6 Hal yang Saya Suka di Mac Dibandingkan Windows

Setiap komputer dan sistem operasi niscaya mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Begitu juga dengan komputer Mac dan juga PC Windows. Lebih dari 1 tahun memakai Mac dan bertahun-tahun pakai Windows tentu tahu suka sedih serta rasa yummy dari keduanya.

Setelah kemarin merilis artikel perihal hal-hal yang saya benci di Mac, kali ini saya akan memberi tahu apa saja hal yang saya suka di Mac ketimbang PC atau laptop Windows menurut pengalaman saya selama ini.

Baca Juga:

• 8 Hal yang Saya Benci dan Tidak Suka dari Mac
• Review dan Pengalaman Menggunakan MacBook Pro 2016

 

Beli Mac Bisa Langsung Dipakai

Sudah hal umum kalau dikala kau membeli PC atau laptop Windows hanya mendapat hardware saja. Maksudnya ialah kau hanya mendapat PC atau laptop tersebut tanpa diisi Windows. Makara ya kau harus install Windows dulu sesudah beli supaya sanggup dipakai.

Beberapa memang menjual PC dan laptop yang sudah ada Windows di dalamnya, namun apakah semua software yang kau butuhkan menyerupai Microsoft Office sudah ada di dalamnya? Belum tentu juga.

via PCMag

Dengan perkiraan kau membeli Windows dan Office dari jalur resmi (re: membeli original) maka sanggup dipastikan kau harus keluar uang lagi. Belum lagi waktu dan energi juga terkuras untuk setup instalasi menyerupai menciptakan bootable USB, menunggu proses install, dan lain sebagainya.

Ini beliau salah satu kelebihan Mac dan MacBook, dikala pertama kali kau membeli MacBook misalnya, kau sudah sanggup eksklusif menggunakannya. Sudah ada OS X atau macOS dengan semua software Apple di dalamnya. Baca: Benarkah Komputer Mac Selalu Lebih Mahal Dibandingkan PC?

 

Performa macOS Lebih Stabil Dari Windows

Untuk urusan kinerja sistem, macOS ini sanggup dibilang lebih stabil kalau dibandingkan dengan Windows. Sudah satu tahun lebih saya menggunakannya bahkan belum satu kalipun saya melaksanakan install ulang Mac, apalagi dengan alasan “bersih-bersih” biar segar.

Beda banget dengan Windows. Pengalaman saya dulu sih rekor paling usang sekitar satu semester / 6 bulan memakai laptop Windows tanpa install ulang. Tujuan utama saya install ulang Windows dulu ya supaya kinerja Windows kembali cepat dan bugar hehe. Baca: Mana yang Lebih Cepat? Windows 10 atau Mac OS X?

 

Install Aplikasi Mac Cuma Drag-and-Drop

Pengguna Windows mungkin sudah terbiasa dengan proses install “next – next”. Kalau aplikasi dan software di Mac jauh lebih enak. Cukup drag and drop saja aplikasi tersebut ke folder Application.

Bahkan bahwasanya tanpa melaksanakan drag-and-drop juga sudah sanggup eksklusif dibuka dengan double klik. Hanya saja, melaksanakan drag-and-drop aplikasi ke folder Application supaya aplikasi tersebut muncul di Launchpad (start hidangan khas Mac untuk memunculkan semua software yang terinstal).

Kamu sanggup melihat pola proses install Android studio ini dan lihat perbedaan proses install di Windows dan Mac, lengkap dengan panduan dan video -> Install Android Studio.

Sebagian besar software memang sanggup drag-and-drop, namun ada beberapa software dengan ekstensi .pkg yang memerlukan proses instalasi menyerupai Windows dengan proses next-next, namun hal itu sangat jarang ditemui.

Lebih yummy lagi tentu saja install dari App Store. Cukup download aplikasi dan dikala proses install selesai, sanggup eksklusif dipakai. Berbeda dengan Windows Store yang aplikasi store beda dengan software desktop, semua aplikasi Mac di App Store sama dengan aplikasi kelas desktop.

 

Update macOS dan Perangkat Lunak yang Lebih Baik

Berapa kali sih kau “dipaksa” oleh PC atau laptop untuk melaksanakan update Windows? Bahkan di Windows 10, proses update akan berjalan secara otomatis kalau tidak kau matikan secara manual.

Kelebihan Mac OS X atau macOS, proses update sanggup kau tahan selama yang kau mau. Kalau kau sudah siap update, contohnya di simpulan pekan gak ada kerjaan, ya tinggal buka App Store terus download updatenya. Kamu cuma diperingatkan kalau ada update otomatis, tapi gak pernah maksa kau kayak Windows.

Hanya update yang melibatkan sistem operasi menyerupai update macOS saja yang membutuhkan restart. Update menyerupai software Canon untuk driver peripheral, printer, scanner, kamera dan lain-lain tidak memerlukan restart. Bahkan meskipun update sudah didownload, proses install juga sanggup ditunda meskipun kita restart atau shutdown Mac.

Proses update di Mac saya akui tidak pernah mengganggu kerjaan saya. Bahkan saya ini terbilang jarang sekali melaksanakan update macOS kalau memang belum terpaksa, misal ada fitur gres atau perbaikan sistem yang sangat penting dan mendesak.

 

Driver Lancar, Tancap Langsung Jalan

Berapa kali kau harus berhadapan dengan problem driver, mulai dari driver perangkat internal maupun eksternal? Di Mac saya belum pernah sekalipun menemukan problem driver menyerupai di Windows.

Laptop Windows saya misalnya, dikala upgrade dari Windows 8 ke Windows 10 eksklusif mengalami problem bluetooth dan Wi-Fi. Padahal Windows yang saya gunakan original (ini serius). Ternyata problem disebabkan oleh driver yang error. Saya dual boot dengan Ubuntu dan terbaca dan bekerja dengan tepat di Ubuntu.

Printer bau tanah dan scanner bau tanah milik saya saja sanggup eksklusif terbaca di Mac. Berbeda dengan Windows, saya harus install driver dulu yang bahkan saya tidak tahu di mana harus download. Ada sih CD driver di paket pembelian, tapi kini sudah hilang 😀

 

Bisa Install Windows

Mungkin untuk yang satu ini sering dilupakan oleh banyak orang, atau bahkan belum banyak orang yang tahu. Ya, semua komputer Mac sanggup diinstall Windows. Makara kalau kau cuma butuh Windows bukan berarti kau tidak menentukan komputer Mac.

Kenapa beli Mac kalau ujung-ujungnya install Windows? Penjelasannya terlalu panjang kalau diceritakan di sini. Saya sudah buat review Windows di MacBook yang sanggup kau baca di sini. Baca: Review Windows 10 di Bootcamp Macbook Pro Retina.

Menurutmu lebih yummy pakai Mac atau Windows? Ada kelebihan Mac dan MacBook lain yang kiranya sanggup ditambahkan?

Bagikan pendapatmu di kolom komentar ya, dan jangan lupa follow akun Twitter MacPoin ya 😀

Sumber: https://macpoin.com/

Share this post