Review Macbook Pro Retina Dari Perspektif Developer

Developer yaitu orang yang bekerja sebagai seorang pengembang dalam dunia komputer. Biasanya sih mereka yaitu pengembang yang merancang sebuah sistem atau bisa juga mereka yang bekerja dengan menciptakan aplikasi.

Developer tentu saja bukan sembarang orang dalam hal kebiasaan mereka memakai komputer. Mereka lebih sering pilah-pilih komputer untuk menunjang kebutuhan mereka.

Saat pertama kali saya berkecimpung di dunia pengembangan aplikasi, saya melihat bahwa perangkat Macbook sangat diminati oleh para pengembang.

Saya begitu tertarik untuk mengetahui hal ini lebih lanjut. Setelah saya mencoba memakai sampai bisa berhasil mendapatkannya, saya bisa menarik beberapa poin mengapa Macbook sangat diminati oleh banyak pengembang.

Performa Bagus, Praktis Dipakai, dan Minim Error

Developer tentu sangat bahagia dengan laptop yang mempunyai performa yang cepat. Mereka membutuhkannya biar produktivitas mereka tidak berkurang. Ambil rujukan saja, untuk menjalankan emulator iPhone, iPad, sampai Android. Jika untuk menjalankan emulator saja kesulitan, maka developer akan merasa kesal (#pengalaman).

Sejauh yang saya coba, Macbook Pro Retina tidak mengalami dilema berarti untuk dalam hal penggunaan IDE ibarat Xcode, Android Studio, sampai Visual Studio 2015 (dengan Windows via Boot Camp) mulai dari membuka IDE, memprogram, sampai mendeploy aplikasi via Emulator masing-masing. OS X juga gampang dipakai dan sangat jarang mendapati Error.

Melakukan pemasangan Xcode juga sangat mudah. Cukup download dari App Store dan tunggu proses instalasi selesai. Jauh berbeda dengan Visual Studio yang banyak sekali pilihan dan terkesan sangat ruwet. Masalah error alasannya yaitu Driver? Tidak ada lagi. Semua driver internal lancar jaya.

Hemat Baterai

Selain performa, developer tentu butuh daya baterai yang handal untuk menunjang produktivitasnya. Mereka bisa bekerja selama berjam-jam di depan komputer atau laptop. Jika mereka sedang bekerja di dalam rumah, baterai bukanlah masalah.

Namun ketika mereka sedang mobile dan berada di luar dan jauh dari sumber listrik, maka daya tahan baterai akan sangat mempengaruhi. Macbook Pro Retina secara teori bisa bertahan selama 10 Jam penggunaan normal.

Namun pengalaman saya, karenanya sangat bervariasi. Jika bermain dengan Xcode atau Android Studio di OS X, bisa bertahan antara 6 sampai 7 jam dengan penggunaan Emulator yang cukup sering. Jika hanya untuk menulis menulis goresan pena ibarat di MacPoin ini ya bisa 12 jam lebih.

iOS, OS X, tvOS, dan watchOS

Mau menyebarkan aplikasi untuk platform iOS, OS X, tvOS, atau watchOS? Mau tidak mau kau harus beli komputer Mac. Pilihan yang paling nyaman tentu yaitu membeli Macbook. Kita bisa membawa Macbook ke mana-mana. Layarnya masih kurang besar? Tenang, kita bisa beli screen external sehingga bisa mengalihkan tampilan di layar Macbook ke layar eksternal yang jauh lebih besar.

Mau Windows? Tinggal Bootcamp Aja

Mau jadi developer .NET kok beli Macbook? Eits jangan salah! Macbook secara default tetap bisa diinstall Windows dan bisa bekerja normal ibarat laptop Windows kebanyakan. Kinerja Windows pada Macbook Pro Retina juga terbilang sangat oke. Sering bermain dengan Visual Studio? Bisa kok. Saya mencoba menjalankan emulator terberat dari Windows 10 Mobile dan Macbook Pro Retina bisa menjalankannya dengan sangat mulus.

Mau Linux? Mesin Virtual Bukan Masalah

Menjalankan Linux pada Mac OS X jauh lebih menyenangkan jikalau memakai mesin virtual ibarat Virtual Box. Beralih ke banyak sekali Distro Linux ibarat Ubuntu dan OpenSUSE bukanlah kasus sulit. Tinggal buka full screen mesin virtualnya, kemudian gunakan tiga jari di trackpad aneh untuk beralih dengan ajaib. Praktis kan? Masalah performa? Luar biasa!

Jika kau developer, komputer atau laptop ibarat apa yang kau inginkan?

Sumber: https://macpoin.com/

Share this post