Novel Online : Novel Kembali Ke Kurun Kemudian Dan Memperbaikinya
Monday, March 20, 2017
Add Comment
Novelrw.com - Novel Online : Novel Kembali Ke Masa Lalu dan Memperbaikinya - Akhir-akhir ini saya sering merasa ada yang beda dari ku, entah kenapa rasanya hati ini tidak damai padalah saya merasa semuanya baik-baik saja. Mau melaksanakan apapun kegiatanya niscaya terasa sangat malas pada kesannya hanya berbaring tidur berjam-jam di kamar, perlahan waktu berganti dengan cepat tidak terasa kadang hari ini berakhir dengan sia-sia tanpa melaksanakan acara apa-apa.
Sebagai penulis ada beberapa kiprah dari penerbet yang harus diselesaikan namun dikala berhadapan dengan laptop semua blak, seolah dilema tanpa sebab, resah tanpa patah hati, menangis bukan kerna sedih, tertawa bukan lantaran bahagia, tidur bukan lantaran mengantuk, lelah bukan lantaran sibuk bekejer. Semua terasa hampa tapi bukan lantaran kekosongan hati.
Novel Online : Novel Kembali Ke Masa Lalu dan Memperbaikinya |
Disatu sisi saya merasa bahwa hidup ini bukan hanya berfikir tetapi bagaimana kita merealisasikan mimpi itu dengan segera, apakah semua itu yang disebut dengan depresi. Entahlah sesudah sekian usang kesannya saya kembali menulis lagi dalam suasana hati dan mood yang kurang baik. Itulah laba dari seorang penulis mereka bisa mencurahkan semua kegelisahan hatinya, sembari menuntaskan hutang goresan pena yang usang tidak saya kerjakan.
Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat dari jam ke jam berikutnya kemudian berganti hari, mungkin tidak usang lagi akan berganti tahun, padahal kita merasa bahwa tahun ini gres saja dimulai. Apakah anda mempunyai kegelisahan hati yang sama, kalau memang iya berarti kita sama-sama banyak melaksanakan hal yang tidak berguna, menghabiskan dengan waktu tidak penting, ibarat berfokus pada hobby yang tidak bisa menjamin masa depan.
Entah kenapa akhir-akhir ini saya merasa bahwa semua terasa sangat berbeda, saya mulai kehilangan semangat berkerja dan lebih banyak menentukan bermalas-malasan dirumah saja, padahal ada 2 orang yang menggantungkan hidupnya dengan ku. Kini saya tidak sendiri lagi lantaran ada Istri dan Anak yang harus saya nafkahi tidak ibarat dulu hidup sendiri mau ngapain aja bebas.
Meski semua sudah berbeda namun ada hal yang malah bukan semakin meningkat tetapi semakin berdasarkan ibarat semangat kerja ku yang semakin drop kalau dulu saya bisa menghabiskan sepanjang waktu untuk bekerja dengan semangat luar biasa dan hasil yang diatas target, namun berbeda dengan dikala ini bekerja alakadarnya penghasilan hanya cukup saja dan semangat semakin menurun.
Aku jadi merasa berdosa dengan anak dan Istri ku, lantaran Pahlawan Kebanggan mereka tidak lagi sehebat dulu. Perubahan ini terjadi dimulai dari 2 tahun kemudian dimana saya pernah mengajari seseorang untuk bekerja sama ibarat profesiku sekarang. Dia yaitu sobat usang yang menginginkan mencar ilmu sama ibarat ku menjadi seorang penulis.
Tekad kuatnya menciptakan ku mengajari semua yang saya bisa dengan tujuan semoga iya bisa sukses lebih dari saya sekarang. Semua sudah dilakukan dengan cermat, bahkan saya menunjukkan teknik diam-diam yang tidak pernah saya berikan kepada orang lain. Hal hasil 1 tahun mencar ilmu apa yang saya berikan semua sudah sesuai dengan harapan. Apa yang saya targetkan menjadi kenyataan. Bahkan kini ia berlipat-lipat kali lebih sukses dari aku.
Sementara akhir kesamaan teknik dan cara ternyata penerbit lebih menyukai yang populer, dengan kata lain ia (Orang Yang Aku Ajari) menerapkan ilmu yang sama dengan ku (Meniru 100%) kemudian sesudah itu iya menjadi lebih sukses dari (Aku Si Penemu/Original) kemudian kalau di analogikan peringkat 1-10 maka saya yang menemukan cara sukses itu berada di peringkat 4 (Empat) sementara ia yang saya ajari berada di posisi 1 (satu).
Hal hasil mereka yang berminat menerbitkan dengan produk sama ibarat pola Novel Cinta maka Penerbit akan lebih menentukan mereka yang berada di Posisi peringkat pertama dibandingkan peringkat yang sama dengan katagori Novel yang sama, lebih kurang ibarat analoginya. Jika sebelumnya saya bisa dengan santai bekerja tanpa ada saingan, namun kini saya harus menghadapi teknik ku sendiri.
Perlahan saya terus mengamati ia tanpa disadari saya mulai menggandakan cara ku sendiri dari dia. Aku merasa bahwa semua yang sudah saya lakukan menjadi lubang mengubur karir ku sendiri. Sementara saya menemukan teknik itu perlu usaha 4 tahun penelitian, kalau saya harus melaksanakan Inovasi dan mencari teknik lain maka akan memakan waktu sangat usang resikonya yaitu kehilangan penghasilan.
Sementara kondisiku tidak ibarat dikala dulu lagi 4 tahun melaksanakan riset tanpa penghasilan tidak jadi dilema lantaran masih sendiri sementara kini ada tanggungan yang harus saya nafkahi Anak dan Istri. Mungkin kalian tidak akan begitu mengerti dengan analogi yang saya berikan, lebih sederhananya yaitu musisi yang menunjukkan lagu ciptaannya pada orang lain sebelum dipublikasi olehnya.
Kemudian orang yang diberikan lagu tersebut mempublikasikan karya itu kemudian sesudah buming yang dikenal bukan nama anda tetapi nama yang mempublikasikan, ibarat itulah lebih kurang. Aku merasa bahawa tindakan itu menciptakan blunder sendiri dalam kehidupan ku, kini saya harus berhadapan dengan teknik ku sendiri, padahal ibarat yang saya ketahui bahwa teknik itu hampir tidak mempunyai kelemahan.
Untuk bersaing saya akan sangat kesulitan. Jika kalian berada di Posisiku apa kira-kira yang akan kalian perbuat semoga kehidupa ku menjadi ibarat dulu lagi. Sekarang saya mencar ilmu menggandakan dari si peniru. Aku kehilangan jati diri sebagai Penemu dan kehilangan hampir semua semangat yang saya punya menempatkan kehidupan ku kembali pada titik 0 lagi. Jika dulu saya besar hati dengan didikan ku.
Sekarang semua sudah berubah perlahan saya mulai iri dan menyesal dengan semua tindakan yang pernah saya lakukan seadanyai dulu saya tidak mengajari ia mungkin kehidupan ku tidak ibarat sekarang. Entah kenapa saya tidak bisa terima dengan semua ini. Kadang Aku ingin mejadi ibarat dulu lagi. Sedikit bercerita kebelakang bahwa saya dulu seorang cukup umur yang tumbuh dengan penuh rasa canda, dan selalu termotivasi untuk melaksanakan sesuatu.
Jika dilihat dari semuanya padahal kini jauh lebih baik, saya hidup dimana serba berkecukupan sementara dulu serba kekurangan. Apakah kehidupan yang serba kurang itu mengakibatkan ku lebih bisa menerima, lantaran ia bukan orang pertama yang saya didik dan kemudian sukses berbagai orang dilaur sana yang sama itu bukan kali pertama dalam hidup ku.
Dulu kalau saya mendidik seseorang kemudian ia sukses lebih dari aku, saya sangat bahagia. Sementara kini kalau orang yang saya didik berhasil melebihi ku maka yang saya rasa menyesal. Jika dulu saya mempunyai pendapat bahwa Rejeki tidak akan tertukar, namun kini rejeki ku seret lantaran orang yang sudah saya ajarkan merebut semua rejeki ku.
Dulu dengan sangat praktis saya bisa mengiklaskan semua permsalahan baik yang merugikan ku atau sejenisnya. Namun kini saya menjadi orang pendendam. Kadang saya merindukan yang dulu perilaku ku, semua hal baik atas semua perilaku yang saya lakukan. Apakah dikala ini Tuhan sedang menunjukkan ujian yang sama semoga saya ingat bahwa sikapku sudah berubah dengan menunjukkan beberapa kesulitan ekonomi, sama ibarat dikala saya dulu lagi.
Jika boleh saya menentukan "Aku tidak ingin menjadi pribadi yang kini dan saya sangat merindukan yang dulu, namun untuk menjadi ibarat dulu rasanya kok tidak bisa beberapa kali saya coba untuk mencoba berubah tetapi bayang-bayang itu selalu teringiang-ngiang dalam benak dan pikiran ku. Berbulan-bulan saya mencoba untuk memahami semua ini dimana salahnya aku.
Mengapa orang yang saya ajari kini jauh lebih sukses dari ku apa benar ibarat kata orang bijak bahwa " Murid akan selalu lebih dari Guru". Berbulan-bulan semua saya berfikir hingga pada kesannya saya menemukan balasan atas semua itu, pertama si peniru yang lebih sukses masuk akal lantaran ia mempunyai banyak waktu untuk menjadi peniru yang baik, kemudian tidak melaksanakan kesalahan yang sama dari si Penemu lantaran ia tau apa resiko yang akan dihadapi kalau melaksanakan kesalahan yang sama.
Kemudian konsep yang belum sempat diterapkan oleh saya lantaran saya sudah kehabisan waktu dan tenaga, sementara peniru punya banyak waktu dan tenaga untuk penerapkan konsep itu, jadi masuk akal saja bila si peniru lebih sukses dari pada saya yang menemukan. Namun saya ingin mempertegaskan lagi hati ini dan saya sangat mempercayai bahwa "Emas akan Tetap menjadi Emas meski ia berada di dalam lumpur.
Sementara Imitasi tidak akan bisa menjadi sama ibarat orisinil pada waktunya imitasi akan tetap memudar dan menujukan jati dirinya sebagai Imitasi. Aku yakin dengan kemampuan yang saya miliki kini saya akan menemukan Out The Box lagi, kini saya sudah mempunyai kemampuan yang lebih baik dari dulu baik dari segi Ilmu, Pengalaman, ataupun strategi.
Yang saya butuhkan kini yaitu meyakinkan diri ku bahwa semua kesalahan yang terjadi bukan lantaran orang lain melainkan diri ku sendiri, kalau saya berfikir dan bertindak lebih dari Si Peniru sudah niscaya saya lebih sukses berkali-kali lipat dari dia. Jika orang yang menggandakan cara ku sukses saja bisa menjadi sangat luar biasa apalagi saya yang merealisasikan semuanya sendiri.
Terkadang saya ingin kembali ke masa lalu, kalau suatu dikala saya diberikan kesempatan atau ada satu doa yang bisa menciptakan ku kembali ke masa kemudian atau satu doa yang niscaya dikabulkan sudah niscaya saya akan mencoba untuk memperbaiki semua kesalahan yang tidak akan terjadi pada masa sekarang. Seadanya saya diberikan satu doa Yang Pasti Dikabulkan oleh Tuhan saya akan meminta untuk kembali ke masa lalu.
Kemudian saya akan berada disana dan mencoba untuk meminta kepada Tuhan semoga saya Bisa "Mengiklaskan" Semua hal termasuk atas kondisi ku dikala ini. Aku hanya akan meminta semoga saya bisa mengiklaskan semua kasus yang sedang saya hadapi dikala ini. Aku tidak akan meminata lain meski saya bisa kembali ke masa kemudian lantaran bagi tidak akan pernah rugi berbuat baik, yang paling diperlukan dikala ini yaitu semoga bisa mengiklaskan semua itu.
Sikap ku sudah benar namun yang belum benar yaitu cara ku bersikap. Mungkin kalau saya mengiklaskan semua yang sudah dilakukan akan bernilai pahala bagi kehidupan ku dan tidak akan mengurangi semangat ataupu penghasilan. Meski saya bisa kembali saya akan tetap menjadi ibarat sekang lantaran Masa kemudian menetapkan akan menjadi sekarang, waktu kini dimana saya bangkit yaitu kumpulan masa kemudian terbaik yang pernah dilalui dan mengakibatkan ku sekarang.
Belajar Ikhlas yaitu beban berat yang akan diterima bagi siapa saja yang sedang mencobanya, Ikhlas tidak segampang kita menulisnya di Medses, Mungkin saya tidak bisa bisa kembali ke masa kemudian namun goresan pena ini menjadi sebuah kata yang akan didengar oleh Tuhan semoga bisa menunjukkan Memberikan Satu Doa yang Pasti dikabulkan suatu dikala nanti. Berjalan kemasa kemudian hanya bisa dilakukan dengan melihat kembali kenang-kenangan yang masih tersipan.
Aku ingin menuliskan semua kisah ku kini semoga menjadi kenang-kenangan yang bisa membuatku kembali ke Masa Lalu, selebihnya mustahil terjadi, Tuhan ku Membenci orang yang suka "Berandai-Andai" namun setiap insan niscaya mempunyai harapan dan penyesalan yang tidak bisa dipisahkan.
Satu perminataan yang akan mengubah hidup seseorang bukan kembali ke masa kemudian dan mencoba memperbaikinya, hanya ada satu kali meski kita memperbaikinya kedepan niscaya akan melaksanakan kesalahan yang tidak akan pernah bisa diperbaiki lagi. Saya kira Untuk Satu Doa Yang Pasti Dikabulkan lebih cocok untuk meminta semoga Aku bisa diberikan ke ihklasan Masa Lalu kemudian yang sudah terjadi dan Ihklas menjalani Masa Depan yang akan dilalui.
Doa Kita sudah niscaya akan dikabulkan tidak hanya sekali bahkan hampir setiap doa terkabulkan namun ada yang eksklusif dan ada yang tidak itu sering tidak disadari. Namun dari setiap hidup kita sudah niscaya ada satu hal yang paling berarti dan kita selalu berdoa untuk doa itu dikabulkan. Kalau Kalian Apa yang akan dilakukan Jika ada satu doa yang Pasti Dikabulkan untuk mewujudkan 1 keinginan paling berarti dalam hidup anda, ataupun memperbaiki kesalahan terbesar yang sudah dilakukan tulis komentar. Terima Kasih itulah sedikit rasa kegalauan hati yang sedang saya rasakan.
Dengan menulis akun menjadi bisa koreksi diri dan menbuat hati merasa lebih tenang dan lega, setidaknya kita sudah melampiaskan semua perasaan yang menjadi unek-unek dalam diri kemudian dikeluarkan dan bisa menjadi pelajaran sebisa mungkin kita harus menjadi orang yang tidak rugi, hari ini harus leih baik dari hari kemarin. Untuk kalian sobat ku yang merasa bahwa ketahuilah semua yang sudah terjadi bukan kesalahan kalian tetapi itu sudah menjadi kehendak Tuhan.
Kita harus menjadi mediator Tuhan yang baik dan Taat kepada setiap apa yang direncanakan, Tuhan Maha mengetahui dari tangan kita dititipkan sebuah pesan untuk seseorang, kemudian mengapa saya harus merasa tidak tulus toh itu bukan punya saya merupakan titipan yang sewaktu-waktu bisa tiba dan pergi meski tidak diinginkan, dan tidak tiba dikala kita sangat menginginkannya. Kembali ke Masa Lalu dan Mencoba Memperbaikinya sama artinya kita menuntaskan semua dilema yang sedang dihadapi kini kemudian mencoba untuk Mengikhlaskan semuanya.
0 Response to "Novel Online : Novel Kembali Ke Kurun Kemudian Dan Memperbaikinya"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda