Apa Desainer dan Industri Kreatif Harus Pakai Mac?
“Designer harus pakai Mac dan pakai MacBook”, mungkin kalimat tersebut cukup familiar buat kamu. Bahkan semua pelaku dari bermacam-macam jenis industri kreatif menyerupai musisi, video editor, fotografer, dan lain-lain seperti harus memakai Mac atau MacBook biar dianggap lebih “Afdhol”.
Komputer Mac memang dibekali dengan bermacam-macam fitur keren di dalamnya, baik hardware maupun software OS X atau macOS. Dukungan aplikasi dan software pihak ketiga juga sangat tidak sedikit. Banyak sekali aplikasi Mac dan juga MacBook yang bisa kau gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Kembali ke permasalahan desainer dan industri kreatif tadi, bagaimana sih sejarah awal yang menyampaikan bahwa desainer hanya cocok memakai Mac atau MacBook sampai membuat stereotip yang terus hidup sampai sekarang?
Mungkin kau bisa tonton dulu video berikut ini:
Sudah menonton videonya? Benarkah kau harus memakai Mac jikalau ingin menjadi seorang desainer?
Stereotype Mac dan MacBook Hanya Untuk Desainer
Mungkin kau sudah sering mendengar stereotip yang menyampaikan bahwa kalau kau mau jadi desainer andal, kau harus pilih Mac. Seakan tidak ada komputer lain yang bisa digunakan oleh desainer selain Mac. Ternyata ini semua ada sejarahnya lho.
Dulu di tahun 1980-an, komputer Apple yaitu komputer pertama yang benar-benar bisa menjalankan Digital Typography. Lalu software Photoshop pertama juga diciptakan untuk komputer Macintosh. Hal ini alasannya dulu hanya Macintosh saja yang mempunyai kemampuan untuk mengontrol color display.
Seperti yang kita ketahui, Photoshop yaitu software yang sangat terkenal untuk urusan desain grafis, materi sampai kini ini. Photoshop lalu menjadi software langsung di Mac di tahun 1990-an dan melahirkan semacam “duet maut” Apple dan Adobe dalam dunia desain grafis.
Photoshop di Windows gres dirilis beberapa tahun kemudian. Namun ketika dirilis ke Windows, semua penggiat desain grafis sudah cukup banyak dan, tentu saja, semua memakai Mac.
Hal inilah yang membuat kultur dan tradisi bahwa komputer Mac yaitu pilihan utama untuk para desainer. Apalagi jikalau orang tersebut sudah berkecimpung di industri desain grafis selama puluhan tahun, niscaya mempunyai preferensi lebih terhadap Mac.
Lau apakah yang terjadi sesudah Windows dan Mac sama-sama mempunyai aktivitas Photoshop dan bermacam-macam aktivitas Adobe yang sama? Mereka beralih ke PC Windows yang lebih murah? TIDAK!
Banyak dari para senior tersebut menularkan ilmu, pengalaman, dan preferensi mereka ke bawahannya. Mereka bahkan banyak yang menyarankan untuk membeli Mac alasannya pengalaman para senior tersebut. Preferensi tersebut menjadi turun-temurun.
Imbas Dari Stereotype MacBook ini?
Stereotype itu menyebar dengan sangat luas. Stereotype tersebut juga berimbas ke industri kreatif lain. Tidak jarang kau akan melihat banyak musisi, creator film, fotografer dan lain-lain menentukan untuk memakai Mac.
Bahkan penulis, pengusaha, sampai developer web dan aplikasi juga banyak yang lebih pakai Mac.
Terlepas dari kualitas hardware dan software internal Mac yang mungkin memang sangat bagus, banyak kok yang menentukan Mac alasannya stereotype tersebut. Menggunakan Mac seperti memberi kesan bahwa pengguna yaitu orang yang kreatif.
Bagaimana Dengan Sekarang?
Untuk para generasi muda ketika ini mungkin hanya mendengar istilah “Desainer harus pakai Mac” dari para senior, mentor, atau bahkan gres tahu sesudah membaca artikel ini hehehe.
Hal ini sangat masuk akal alasannya ketika ini kau kini berada di masa di mana perbedaan Mac dan PC Windows hanya duduk kasus platform saja.
Kamu bisa menemukan berbagai software penunjang pekerjaan kau yang berafiliasi dengan desain grafis. Beragam produk Adobe juga sudah hadir di Windows.
Mau aktivitas alternatif lain? Banyak! Kamu tinggal pilih sesuai kebutuhanmu tanpa harus melihat platform lagi.
Jadi, Harus Pakai Mac?
Jika yang kau maksud yaitu memakai Mac atau MacBook alasannya software Mac lebih lengkap, tampaknya tidak juga. Adobe niscaya juga sadar bahwa pengguna Windows jauh lebih banyak sehingga sebisa mungkin tidak ada perbedaan yang berarti biar semua pengguna bisa memakai produk Adobe.
Bisa saja Adobe mempertimbangkan untuk sedikit “melebihkan” software yang digunakan pengguna Mac, alasannya tipikal pengguna Mac tentu saja yaitu tipe orang yang lebih berani keluar uang untuk memakai produk dan software berkualitas tinggi ketimbang pengguna Windows.
Kamu juga bisa mempertimbangkan Mac alasannya kualitas hardware yang ada di dalamnya. Selain alasannya kualitas kinerja Mac yang lebih baik dan lebih stabil, kau juga bisa memanfaatkan layar “Retina Display”.
Layar Retina Display ini yaitu salah satu layar yang terkenal sangat bagus, halus, dan mempunyai akurasi warna yang elok meskipun bukan layar dengan resolusi terbesar di pasaran.
Namun pada akhirnya, semua keputusan ada di tanganmu. Mac dan PC memang tidak akan pernah habis untuk diperdebatkan.
Ada baiknya kau coba dulu semuanya sebelum menunjukkan keputusan yang mana yang terbaik.
Bagaimana? Masih percaya Mac hanya untuk desainer?
Sumber: https://macpoin.com/
0 Response to "Apa Desainer dan Industri Kreatif Harus Pakai Mac?"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda