Berusaha Untuk Lucu Gan!

بسم الله الرحمن الرحيم

Di suatu pengadilan, Hakim meminta terdakwa bangun untuk mendengarkan tuntutan dibacakan kepadanya.
"Saudara didakwa membunuh seorang guru Sekolah Menengan Atas dengan memakai gergaji!" Kata sang Hakim tegas.
Mendadak, dari antara hadirin terdengar teriakan, "Kurang ajaaaaarr!"
"Harap tenang!" Seru Hakim. "Ini ruang sidang, harap tenang!" Kemudian, ia melanjutkan tuntutannya. "Saudara juga didakwa melaksanakan pembunuhan terhadap seorang loper koran dengan memakai sekop!"
"Bajiiiingaaaaann!!" Teriak pengunjung yang tadi, kembali berseru.
"Tenang! Harap tenang!" Teriak Hakim, ga kalah keras.
"Selanjutnya, saudara terdakwa juga dituduh melaksanakan pembunuhan terhadap seorang tukang pos dengan memakai bor listrik!" Lanjut sang Hakim membacakan dakwaannya.
"Keparaaaatt!!" Pengunjung yang tadi sudah tidak dapat menahan diri lagi, dan kembali berteriak keras.
Hakim sudah tidak tahan lagi. Dengan wajah emosi karena geram, ia bangun dan menggebrak meja sambil berseru kearah pengunjung yang berteriak-teriak tadi,"Jika Anda tidak dapat membisu dan terus-menerus berulah menyerupai tadi, aku akan mendudukkan Anda di dingklik pesakitan dengan tuduhan menghina pengadilan!!", ancamnya dengan nada penuh emosi.
Pengunjung tadi pun berdiri, "Pak Hakim, aku sudah 10 tahun bertetangga dengan terdakwa. Dan setiap kali aku ingin meminjam gergaji, sekop dan bor listrik, ia selalu bilang ngga punya", terang si pengunjung.



Suatu malam, di tepian sebuah got yang bau, ada seekor induk tikus dan anaknya yang sedang menyesali nasib sambil memandangi langit yang berbintang. Saat sedang berbincang-bincang, keduanya melihat seekor kelelawar terbang di atas mereka. Sang anak tikus eksklusif berseru ...
Anak tikus : "Mak, itu apa?"
Induk tikus : "Itu namanya kelelawar nak"
Anak tikus : "Kok wajahnya menyerupai dengan kita?"
Induk tikus : "Iya nak, gotong royong ia masih ada kekerabatan keluarga dengan kita, sama-sama keturunan tikus, cuma ia ambil jurusan penerbangan"
Anak tikus : "Oooo.... gituu..."

Penjual Buah

Wajahmu memang MANGGIS, watakmu juga MELONkolis, tapi hatiku NANAS krn cemburu, SIRSAK napasku, hatiku ANGGUR lebur. Ini DELIMA dlm hidupku, mmg SALAKku, jarang APEL malam minggu. Ya Tuhan, mohon BELIMBINGANmu, kalo mmg perPISANGan ini baik utkku, SEMANGKA kamu senang dg yg lain


Surat akhir dari pacarnya yg TUKANG SAYUR

Membalas KENTANG suratmu itu, BROKOLI sudah kubilang, jangan tiap dateng rambutmu selalu KUCAI, JAGUNGmu gak pernah dicukur. Disuruh dateng malem minggu, ehh nongolnya LABU. ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin
PARE, kalo mo nelpon aja mesti ke WORTEL... CABE dehhhhh:-D

--MARHABAN YA RAMADHAN 1432H --

Sukron sudah mau membaca....jazakaAllah aufaru jaza'
Follow @dwiajakokrepot

Share this post