Mengenal Multitasking App Switcher di iOS
Multitasking yaitu fitur yang sangat bermanfaat untuk sebuah sistem operasi perangkat cerdas. Dengan Multitasking, kamu bisa memakai lebih dari satu aplikasi sekaligus di perangkat iOS. Kamu juga sanggup memakai fitur menyerupai switcher, split view, dan picture in picture di model iPad tertentu.
Untuk menutup aplikasi di iOS, cukup tekan tombol home satu kali. Namun, terkadang ada beberapa kesalahan persepsi orang dalam menanggapi fitur multitasking app switcher ini. Apakah aplikasi yang berada di app switcher berjalan di latar belakang? Apakah mereka memakai daya baterai?
Hanya sebuah daftar riwayat
Percaya atau tidak, semua aplikasi yang ada di app switcher hanyalah riwayat aplikasi yang pernah digunakan. Dia tidak ada hubungannya dengan aplikasi yang masih berjalan. Biarpun ada yang masih berjalan di latar belakang, kita pengguna biasa tidak akan pernah sanggup melihatnya sebab memang tidak diberi fitur untuk itu.
Pahami status aplikasi
Aplikasi iOS mempunyai lima buah status yang selalu ada dalam siklus hidup mereka. Status-status tersebut adalah:
- Not running – aplikasi sudah dibunuh (killed) atau aplikasi belum dijalankan sama sekali.
- Inactive – Aplikasi berada di latar depan (foreground) namun tidak mendapatkan event atau acara tertentu. Aplikasi menyerupai membeku (freezing)
- Active – Aplikasi berjalan menyerupai biasa
- Background – Aplikasi masih berjalan namun di latar belakang (background)
- Suspended – Aplikasi masih berada di memori namun tidak melaksanakan tindakan apapun.
Apa yang terjadi pada aplikasi?
Cara untuk keluar paling gampang dari aplikasi di perangkat iOS yaitu dengan menekan tombol home satu kali. Namun, aplikasi tersebut masih tersisa di app switcher. Apakah aplikasi tersebut masih aktif dan berjalan? Apakah aplikasi harus ditutup?
Sebenarnya, dikala kamu menekan tombol home, aplikasi akan berubah statusnya dari Active menjadi Background. Bila aplikasi tersebut tidak diberi izin untuk berjalan di latar belakang, maka aplikasi akan seketika itu juga masuk ke mode Suspend. Dengan demikian, aplikasi akan membeku di latar belakang namun masih tersimpan di memori. Contoh aplikasi yang terus berjalan di latar belakang yaitu aplikasi yang memutar musik dan yang melaksanakan download file/konten. Aplikasi menyerupai LINE, Facebook, BBM, dan lain-lain jikalau background app refresh dimatikan, maka akan masuk ke mode Suspend.
Jangan ditutup
Bila aplikasi berada pada mode Suspend, maka aplikasi akan tetap berada di memori namun tidak melaksanakan kiprah apapun. Kita sanggup dengan nyaman membuka aplikasi tersebut dengan sangat cepat tanpa perlu loading lama. Bila kita menutupnya dari app switcher, maka aplikasi tersebut akan dibuang dari memori. Dengan demikian, jikalau kita membuka aplikasi itu lagi, aplikasi akan dimuat ulang dari awal, dan itu akan membutuhkan daya baterai. Bagaimana jikalau iOS kehabisan memori? Semua aplikasi yang sudah dikeluarkan dengan menekan tombol home, sejatinya akan dianggap sudah keluar oleh iOS namun masih disimpan di memori jikalau sewaktu-waktu dipakai kembali oleh pengguna. Jika iOS sudah kehabisan memori, maka memori akan dibebaskan dengan cara membuang aplikasi yang berada pada mode Suspend tanpa sepengetahuan pengguna.
Didesain untuk fasilitas dan kenyamanan
Mengapa Apple mendesain skenario sedemikian rupa? Agar pengguna iOS mencicipi fasilitas dan kenyamanan dalam memakai perangkat mereka. Pengguna tidak perlu memikirkan apa yang terjadi pada aplikasi. iOS sudah cerdas dalam melaksanakan penanganan ini. Yang perlu dipikirkan pengguna yaitu bagaimana cara memakai perangkat mereka. Pengguna tidak perlu memikirkan wacana aplikasi yang berjalan di latar belakang, sisa memori RAM, dan lain sebagainya. Keluar aplikasi cukup tekan tombol home. Urusan memori RAM yang tersisa, itu urusan sistem dalam iOS. Bila kita mengeluarkan paksa dari app switcher, maka kita mengambil alih kiprah iOS, dan kita seolah olah mengerjakan kiprah yang memang bukan hak kita. Bila semua aplikasi dikeluarkan paksa, aplikasi akan dimuat ulang jikalau akan dipakai kembali dan itu membutuhkan lebih banyak daya baterai ketimbang memuat aplikasi yang masih tersimpan di memori.
Oke, mungkin menyerupai itulah aplikasi yang berada di app switcher, sehingga sangat disarankan bagi kita untuk tetap membiarkannya tanpa harus mengeluarkannya dengan paksa. Bagaimana menurutmu?
Sumber: https://macpoin.com/
0 Response to "Mengenal Multitasking App Switcher di iOS"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda