Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat Berdasarkan Al-Quran Hadist Dan Dongeng Orang Terdahulu
Thursday, December 31, 2015
Add Comment
akan membahas perihal Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat. Shalat yakni kewajiban bagi umat Islam yang harus di lakukan sebanyak 5 kali dalam satu hari. Kata " Shalat " dalam Al- Alquran ditemukan sebanyak 79 kali ( baik dalam muqaddimah , ayat - ayat Al-Quran dan catatan kaki Al Alquran );
akan merangkum menjadi satu dan terbentuklah Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat, selamat membaca
Al Baqarah
Artinya:
An-Nisa
Artinya :
Al-Maidah
Artinya:
Al-A’raf
Artinya:
At-Tawbah
Artinya:
Ar-Rad
Artinya:
Ibrahim
Artinya:
Al-Hijr
Artinya:
Al-Isra’
Artinya:
Maryam
Artinya:
Taha
Artinya:
Al-Ankabut
Artinya:
Ar-rum
Artinya:
Luqman
Artinya:
( sumber : http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ )
Itu yakni klarifikasi singkat dari kata " salat " dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya serupa dengan kata " Shalat " dalam Al Quran. Tetapi bukan itu yang kami ingin bahas dalam artikel ini, tetapi bagaimana gerakan salat / Shalat tercipta. Dari mana gerakan shalat / salat tercipta ? kami akan mengupas gerakan shalat / salat berdasarkan Al Qur'an maupun hadish
Seperti yang ditulis dalam sebuah Hadish :
Banyak Berpendapat Bahwa shalat dilakukan oleh Nabi-nabi terdahulu menyerupai :
Ini merupakan makna dari gerakan shalat yang di ambil dari hakikatislam.com
Niyyah (Niat Sholat):
Niat yakni keputusan hati, pernyataan dari alasan-alasan di balik perbuatan. Ia artinya berniat untuk menyampaikan “ya’ kepada Allah (swt) dengan melakukan perintah-perintah-Nya.
Takbir Iftitah (Takbir Pembukaan)
Dengan mengucapkan Allahu Akbar, kita melemparkan seluruh urusan duniawi di belakang kita dengan tangan kita dan memohon pertolongan dalam kasih sayang Allah (swt). Ia untuk menegaskan bahwa Allah Maha Besar dengan mengucapkan takbir (Allahu Akbar).
Qiyam (berdiri):
Dengan prinsip ini di dalam sholat, insan merepresentasikan para malaikat dan pepohonan yang senantiasa berdiri dan memuji Allah (swt). Qiyam yakni berdirinya insan di hadapan Zat (swt) Yang Maha Kekal dengan raga dan hatinya.Kepala yang tertunduk ketika qiyam mencerminkan ketiadaan kesombongan dan kerendahan hati.
Qira’at (Bacaan):
Qira’at yakni untuk mensyukuri kesempurnaan Allah yang tanpa cacat, keindahan yang tidak sanggup diserupai, dan kasih sayang Allah yang tiada batas dengan mengucapkan Alhamdulillah.Juga, Qira’at memperlihatkan bahwa segala perbuatan sanggup terwujud dengan pertolongan Allah dan kebanggaan hanya bagi Dia.Untuk terhubung dengan Zat Yang Maha Kekal(swt) dengan mengucapkan
(“Ya Tuhan Hanya kepada-Mu saya menyembah dan hanya kepada-Mu saya memohon pertolongan). (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in).
Ruku’
Dalam posisi ini insan mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah Allah dalam posisi ini secara konsisten dan hewan-hewan yang selalu berdiri dalam ruku’nya di atas empat kaki mereka. Ruku’ artinya mengagungkan Kebesaran Sang Pencipta beserta seluruh alam semesta yang melihat kelemahan dan kemiskinan insan dengan melafazkan “subhana robbial azim”… untuk berusaha menanamkan akarnya di dalam hati kita dan untuk mengangkat kepala kita dari ruku’ dengan impian memperoleh rahmat Allah dengan cara mengulang-ulang kebesaran Allah (swt).
Sujud:
Dengan posisi ini insan mewakili ibadahnya para malaikat yang secara terus menerus bersujud dan binatang melata yang nampaknya hampir selalu bersujud seumur hidupnya.Sujud yakni meninggalkan segala sesuatu selain dari pada Allah (swt) dengan mengucapkan “subhanarobial a’la” dengan kerendahan hati kepada Keindhan Allah, asma Allah dan segala sifat-Nya.” Seorang hamba menjadi paling erat dengan Tuhannya ketika bersujud. Maka, perbanyaklah doa dalam sujud” (Muslim).
Qa’da (duduk):
Dengan posisi ini insan mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah-Nya sambil duduk dan juga gunung-gunung, bebatuan juga Nampak dalam bentuk yang sedang duduk. Manusia menegaskan bahwa segala sesuatu yang beliau miliki sesungguhnya yakni milik Allah dengan mengucapkan tahiyyat. Dia memperbarui imannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ( Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad yakni utusan-Nya). Di dalam sholat- semacam Mi’raj bagi orang beriman- tasyahud yakni mengingat percakapan antara Nabi Muhammad (saw) dengan Allah (swt) pada ketika Mi’raj
Sumber
http://kkbi.com
https://alyailmira.wordpress.com/2013/09/13/ayat-ayat-yang-menyerukan-shalat-dalam-al-quran/
akan merangkum menjadi satu dan terbentuklah Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat, selamat membaca
Al Baqarah
Artinya:
- (3). (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
- (43) “Dan dirikanlah shalat tunaikan zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ “
- (45) “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´,
- (83) “Dan (ingatlah) tatkala Kami menciptakan kesepakatan dengan Bani Israil, supaya jangan mereka menyembah melainkan kepada Allah, dan terhadap kedua ibu bapak hendaklah berbuat baik, dan (juga) kepada keluarga yang hampir, dan bawah umur yatim dan orang orang miskin , dan hendaklah mengucapkan perkataan yang baik kepada manusia, dan dirikanlah Shalat dan keluarkanlah zakat. Kemudian , berpaling kau , kecuali sedikit, padahal kau tidak memperdulikan.”
- (110) “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kau usahakan bagi dirimu, tentu kau akan menerima pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kau kerjakan.”
- (153) “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat, sesung-guhnya Allah yakni beserta orang – orang yang sabar.”
- (177) “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memperlihatkan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, bawah umur yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan Shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
- (238) “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”
- (239) “Jika kau dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kau telah aman, maka sebutlah Allah shalatlah, sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kau apa yang belum kau ketahui.”
- (277) “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka menerima pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
An-Nisa
Artinya :
- (103) “Maka apabila kau telah menuntaskan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kau telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu yakni fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
- (142) “Sungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
- (162) “Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.
Al-Maidah
Artinya:
- (6) “Hai orang-orang yang beriman, apabila kau hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu hingga dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu hingga dengan kedua mata kaki, dan bila kau junub maka mandilah, dan bila kau sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari daerah buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, kemudian kau tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kau dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kau bersyukur.”
- (12) “Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya bila kau mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kau bantu mereka dan kau pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kau akan Kumasukkan ke dalam nirwana yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu setelah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
- (55) “Sesungguhnya penolong kau hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).”
Al-A’raf
Artinya:
- (170)”Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) alasannya sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan”.
- (3) “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang dibutuhkan termasuk golongan orang-orang yang menerima petunjuk.
At-Tawbah
Artinya:
- (18) “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetkap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang dibutuhkan termasuk golongan orang-orang yang menerima petunjuk”.
- (71) “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ar-Rad
Artinya:
- (22) “Dan orang-orang yang sabar alasannya mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang- terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang menerima daerah kesudahan (yang baik)”
Ibrahim
Artinya:
- “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: `Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum tiba hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan”.
Al-Hijr
Artinya:
- (98) “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kau di antara orang-orang yang bersujud (shalat)”,
Al-Isra’
Artinya:
- (78) “Dirikanlah shalat dari setelah matahari tergelincir hingga gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”
Maryam
Artinya:
- (31) “dan Dia mengakibatkan saya seorang yang diberkati di mana saja saya berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama saya hidup”
- (59) “Maka datanglah setelah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”
Taha
Artinya:
- (14) “Sesungguhnya Aku ini yakni Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlahAku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”
- (132) “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kau dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akhir (yang baik) itu yakni bagi orang yang bertakwa”.
Al-Ankabut
Artinya:
- (54) “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu,yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) yakni lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kau kerjakan”.
Ar-rum
Artinya:
- (31) “dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kau termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”.
Luqman
Artinya:
- (4) “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat”
Source Image : Fb.com |
- Shalat Berjamaah salat gotong royong dengan mengikuti imam;
- Shalat Duha salat sunah pada pagi hari (kira-kira pukul 09.00) sebanyak 2—8 rakaat;
- Shalat Gaib salat mayat yang dilakukan untuk orang muslim yang meninggal yang mayatnya tidak berada di tempat;
- Shalat Hajat salat sunah, sedikitnya dua rakaat, yang dilakukan pada siang atau malam hari untuk memohon suatu hajat yang khusus kpada Allah semoga Allah mengabulkannya;
- Shalat Id salat sunah dua rakaat yang dikerjakan pada Lebaran (1 Syawal) dan Lebaran Haji (10 Zulhijah);
- Shalat Idain salat dua hari raya, yaitu Lebaran dan Iduladha;
- Shalat Idul adha salat sunah dua rakaat yang dikerjakan pada Lebaran Haji tanggal 10 Zulhijah;
- Shalat Idulfitri salat sunah dua rakaat yang dikerjakan pada Lebaran tanggal 1 Syawal;
- Shalat Istikharah salat sunah dua rakaat pada malam hari untuk meminta petunjuk yang paling baik dari beberapa pilihan;
- Shalat Istiska salat sunah dua rakaat pada siang hari untuk meminta hujan yang dilakukan di lapangan, sebelumnya didahului dengan khotbah;salat berjamaah;
- Shalat Jamak salat yang dilaksanakan dengan mengumpulkan dua salat wajib dalam satu waktu, menyerupai salat Zuhur dengan Asar dan salat Magrib dengan salat Isya (khusus dalam perjalanan);
- Shalat Jenazah salat untuk orang muslim yang meninggal, dilakukan dengan empat takbir, hukumnya fardu kifayah;
- Shalat Jumat salat berjamaah dua rakaat pada hari Jumat didahului dengan khotbah, hukumnya wajib bagi laki-laki, waktunya sama dengan salat Zuhur;
- Shalat Khauf salat dalam peperangan;
- Shalat Khusuf salat sunah alasannya terjadinya gerhana bulan;
- Shalat Kusuf salat sunah alasannya terjadinya gerhana matahari;
- Shalat lima waktu salat wajib;
- Shalat Loha salat Duha;
- Shalat Maktubah salat yang diwajibkan lima kali sehari semalam; salat lima waktu;
- Shalat Marid salat yang dikerjakan oleh orang sakit;
- Shalat Mayat salat Jenazah;
- Shalat Musafir salat sunah dua rakaat yang dikerjakan ketika akan bepergian atau pulang dari bepergian;
- Shalat Nafilah salat sunah;
- Shalat Qasar salat yang dilaksanakan dengan memendekkan jumlah rakaat, yaitu empat rakaat menjadi dua rakaat (khusus dalam perjalanan);
- Shalat rawatib salat sunah yang dikerjakan sebelum atau setelah salat wajib;
- Shalat Safar salat dalam perjalanan jauh (yang bukan dengan tujuan maksiat) sanggup berupa salat jamak, salat qasar, atau adonan kedua-duanya;
- Shalat Sunah salat yang tidak wajib dilakukan, tetapi menerima pahala apabila dilakukan;
- Shalat Tahajud salat sunah, sedikitnya dua rakaat, dikerjakan setelah berdiri tidur pada separuh malam hingga menjelang subuh; qiamulail;
- Shalat Tahiyat Masjid salat sunah dua rakaat ketika masuk masjid untuk menghormati masjid sebagai daerah suci;
- Shalat Tarawih salat sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan, yang waktunya setelah salat isya hingga menjelang fajar, sanggup dikerjakan sendiri, baik di rumah maupun di masjid, atau dengan berjamaah dan tanpa azan atau iqamat;
- Shalat Taubat salat sunah dua atau empat rakaat dengan memperbanyak istigfar alasannya ingin mohon ampun kpada Allah atas dosa;
- Shalat Witir salat sunah yang jumlah rakaatnya ganjil, menyerupai 1, 3, 5 (dst) rakaat, dilakukan setelah Isya hingga terbit fajar (lazim dilakukan setelah salat Tarawih);
- Shalat Wajib salat fardu yang dilaksanakan lima waktu dalam sehari semalam, yaitu Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya;
- Shalat Wusta salat Asar;
( sumber : http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ )
Itu yakni klarifikasi singkat dari kata " salat " dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya serupa dengan kata " Shalat " dalam Al Quran. Tetapi bukan itu yang kami ingin bahas dalam artikel ini, tetapi bagaimana gerakan salat / Shalat tercipta. Dari mana gerakan shalat / salat tercipta ? kami akan mengupas gerakan shalat / salat berdasarkan Al Qur'an maupun hadish
Source Image : http://aleichem.blogspot.co.id/ |
Seperti yang ditulis dalam sebuah Hadish :
Dari Abu Mas’ud r.a. katanya : Rasulullah Saw bersabda :" turun Jibril, kemudian beliau menjadi imam bagiku Dan saya sholat bersamanya, kemudian saya sholat bersamanya, kemudian saya sholat bersamanya dan saya sholat bersamanya dan saya sholat bersamanya Nabi menghitung dengan lima anak jarinya – Hadis Riwayat Muslim[9]
Nabi itu mengajarkan, “Beribadahlah kepada Allah semata dan jangan menyekutukannya dengan sesuatu apapun, tinggalkan apa yang menjadi fatwa nenek moyang kalian. Dia memerintahkan kami untuk shalat, zakat, bersikap jujur, menjaga kehormatan, dan menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari 7 dan Muslim 1773)
Banyak Berpendapat Bahwa shalat dilakukan oleh Nabi-nabi terdahulu menyerupai :
- Shalat subuh dilakukan pertama kali oleh Nabi Adam ;
- Shalat dzuhur dilakukan pertama kali oleh Nabi Ibrahim ;
- Shalat Ashar dilakukan pertama kali oleh Nabi Yunus ;
- Shalat Magrib pertama kali dilakukan oleh Nabi Isa;
- Shalat Isya dilakukan oleh Nabi Musa.
Ini merupakan makna dari gerakan shalat yang di ambil dari hakikatislam.com
Niyyah (Niat Sholat):
Niat yakni keputusan hati, pernyataan dari alasan-alasan di balik perbuatan. Ia artinya berniat untuk menyampaikan “ya’ kepada Allah (swt) dengan melakukan perintah-perintah-Nya.
Takbir Iftitah (Takbir Pembukaan)
Dengan mengucapkan Allahu Akbar, kita melemparkan seluruh urusan duniawi di belakang kita dengan tangan kita dan memohon pertolongan dalam kasih sayang Allah (swt). Ia untuk menegaskan bahwa Allah Maha Besar dengan mengucapkan takbir (Allahu Akbar).
Qiyam (berdiri):
Dengan prinsip ini di dalam sholat, insan merepresentasikan para malaikat dan pepohonan yang senantiasa berdiri dan memuji Allah (swt). Qiyam yakni berdirinya insan di hadapan Zat (swt) Yang Maha Kekal dengan raga dan hatinya.Kepala yang tertunduk ketika qiyam mencerminkan ketiadaan kesombongan dan kerendahan hati.
Qira’at (Bacaan):
Qira’at yakni untuk mensyukuri kesempurnaan Allah yang tanpa cacat, keindahan yang tidak sanggup diserupai, dan kasih sayang Allah yang tiada batas dengan mengucapkan Alhamdulillah.Juga, Qira’at memperlihatkan bahwa segala perbuatan sanggup terwujud dengan pertolongan Allah dan kebanggaan hanya bagi Dia.Untuk terhubung dengan Zat Yang Maha Kekal(swt) dengan mengucapkan
(“Ya Tuhan Hanya kepada-Mu saya menyembah dan hanya kepada-Mu saya memohon pertolongan). (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in).
Ruku’
Dalam posisi ini insan mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah Allah dalam posisi ini secara konsisten dan hewan-hewan yang selalu berdiri dalam ruku’nya di atas empat kaki mereka. Ruku’ artinya mengagungkan Kebesaran Sang Pencipta beserta seluruh alam semesta yang melihat kelemahan dan kemiskinan insan dengan melafazkan “subhana robbial azim”… untuk berusaha menanamkan akarnya di dalam hati kita dan untuk mengangkat kepala kita dari ruku’ dengan impian memperoleh rahmat Allah dengan cara mengulang-ulang kebesaran Allah (swt).
Sujud:
Dengan posisi ini insan mewakili ibadahnya para malaikat yang secara terus menerus bersujud dan binatang melata yang nampaknya hampir selalu bersujud seumur hidupnya.Sujud yakni meninggalkan segala sesuatu selain dari pada Allah (swt) dengan mengucapkan “subhanarobial a’la” dengan kerendahan hati kepada Keindhan Allah, asma Allah dan segala sifat-Nya.” Seorang hamba menjadi paling erat dengan Tuhannya ketika bersujud. Maka, perbanyaklah doa dalam sujud” (Muslim).
Qa’da (duduk):
Dengan posisi ini insan mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah-Nya sambil duduk dan juga gunung-gunung, bebatuan juga Nampak dalam bentuk yang sedang duduk. Manusia menegaskan bahwa segala sesuatu yang beliau miliki sesungguhnya yakni milik Allah dengan mengucapkan tahiyyat. Dia memperbarui imannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ( Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad yakni utusan-Nya). Di dalam sholat- semacam Mi’raj bagi orang beriman- tasyahud yakni mengingat percakapan antara Nabi Muhammad (saw) dengan Allah (swt) pada ketika Mi’raj
Sumber
http://kkbi.com
https://alyailmira.wordpress.com/2013/09/13/ayat-ayat-yang-menyerukan-shalat-dalam-al-quran/
0 Response to "Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat Berdasarkan Al-Quran Hadist Dan Dongeng Orang Terdahulu"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda