16 Korban Luka Akhir Bom Bunuh Diri Masih Dirawat

Kondisi terkini satpam GKI Diponegoro, Yesaya Bayang. (Foto: Deni Prastyo Utomo/File)
Tempat Blogging Surabaya -16 Korban luka akhir bom di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya hingga sekarang masih menjalani rawat inap di empat rumah sakit.

Pemkot Surabaya pun memastikan seluruh biaya perawatan hingga pendampingan psikolog dan psikiater untuk mengatasi stress berat korban.

Baca juga: Cerita Sekuriti Gereja Santa Maria yang Masih Luka di Mata dan Gigi

"Semua nanti pengobatan hingga proses pemakaman dan lain-lain, itu akan ditanggung oleh pemkot (Pemkot) Surabaya. Jadi, keluarga tidak perlu kuatir, kami akan bantu selesaikan nanti," kata Wali Kota Tri Rismaharini ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (23/5/2018).

Selain biaya pengobatan dan pemakaman, Pemkot juga menanggung biaya pendidikan anak korban kalau tulang punggung keluarga menjadi korban bom.

"Seluruhnya ditanggung, termasuk pendidikan anak hingga sekolah tinggi tinggi kalau tulang punggung meninggal, proteksi kendaraan yang rusak serta melaksanakan pendampingan, psikolog, psikiater," ujar Risma.

Baca juga: Dokter: Satpam yang Cegah Bomber di GKI Surabaya Masih Harus Operasi

Sementara itu, 16 korban luka ketika ini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. "Kita terus pantau korban luka yang menjalani perawatan di rumah sakit," tambah Risma.

Berikut data korban luka yang masih dirawat:

RS Bedah
1. Diah Linawati (27), luka berat
2. Warsinto (64), luka berat
3. Desmonda Paramartha (20)
4. Teddy Jamanto Purnomo (65)
5. Wenny Angelina (37)
6. Fransisca Tuti Haryanto (60)
7. Sidiq (65)

RS Siloam
1. Megasari Slamet (66)
2. Kathleen Jeane Haryanto (16)
3. Mathew Anderson (12)

RS Premier
1. Robertius Vecentius Deto (23)
2. Evelyn Hudoyo (11)
3. Mulyono (40)

RSAL dr Ramelan
1. Ary Setiawan (41)
2. Yesaya Bayang (40)
3. Bripka M Erfan (32)

Sumber mas-basir.blogspot.com

Share this post