Novel : Mungkin Benar Cinta Tidak Harus Memiliki - Tempat Blogging

Novel : Mungkin Benar Cinta Tidak Harus Memiliki

Novel :Novel : Mungkin Benar Cinta Tidak Harus Memiliki, Tetap Bersama Meski Dalam Jiwa Berbeda - Dalam Jiwa Istri Ku Adalah Dia dan Dalam Jiwa Suami Dia ialah Aku - Se-ekor burung murai terlihat indah bermain di sebuah pohon jambu, menghisap bunga yang sedang mekar, nampak terdengar merdu bunyi kicauannya, Setiap hari burung itu selalu berkunjung menghabiskan waktu mencari makan di pohon tersebut. Gerak-gerik burung tersebut nampaknya menyita perhatian tuan rumah, setiap hari pula ia melihat keindahan bunyi nan merdu, alasannya hampir setiap hari mendengar kicau sang burung, tuan rumah pemilih pohon mulai menyukai burung tersebut.

Terbesit dalam hatinya untuk menamkap sang burung, suatu pagi ia menyiapkan perangkap berupa pulut (Lem Penangkap Burung) kemudian ia mencoba untuk melumuri semua dahan daerah biasa burung singgah, dan pada alhasil planning tersebut berhasil, sang burung pun tertangkap segera pemilik pohon membelikan kandang yang besar nan indah.



Apakah kita menyadari hal tersebut, mengapa kita sebagai insan melaksanakan hal tersebut padahal seharusnya apabila kita menyukai burung seharusnya kita lebih banyak lagi menanam buah-buahan yang bisa dimakan oleh burung biar lebih banyak lagi murai lain yang tiba untuk mencari makan, timbal baliknya kita bisa menikmati bunyi merdu dari sang burung.

Kisah ini bukanlah dongeng se-ekor burung namun hal tersebut sebagai citra bahwa cinta memang harus memiliki, seseorang yang menyayangi burung harus memilikinya dengan cara menangkapnya meski hal itu tidak disukai burung. Gambaran kisah itu menjadi sebuah simbol dari kisah hidup ku yang akan diceritakan.

Kami hidup dalam sebuah hubungan, bahkan hubungan tersebut lebih dari seorang teman, namun bukan hubungan yang spesial, bahkan tidak bisa dikatakan berpacaran. Kami berteman semenjak menjadi mahasiswa disalah satu perguruan tinggi tinggi yang ada di semuatera, menghabiskan waktu bersama sudah menjadi kebiasaan yang kami lakukan bahkan hampir setiap hari.

Disela-sela waktu senggang kuliah kami biasanya menyempatkan untuk jalan berdua, hal biasanya yang kami lakukan ialah membagi dongeng bersama, bertukar perasaan, keluh kesah dan senang tidak ada yang lebih indah dari persahabatan kami bedua. Bahkan kami saling mengerti tanpa harus mengatakan, memahami hati satu sama lain, bahkan kami tidak bisa berhobong meski kami menginginkannya.

Seolah tidak ada jarak antara hati dan perilaku, tidak ada yang bisa disembunyikan dalam hati ketika kami bersama. Hal itu menciptakan kami sangat nyaman berada dekat, tidak jarang sesekali saya memeluk dia, mencium erat, tidak ingin rasanya hari ini berlalu dengan cepat. Jika kami sudah bersama rasanya hari ini terasa sangat cepat berlalu tidak terasa.

Tidak ada kesulitan berat yang tidak bisa kami lalui bila kami bersama, kadang dalam hati ini sudah merasa cocok dan setiap hari saya berdoa semoga suatu hari nanti saya menemukan jodoh menyerupai dirinya. Meski terkadang apa yang kita harapkan tidak berbanding lurus dengan kenyataan pandangan optimis seorang mahasiswa muda selalu dipenuhi dengan cita-cita yang berapi-api.

Perkenalkan Namu Raka usia ku ketika 26 tahun dan saya sudah lulus kuliah semenjak lima tahun yang lalu, kisah ini ialah kisah perjalanan hidup ku di kursi kuliah menceritakan sedikit kisah romansa remaja yang sedang menuju dewasa, seseorang yang saya ceritakan ini ialah sahabat usianya kini juga sama berada di angka 26 tahun ia ialah seorang wanita yang anggun jelita dan selalu taat kepada agama.

Kisah perkenalan kami bermula semenjak pertama kuliah, meski kami berbeda jurusan kami tetap bersahabat, pertemuan kami berlu ketika mengikuti organisasi kampus, Rekrutem BEM kebetulan ketika itu saya dan beliau menentukan bidang yang diminati sama. Itulah awal pertama bertemu dan kisah kami berlanjut hingga kami lulus sekolah dan bahkan sehabis kami sudah bekerja tetap bersama.

Kami terlihat menyerupai sepasang kekasih namun tidak ada hubungan, tidak pula menyatakan perasaan, orang bilang kami menyerupai adik-kakak namun kami mencicipi hal berbeda, kegiatan kami setiap hari kuliah senin-kamis waktu kuliah, sore hari sehabis pulang kami menyempatkan untuk jalan berdua menikmati ramainya kota, menghabiskan sedikit uang jajan bersama.

Bahkan dihari tidak kuliah selalu saja kami menyempatkan untuk mencari-cari alasan biar bisa ketemu dan jalan keluar, bahkan hampir setiap malam ahad kami menghabiskan waktu bersama hingga larut malam, tidak banyak yang kami bicarakan urusan seputar kuliah, namun apapun yang dibicarakan ketika kami bersama nampak seru dan sangat asyik.

Jika satu hari saja kami tidak bertemu rasa rindu menciptakan hati sangat menderita, jadi selama 3 tahun 10 bulam waktu bersama kami lebih banyak ketimbang kami menghabiskan waktu bersama pacar. Meski kami bersama saya dan beliau mempunyai pasangan masing-masing tetapi tetap saja setiap malam ahad kami selalu mencari alasan untuk bisa keluar bukan bersama pacar tetapi bersama dia, terkadang alasan menyerupai mengerjakan tugas, kegiatan organisasi, nemenin orang tua, dan sejuta alasan lain sebagai alasan untuk bisa meluangkan waktu bersama.

Tidak ada yang lebih indah dari bersama beliau bahkan melebihi bersam pacar sendiri, namun meski kami jalan berdua kami tidak pernah menghianati pasangan kami tidak pernah terpikir untuk selikuh. Hanya saja tanpa kami sadari bila kami menentukan pasangan selalu saja ada kesamaan, Tipe pacar yang saya cari entah sadar atau tidak saya selalu mencari pasangan yang menyerupai beliau entah itu dari cara beliau berbicara, badannya, ataupun lainnya yang penting ada yang mirip.

Sementara beliau bila saya perhatikan menyerupai itu juga ketika mencari pasangan (Cowok) Pasti menentukan menyerupai aku. Hal itu berlangsung sangat usang bisa dibayangkan selama kuliah. Mungkin yang menciptakan kami sangat cocok kesamaan huruf bahkan dari bulan dan tahun lahir pun kami sama, yang beda ialah selisih 3 hari kelahiran saya dilahirkan tanggal 6 Februari 1992 beliau lahir 9 Februari 1992 cukup unik bukan.

Dalam hati ini seringkali terlintas untuk mengungkapkan isi hati namun hal itu sering berbenturan dengan keadaan kami berdua banyak mempunyai kesamaan dalam menjalin hubungan, sebelum kami bertemu, kami sudah lebih dulu mempunyai pasangan prinsip ku tidak akan putus dengan pasangan kecuali beliau yang memutuskan. Jika sudah menjalin hubungan niscaya akan sangat lama.

Sempat mempunyai pacar semenjak Sekolah Menengan Atas dan belanjut hingga 2 semester kuliah dan meski pada alhasil hubungan tidak bertahan usang dan berkakhir dalam pikiran ku mungkin ini ketika yang sempurna mengungkapkan semua perasaan kepada beliau sahabat dekat, namun hal itu tidak semulus yang direncanakan alasannya beliau masih mempunyai pacar.

Aku berusaha menunggu waktu sempurna ketika beliau putus nanti, hanya saja putusnya mereka tidak menyerupai yang ku bayangkan sehabis 1 tahun lulus kuliah barulah Dia putus dengan pacarnya, waktu itu bukan waktu yang lama, termasuk saya yang tidak akan bisa menunggu selama itu sendiri. Begitu indah kisah kami berdua meski belum sempat menyatakan cinta paling tidak itu sudah menciptakan bahagia.

Kisah kami berlangsung selama kuliah, dan berakhir pada ketika selesai kuliah. Aku kira semua itu sudah berakhir namun Tuhan berkata lain kami kembali dipertemukan ketika mengabil Program Pascasarjana di perguruan tinggi tinggi yang sama bahkan kami satu kelas. Sempat bertemu ketika tes pertama dan kembali menjadi hubungan persabatan berpisah lama.

Setelah kami berhasil kuliah S2 ia nampak sendiri dan nampak menunggu sesuatu yang sudah lama, mungkin ia menanti kejujuran isi hati ini, Kami sudah sama mengetahui bahwa kami saling mencintai, namun tidak pernah mempunyai kesempatan untuk menjalin kasih hingga kuliah berkahir dan kini kembali dipertemukan lagi.

Orang yang paling saya cintai semenjak kuliah S1 dan hampir lulus S2 ini mungkin hanya beliau orangnya, namun tuhan berkata lain disaat saya sendiri beliau tidak sendiri, begitu juga disaat beliau tidak mempunyai kekasih lagi tapi saya tidak sendiri lagi. Tanpa terasa waktu kuliah S2 sudah hampir selesai, kegiatan kami setiap final pekan sehabis kuliah selalu kami habiskan bersama.

Jalan, Nonton, Makan bareng dan semua kegiatan bersama dia, disuatu ketika ia menyelipkan kerta berisi perihal "Judul Buku" yang pernah beliau titipkan, ternyata dalam isi kertas tersebut beliau berencana mengambil buku itu kembali, Meski saya sudah lupa dimana buku itu berada namun tidak ada satu buku yang saya dapatkan pada ketika S1 dibuang, tertumpuk rapi dalam kardus di rumah.

Beberapa hari kemudian saya mencoba mencari buku yang ia maksud, nampak beberapa tumpuk buku yang berada di gudang rumah ku dikemas rapi penuh abu dan rasang laba-laba meski sesak ketika membuka saya mencoba untuk mencari alasannya buku tersebut ialah milik orang lain dan kini sang pemilik bermaksud mengabilnya kembali.

Aku pun ingin tau buku menyerupai apa yang ia maksud dan berapa pentingnya sehabis hampir 6 tahun buku itu masih saja diingat, terlihat dengan terang buku dengan sampul coklat dijilid hardcover dengan ukuran tidak kecil dan tidak pula terlalu besar yang sudah lusuh bahkan goresan pena didalamnya sudah mulai memudar, alasannya sudah usang tersimpan.

Terpikir mungkin buku itu ialah buku goresan pena beliau yang banyak menyimpan catatan penting. Entah kenapa rasa iseng terlintas dalam pikiran, ternyata semua catatan dalam buku tersebut bukan catatan kuliah, melainkan buku diary berisi perihal perjalanan kebersamaan kami berdua selama kuliah, bahkan dengan terang dalam buku itu beliau menulis semua perasaannya pada ku.

Hal yang peling saya ingat dalam goresan pena itu ialah "Dia yang sedang membaca goresan pena ku disuatu ketika nanti, dan mengetahui semua isi hati ku alasannya tidak ada satu nama orisinil ku ganti semua isi hati ini ditulis dengan jujur, saya ingin sekali lagi bertemu kau yang sedang membaca goresan pena ini diwaktu yang sempurna disaat kita sudah mapan, dan mungkin kuliah S2 aku ingin sekali lagi bersama mu namun bukan sebagai sahabat tetapi bab tulang rusuk mu yang hilang, menjaga persahabatan ketika kuliah lebih indah hal itu saya lakukan alasannya persahabatan tidak akan tetapkan hubungan tidak menyerupai berpacaran.

Dia yang dimaksud dalah aku, selama ini kami memang ditakdirkan bersama namun tidak pernah pacara hal itu dikarenakan banyak faktor menyerupai ingin tetap menjaga hingga waktu yang sempurna nanti dan yang terkahir selalu saja kami tidak pernah mempunyai kesempatan sama-sama tidak mempunyai pasangan menciptakan kami menunggu satu sama lain.

Hari itu merupakan hari yang sangat senang bagi diri ini alasannya membaca semua isi hati dari orang yang sangat saya cintai, namun juga hari yang paling menyedihkan alasannya saya seharusnya membuka semua catatan itu semenjak beberapa tahun lalu, mengapa bodohnya saya tidak pernah membuka semua catatan itu.

Apa yang ia tulis memang menyerupai kenyataan kini kami sudah S2 bahkan hampir lulus, namun mungkin semuanya sudah terlambat kerena, sehabis beberapa tahun lulus kuliah dan tetapkan untuk menikah dengan sahabat usang juga namun bukan dia, kini saya sudah mempunyai seorang anak dari pernikahan, uniknya orang yang saya nikahi ketika ini sangat menyerupai dengan Dia, dari mulai mata, bentu wajah, kepribadian dan saya yakini 60% menyerupai Dia.

Bahkan dalam kesempatan yang sama saya mencoba untuk membawa Istri menemui beliau biar beliau tahu bahwa saya sudah menikah, sekalipun ia tidak pernah terlihat duka dan bahkan sangat senang, sesekali ia bercanda dengan ku, bahwa istri ku menyerupai dengan dia. Kami menjalani S2 bersama sebagai sahabat dan diakhir kuliah beliau menikah juga.

Herannya beliau mendapat Suami yang bisa dikatakan hampir menyerupai dengan ku terutama kepribadiannya meski wajahnya tidak terlalu sama. Setelah kesepakatan nikah beliau yang dilaksanakan pada bulan Maret itulah saya tetapkan untuk menulis semua kenangan ini, paling tidak sebagai kenangan bahwa mungkin kami saling menyayangi bahkan sangat saling menyayangi namun kami hanya ditakdirkan Sebagai Teman.

Kini kami mendapat pasangan yang menyerupai satu salam lain, seolah kami hidup berdua lewat catatan harian yang saya baca itulah saya bisa menulis semua kisah ini. Disini saya katakan bahwa cinta tidak harus mempunyai itu ialah kekeliruan, Cinta memang harus mempunyai "Seperti Se-Ekor burung yang kita pelihara itulah rasa memiliki, Meski kami tidak ditakdirkan bersama kami menemukan sosok sama pada jiwa yang berbeda.

Itulah Istri ku yang mempunyai kemiripan dengan Dia, Sementara beliau menemukan Suami yang menyerupai dengan ku, hingga hari ini sehabis semua sudah menikah tidak ada pernah ada perkataan "Aku Mencintai Mu" Karena kami saling mengerti tanpa harus dikatakan semua sudah tau, memang benar mungkin kami benar-benar tidak berjodoh.

Namun persahabatan kami tidak berakhir sehabis kami menikah semua berjalan normal sehabis menikah bahkan sesekali kami jalan bersama, paling tidak persabahatan itu tidak lagi dua orang kini menjadi 6 orang, aku, beliau belum dewasa kami dan pasangan kami. Terkadang kami yang mengerti perihal jalan dongeng hidup ini tersenyum sendiri ketika melihat pasangan masing-masing, ternyata orang yang paling diinginkan selama ini sangat dekat.

Sampai-sampai menginspirasi dalam menentukan pasangan seumur hidup. Benar bahwa saya katakan kami tetap bersama meski dalam jiwa berbeda. Dalam Jiwa Istri Ku Adalah Dia dan Dalam Jiwa Suami Dia ialah Aku, sama seperti Istriku ialah Dia, dan Suami Dia ialah Aku Walau hanya rasanya saja saya tetap senang terima kasih sudah menawarkan warna buat hidup ku saya akan menjaga istri ku menyerupai menjaga dia, saya akan membahagiakan istriku menyerupai saya membahagikan dia, saya harap beliau pun menyerupai itu memperlakukan pasangannya.

Sepenggal kisah secerca cita-cita akan tetap tersimpan indah meski tidak bersama, akan tetap bersama meski tidak menikah, Cinta itu harus menemukan penganti mengisi ruang-ruang kosong, kepada kalian yang sedang membaca bila kalian mempunyai perasaan meski tidak mungkin sekalipun untuk bersama katakanlah bahwa perasaan itu pernah ada dan benar jangan hingga kemudian hari menyesal alasannya tidak menyampaikan semua isi hati kita kepada orang yang dicintai walaupun harus aib alasannya ditolak paling tidak kita pernah berkata jujur bahwa kita pernah menyayangi seseorang.
Show comments
Hide comments

0 Response to "Novel : Mungkin Benar Cinta Tidak Harus Memiliki"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close