Tutorial Konfigurasi Partisi Lvm Di Linux Pada Proses Instalasi Ubuntu Server - Tempat Blogging

Tutorial Konfigurasi Partisi Lvm Di Linux Pada Proses Instalasi Ubuntu Server


Seperti yang sudah pernah saya utarakan pada tutorial sebelumnya dengan judul “Konfigurasi RAID 0 di Ubuntu server”. Partisi dengan teknik LVM ini memungkinkan kita bisa menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk menjadi satu buah / lebih partisi besar. Berbeda dengan teknik RAID 0 yang tidak dinamis, tidak bisa menambah harddisk ketika sudah di konfigurasi. Partisi dengan teknik LVM ini memungkinkan kita bisa menambah kapasitasnya di waktu yang akan datang. Jika pada RAID 0 2 buah harddisk sebesar 1TB, 2TB, 1TB digabungkan, maka kapasitas totalnya ialah 3TB (2TB akan dibaca menjadi 1TB sesuai plafon bawah). Jika memakai partisi LVM maka kapasitas totalnya ialah 4TB (1TB+1TB+2TB). Selain itu, bila anda menambah hardisk lagi sebesar 2TB ke depannya, anda sanggup menggabungkan partisi 2 TB tersebut kedalam partisi LVM 4TB sebelumnya, sehingga anda mempunyai total kapasitas 6TB (4TB+2TB). Kemampuan penambahan kapasitas ini juga tidak dimiliki oleh RAID 0.

LVM ini merupakan partisi virtual yang berjalan di atas partisi fisik, bila digambarkan, maka akan terlihat ilustrasi menyerupai di bawah ini:


Menarik bukan? Bagaimana kalau kita mulai saja langkah-langkah konfigurasi LVM di Ubuntu Linux:

Tutorial ini membahas konfigurasi LVM pada ketika proses instalasi, tetapi bisa juga dilakukan ketika system telah terinstall, bila anda sudah terlanjur menginstall Ubuntu dan ingin menggabungkan harddisk perhiasan di dalam system memakai LVM, anda bisa mengikuti tutorial di link ini, :

1. Seperti ketika anda mulai masuk step partisi harddisk menyerupai pad agambar di bawah, silakan pilih partisi secara manual:


2. Dari gambar di bawah, anda sanggup melihat terdapat 3 buah hardisk, sda (2,1GB), sdb (4,6GB), sdc (1,1GB), rencana saya kedua partisi sda dan sdc akan saya gabung sehingga mempunyai kapasitas total 3,2GB. Maka saya pilih sda (2,1GB) terlebih dahulu untuk saya konfigurasi, kemudian tekan ENTER:



3. Di pilihan selanjutnya saya diminta untuk menciptakan alokasi sector untuk menciptakan partisi baru, menyerupai yang ditunjukkan pada gambar di bawah, maka saya menentukan yes:


4. Setelah alokasi sector untuk partisi gres di buat, anda akan melihat FREE SPACE hasil dari pengalokasian sebelumnya, untuk menyetting hasil alokasi tersebut, saya klik bab FREE SPACE kemudian ENTER:



5. Pilih Create New Partition kemudian ENTER:



6. Kemudian masukkan nilai maksimal (2,1GB) kemudian klik continue:



7. Saya menentukan tipe partisinya sebagai logical partisi, anda bisa menentukan menjadi primary (tidak ada alasan khusus bagi saya untuk menentukan logical):



8. Kemudian pada step pertition setting, klik pada bab use as kemudian ENTER:


9. Pilih opsi physical volume for LVM menyerupai pada gambar di bawah:


10. Kemudian klik Done menyerupai pada gambar di bawah:


maka jadinya akan ditunjukkan pada gambar di bawah:


dimana telah tercipta logical partition sebesar 2,1GB dengan file system lvm

11. Ulangi step 2-10 tadi untuk harddisk sdc (1GB), sehingga jadinya menyerupai gambar di bawah:



Untuk melaksanakan konfigurasi, silakan pilih opsi “Configure the Logical Volume Manager” menyerupai pada opsi di tampilan atas kemudian ENTER.

12. Pada tampilan berikutnya menyerupai yang ditunjukkan pada gambar di bawah, anda akan di konfirmasi bahwa akan melaksanakan konfigurasi LVM pada harddisk sda dan sdc, pilih yes:


13. Kemudian anda akan melihat pada bab Free physical volume terdapat angka 2 yang terdiri dari sda dan sdc yang belum menjadi anggota volume grup manapun, untuk itu mari kita buat sebuah volume grup untuk menampungnya dengan menentukan opsi create volume grup menyerupai pada tampilan di bawah:


14. Saya beri nama volume grup tersebut dengan nama data menyerupai pada gambar di bawah:


15. Kemudian saya akan menentukan anggota physical volume yang saya jadikan anggota volume grup data, disini saya mencentang sda dan sdc menyerupai pada gambar di bawah:


16. Kemudian anda akan diberi warta bahwa sudah tidak ada physical volume yang free alasannya ialah semua sudah didaftarkan ke volume grup data yang tadi kita buat menyerupai yang ditunjukkan pada gambar dibawah:


kemudian mari kita buat logical volume dengan mengeklik opsi “create Logical Volume” menyerupai tampilan di atas.

17. Anda akan diminta menentukan volume grup mana yang akan anda gunakan untuk menciptakan logical volume, alasannya ialah saya hanya menciptakan satu volume grup, maka hanya ada satu pilihan disitu yaitu volume grup data menyerupai yang tertampil pada gambar dibawah:


18. Setelah itu, saya akan diminta memperlihatkan nama logical volume yang akan saya buat, disini saya menamainya LV-data, tetapi anda bebas menentukan nama sesuai harapan anda, kemudian klik continue menyerupai pada gambar di bawah:



19. Pada step berikutnya saya diminta untuk memasukkan nilai kapasitas logical volume LV-data tadi, saya masukkan nilai maksimal menyerupai yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


anda bisa memasukkan separuh atau berapapun nilai kapasitas total selama tidak melebih kapasitas volume grup, contohnya saja anda memasukkan nilai kapasitas 1,5GB, maka ke depannya nanti anda bisa menciptakan sebuah logical volume gres dengan sisa 1,5GB dari kapasitas sisa yang dimiliki volume grup data.

20. Kemudian anda akan diberi informasi, bahwa anda telah berhasil menciptakan 1 Logical volume pada tampilan di bawah:

sesudah selesai, anda bisa klik finish untuk keluar dari sajian konfigurasi partisi LVM

21. Dari hasil konfigurasi, anda sanggup melihat bahwa terdapat sebuah partisi gres sebesar 3,2Gb adonan dari harddisk sda dan sdc dengan teknik LVM tadi dengan nama LV-Data menyerupai yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


silakan klik partisi LV-Data tersebut untuk memperlihatkan settingan file system yang akan digunakan.

22. Pada bab Partition setting, silakan klik opsi use as menyerupai pada gambar di bawah:


23. Saya menentukan memakai format file system ext4 menyerupai tampilan di bawah:


24. Lalu klik bab mount point, untuk memetakan lokasi saluran partisi tersebut di dalam system nantinya:



25. saya menentukan enter manually menyerupai biasanya


26. Kemudian saya beri nama /data di lokasi tersebut partisi LV-data tadi sanggup di saluran sesudah system berhasil terinstall


27. Silakan klik Done, untuk menuntaskan proses setting partisi LV-Data


28. Dari gambar di bawah, anda sanggup melihat masih terdapat satu harddisk lagi yaitu sdb (4,3GB) yang belum di konfigurasi, maka saya akan klik bab tersebut dan melaksanakan konfigurasi menyerupai biasa sebagai file system dan swap area nantinya:


Jika sudah selesai, maka akan tertampil tampilan yang menyerupai mirip pada gambar di bawah ini:


dimana sdb sudah dikonfigurasi untuk file system / dan swap area. Dengan begitu silakan klik finish partitioning dan mulai melanjutkan untuk step selanjutnya yaitu menulisi harddisk (sda, sdb, sdc) untuk instalasi Ubuntu server.

Setelah instalasi sistem operasi Ubuntu server selesai, silakan login, kemudian jalankan perintah:
df -h
maka akan tertampil hasil menyerupai pada gambar di bawah ini:
 Jika anda lihat pada tampilan di atas, partisi LVM yang tadi saya buat, sudah auto mount dengan device /dev/mapper/Data-LV- -Data yang sanggup diakses dari folder /data dengan kapasitas total 2,9GB dari adonan dua buah harddisk (sda dan sdc).

Praktis bukan melaksanakan konfigurasi LVM pada ketika proses instalasi Ubuntu server? Pada goresan pena selanjutnya mungkin saya akan membahas :

Bagaimana melaksanakan konfigurasi LVM ketika system telah terinstall
  • Bagaimana menambah harddisk gres ke dalam volume grup
  • Bagaimana menciptakan logical volume yang baru, atau
  • Melakukan resize (penambahan kapasitas) logical volume yang sudah ada.

Perlu anda ketahui, bahwa bahwasanya ada kesamaan kelemahan yang dimiliki RAID 0 dan partisi LVM ini, yaitu data yang berada di dalamnya kurang begitu terlindungi, alasannya ialah tidak ada pertahanan system terhadap fault harddisk, sehingga ketika ada salah satu harddisk (sda atau sdc) yang rusak, maka data di dalamnya juga ikut rusak. Kelemahan ini sanggup ditanggulangi oleh fitur yang terdapat pada teknologi RAID level 1, RAID level 5 dan RAID level 6 (RAID 1, RAID 5 dan RAID 6) . Anda belum mengetahui apa itu teknologi RAID, mungkin anda bisa membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul "Pengetahuan sigkat ihwal teknologi RAID Storage". Hmm kalau anda sudah tahu sebelumnya dan tertarik dengan konfigurasi RAID 1, RAID 5 dan RAID 6 ? Kalo konfigurasi RAID 1 anda bisa membaca artikel saya yang berjudul "Konfigurasi RAID 1 di Ubuntu Server", bagaimana dengan RAID level 5 dan 6? Tenang, nanti saya akan tulis tutorialnya satu per satu, tetep ikuti terus ya tutorialnya.
Semoga membantu dan menambah pengetahuan anda :)

Beberapa artikel terkait:

Show comments
Hide comments

0 Response to "Tutorial Konfigurasi Partisi Lvm Di Linux Pada Proses Instalasi Ubuntu Server"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close