagi Anda yang sering menghafal channel TV pakai nomor di remote, lantaran remot Mi TV ini akan terasa menyebalkan buat dipakai. Sebab ia tidak mempunyai tombol penomoran sedikit pun, tapi buat aku yang sudah jarang nonton tv terakhir hanya menonton Closing Asian Games 2018 remote ini berasa mudah sekali.
Mirip fungsinya dengan remote TV di QLED Samsung yang harganya 50 juta rupiah itu. Saya punya satu komplain dan keluhan wacana remotenya, dan itu lebih ke sistemnya. Misalnya aku lagi nonton kadang tangan aku ingin pegang remote secara tidak sengaja meraba tombolnya tertekan hidangan Power.
Seringkali begitu, setiap tak sengaja menekan tombol Power harus menunggu agak usang lagi untuk menyalakan tv-nya lantaran melalui tahap booting. Beda dengan televisi standar biasa yang sekali tekan tombol eksklusif menyala tampilan gambar, kalau di Mi TV 4A ibaratnya restart Smartphone gitu.
Tapi salah satu kelebihan remote ini sanggup memasukkan perintah bunyi ke Google Assistant. Soalnya agak ribet bila mengetik aksara satu per satu ketika ingin mencari sesuatu input letter prosesnya lama, hening saja Anda sanggup pakai Bahasa Indonesia selama menggunakan Assistant tidak mengecewakan praktis.
Fiturnya menarik dan cukup banyak ya. Sekarang kita pembahasan beralih ke pecahan paling umum pada sebuah televisi, adalah kualitas gambar pada layar.
Kalau berdasarkan aku sendiri mengenai kualitas tampilan gambar dari Mi TV 4A ini, biasa banget. Saturasi warna kurang menonjol, resolusinya belum Full HD dan terpenting view-angle alias sudut pandang belum sanggup dibilang luas.
Apabila Anda melihat layar dari sisi samping kanan dan kiri, bukan dari depan eksklusif maka tingkat kontras atau brightness seolah bertambah cerah serta mengurangi ketajaman warna. Dalam pandangan lain memang unik, biasanya kan bila sudut pandang buruk maka layar akan sedikit gelap tapi kalau ini justru bertambah terang.
Walau dua-duanya tidak ada yang sanggup dibilang anggun baik makin jelas atau semakin gelap. Tapi aku sedikit paham kenapa resolusi layarnya tidak hingga Full HD, lantaran dengan ukuran 32 inci gambar yang dihasilkannya akan tetap tajam bila jarak nonton normal 3 meter depan TV langsung.
Sedangkan bila didekatkan hingga 1,5 meter contohnya untuk keperluan pakai komputer, gambarnya berubah dan kerapatan densitas piksel jadi lebih pecah.
Xiaomi Mi TV 4A tidak anggun untuk digunakan sebagai monitor PC / layar komputer. Bagusnya cuma buat nonton akses televisi, streaming film, menonton video YouTube di sofa dengan jarak 2-3 meter dari layar.
Review: Pengalaman Pakai Xiaomi Mi TV 4A & Fitur Unggulan sudah dibeberkan, kini apakah dengan harga Rp 1,9 juta layak dibeli? Keputusan ada di tangan Anda.
Karena hingga dikala ini mungkin masih sangat terbatas dan sedikit kalau ada Smart TV yang punya harga dua jutaan pas atau bahkan kurang. Ketika aku diundang buat tiba ke program launching yang berbarengan dengan Xiaomi Redmi 6A tersebut, orang dalam satu ruangan mendadak heboh begitu mendengar harganya.
Entah disebabkan terbawa arus semangat Mi Fans yang selalu hadir di setiap program peluncuran produk Xiaomi, atau memang semangat dengan fitur serta pecahan menarik pada Mi TV 4A di harganya buat Smart TV dua jutaan. Untuk itu mari kita pantau lebih lanjut ulasan berdasarkan pengalaman pemakaian pribadi.
Review Pengalaman Pakai Xiaomi Mi TV 4A
Kita mulai dari bodi yang ternyata berbahan dasar plastik baik di sisi bezel, pecahan belakang, hingga ke kaki penopang TV juga sama. Sebenarnya aku pribadi tak terlalu mempermasalahkan materi plastiknya.Tapi terasa agak sangat disayangkan begitu melihat finishing glossy-nya yang bikin Mi TV 4A seolah jadi terkesan murah. Ada beberapa pilihan merek lain disebut menjadi pesaing Xiaomi untuk pasar Smart TV:
- TCL
- Cooca
- Sharp
- Panasonic
- LG
Di pecahan belakang TV ini tersedia sejumlah lubang input cukup banyak, mulai dari Ethernet Port, lubang AV, tiga port HDMI, dua port USB 2.0, buat antena serta jack audio 3,5mm untuk menghubungkan speaker eksternal ke Mi TV 4A.
Secara pribadi aku kurang merekomendasikan untuk menggunakan port jack audionya, hal ini disebabkan kualitas bunyi keluar melalui speaker orisinil jadi lebih buruk atau menurun. Saya menyarankan Anda sebaiknya pakai speaker bluetooth, kelebihannya juga lebih ekonomis kabel tanpa ribet.
Baca juga: Deretan HP Xiaomi yang Dapat Update Android Pie.
Bicara soal audio, kualitas speaker bawaan Mi TV 4A sendiri cukup standar biasa saja seolah-olah dengan televisi tabung. Bass yang dihasilkan tidak begitu menendang.Masih lanjut wacana input dan port. Sebagai sebuah Smart TV pastinya Mi TV 4A juga dibekali lubang antena semoga Anda sanggup menonton televisi tanpa koneksi internet sekali pun. Hanya saja ketika aku melaksanakan pencarian channel, aku dibikin galau keliyengan.
Kalau di Android TV yang aku gunakan sehari-hari cukup masuk ke hidangan pengaturan atau Settings saja eksklusif muncul pilihan opsinya paling atas di sisi kanan layar televisi.
Sedangkan kalau Mi TV 4A tidak muncul, hingga mengharuskan aku mengutak-atik, scroll atas hingga paling bawah pun belum menemukan hidangan saluran. Akhirnya opsi pun tersedia dan itu harus masuk dulu ke TV Settings > Channel Source > dan bakal muncul pilihan Set Up Your Source gres sanggup cari channel FTA.
Mengenai channel, aku punya satu catatan penting lainnya adalah Mi TV 4A tidak mendukung sistem DVB T2 yang fungsinya untuk menonton channel digital. Padahal ada rencana pemerintah lewat Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai pada tahun 2018 ini seluruh akses analog akan dinonaktifkan.
Ya aku juga kurang paham apakah benar-benar dilaksanakan tahun ini atau tidak, tapi cepat dan lambat semua akses TV bakal beralih ke sistem digital. Kaprikornus metode analog yang kini akan segera dilenyapkan.
Lanjut, dikala sudah diterapkan Anda harus membeli satu perangkat TV Box tambahannya semoga sanggup terus menonton akses televisi FTA Indonesia. Harganya bervariasi tergantung model dan kualitasnya, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
Bagian remote, aku pakai remot bawaan Xiaomi Mi TV 4A tidak mengecewakan anggun dan menyukainya lantaran bentuk serta desain unik, simple, ringkas. Tombolnya sedikit tapi penting, daripada banyak namun jarang dipakai. Tombol power ada di paling atas, sempurna di bawahnya terdapat hidangan Google Assistant untuk Face Comment, navigasi sisi kiri-kanan atas-bawah sembari menekan tombol tengah ada volume up-down, home, dan back (kembali).
Cara semoga remote terkoneksi dengan Mi TV 4A nya juga menggunakan teknologi Bluetooth versi terbaru. Kaprikornus sanggup mengarahkan remot kemana pun dan TV-nya masih sanggup menangkap sensor responsivitas cukup baik.
Sebuah persoalan bagi Anda yang sering menghafal channel TV pakai nomor di remote, lantaran remot Mi TV ini akan terasa menyebalkan buat dipakai. Sebab ia tidak mempunyai tombol penomoran sedikit pun, tapi buat aku yang sudah jarang nonton tv terakhir hanya menonton Closing Asian Games 2018 remote ini berasa mudah sekali.
Mirip fungsinya dengan remote TV di QLED Samsung yang harganya 50 juta rupiah itu. Saya punya satu komplain dan keluhan wacana remotenya, dan itu lebih ke sistemnya. Misalnya aku lagi nonton kadang tangan aku ingin pegang remote secara tidak sengaja meraba tombolnya tertekan hidangan Power.
Seringkali begitu, setiap tak sengaja menekan tombol Power harus menunggu agak usang lagi untuk menyalakan tv-nya lantaran melalui tahap booting. Beda dengan televisi standar biasa yang sekali tekan tombol eksklusif menyala tampilan gambar, kalau di Mi TV 4A ibaratnya restart Smartphone gitu.
Tapi salah satu kelebihan remote ini sanggup memasukkan perintah bunyi ke Google Assistant. Soalnya agak ribet bila mengetik aksara satu per satu ketika ingin mencari sesuatu input letter prosesnya lama, hening saja Anda sanggup pakai Bahasa Indonesia selama menggunakan Assistant tidak mengecewakan praktis.
Fiturnya menarik dan cukup banyak ya. Sekarang kita pembahasan beralih ke pecahan paling umum pada sebuah televisi, adalah kualitas gambar pada layar.
Kalau berdasarkan aku sendiri mengenai kualitas tampilan gambar dari Mi TV 4A ini, biasa banget. Saturasi warna kurang menonjol, resolusinya belum Full HD dan terpenting view-angle alias sudut pandang belum sanggup dibilang luas.
Apabila Anda melihat layar dari sisi samping kanan dan kiri, bukan dari depan eksklusif maka tingkat kontras atau brightness seolah bertambah cerah serta mengurangi ketajaman warna. Dalam pandangan lain memang unik, biasanya kan bila sudut pandang buruk maka layar akan sedikit gelap tapi kalau ini justru bertambah terang.
Walau dua-duanya tidak ada yang sanggup dibilang anggun baik makin jelas atau semakin gelap. Tapi aku sedikit paham kenapa resolusi layarnya tidak hingga Full HD, lantaran dengan ukuran 32 inci gambar yang dihasilkannya akan tetap tajam bila jarak nonton normal 3 meter depan TV langsung.
Sedangkan bila didekatkan hingga 1,5 meter contohnya untuk keperluan pakai komputer, gambarnya berubah dan kerapatan densitas piksel jadi lebih pecah.
Xiaomi Mi TV 4A tidak anggun untuk digunakan sebagai monitor PC / layar komputer. Bagusnya cuma buat nonton akses televisi, streaming film, menonton video YouTube di sofa dengan jarak 2-3 meter dari layar.
Review: Pengalaman Pakai Xiaomi Mi TV 4A & Fitur Unggulan sudah dibeberkan, kini apakah dengan harga Rp 1,9 juta layak dibeli? Keputusan ada di tangan Anda.



0 Response to "Review: Pengalaman Pakai Xiaomi Mi Tv 4A & Fitur Unggulan"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda