Hadist Wacana Pergaulan - Tempat Blogging

Hadist Wacana Pergaulan

 Apabila seorang tiba eksklusif berbicara sebelum memberi salam maka janganlah dijawab Hadist wacana Pergaulan
بسم الله الرحمن الرحيم



1. Apabila seorang tiba eksklusif berbicara sebelum memberi salam maka janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)

2. Lakukanlah ziarah dengan jarang-jarang biar lebih menambah kemesraan. (HR. Ibnu Hibban)

3. Laki-laki memberi salam kepada wantia dan perempuan jangan memberi salam kepada laki-laki. (HR. Ad-Dainuri)



4. Apabila kau saling berjumpa maka saling mengucap salam dan bersalam-salaman, dan bila berpisah maka berpisahlah dengan ucapan istighfar. (HR. Ath-Thahawi)

5. Sahabat Anas Ra berkata, "Kami disuruh oleh Rasulullah Saw biar tanggapan kami tidak lebih daripada "wa'alaikum". (HR. Ad-Dainuri).

Penjelasan:
Yakni dikala orang non muslim (Yahudi, Nasrani, dan lain-lain) memberi salam kepada seorang muslim maka jawabannya dilarang lebih dari: "Wa'alaikum," artinya: "Dan juga bagimu". Namun jikalau yang mengucapkan salam tersebut orang Islam, maka kita harus membalasnya dengan ucapan yang lebih baik, atau minimal sama. Firman Allah, "Apabila kau dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Tuhan memperhitungkan segala sesuatu." (Surat 4. AN NISAA' - Ayat 86)

6. Apabila dua orang muslim saling berjumpa kemudian berjabatan tangan dan mengucap "Alhamdulillah" dan beristighfar maka Tuhan 'Azza Wajalla mengampuni mereka. (HR. Abu Dawud)

7. Senyummu ke wajah saudaramu ialah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)

8. Apabila berkumpul tiga orang janganlah yang dua orang berbisik-bisik (bicara rahasia) dan meninggalkan orang yang ketiga (karena hal tersebut akan menjadikan kesedihan dan perasaan tidak yummy baginya). (HR. Bukhari)

9. Apabila seorang bertamu kemudian minta ijin (mengetuk pintu atau memanggil-manggil) hingga tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu) maka hendaklah ia pulang. (HR. Bukhari)

10. Seorang tamu yang masuk ke rumah suatu kaum hendaklah duduk di daerah yang ditunjuk kaum itu alasannya mereka lebih mengenal tempat-tempat aurat rumah mereka. (HR. Ath-Thabrani)

11. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan mitra bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam ialah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)

12. Seseorang ialah sejalan dan sealiran dengan mitra akrabnya, maka hendaklah kau berhati-hati dalam menentukan mitra pendamping. (HR. Ahmad)

13. Sesungguhnya Tuhan Ta'ala menyukai kelestarian atas keakraban mitra lama, maka peliharalah kelangsungannya. (HR. Ad-Dailami)

14. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan insan dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

15. Amal perbuatan yang paling disukai Tuhan setelah yang fardhu (wajib) ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)

16. Barangsiapa mengintip-intip rumah suatu kaum tanpa ijin mereka maka sah bagi mereka untuk mencolok matanya. (HR. Muslim)

17. Seorang mukmin ialah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat malu padanya beliau segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)

18. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Tuhan dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)

19. Jibril Alaihissalam yang saya cintai menyuruhku biar selalu bersikap lunak (toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')

20. Seorang muslim ialah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)

21. Rasulullah Saw melarang mendatangi ajakan orang-orang fasik. (HR. Ath-Thabrani)

22. Janganlah kau duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila perempuan lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)

23. Termasuk sunnah bila kau menghantar pulang tamu hingga ke pintu rumahmu. (HR. Al-Baihaqi)

24. Rasulullah Saw mendapatkan tunjangan hadiah dan mendoakan ganjaran atas tunjangan hadiah tersebut. (HR. Bukhari)

25. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)

26. Hendaknya kau saling memberi hadiah. Sesungguhnya tunjangan hadiah itu sanggup melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)

27. Seorang cowok yang menghormati orang bau tanah lantaran memandang usianya yang lanjut maka Tuhan mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormatinya. (HR. Tirmidzi)

28. Barangsiapa beriman kepada Tuhan dan hari simpulan hendaklah menghormati tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu ialah tiga hari dan setelah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih usang sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)

29. Barangsiapa mendapatkan kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu ialah rezeki yang disalurkan Tuhan untuknya. (HR. Al Hakim)

30. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa kehadirannya maka Tuhan akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR. Al-Baihaqi)

31. Apabila mitra muslim seseorang digunjing dan beliau tidak menyanggah (membelanya) padahal bekerjsama beliau bisa membelanya maka Tuhan akan merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)

32. Jiwa-jiwa insan menyerupai pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)

33. Tiada beriman seorang dari kau sehingga beliau menyayangi segala sesuatu bagi saudaranya sebagaimana yang beliau cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)

34. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kau dan berilah (sesuatu) kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi kau (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)

35. Belalah (tolonglah) kawanmu baik beliau zalim maupun dizalimi. Apabila beliau zalim, cegahlah beliau dari perbuatannya dan bila beliau dizalimi upayakanlah biar beliau dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)

36. Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka beliau bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)

37. Jangan memberikan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, pasti Tuhan akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan Tirmidzi)

38. Apabila kau memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)

39. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah saya sudah memberikan hal ini? (HR. Ahmad)

40. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan dilarang ada paksaan. (HR. Malik)

41. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)

42. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa). (HR. Bukhari)

43. Barangsiapa meniru-niru tingkah laris suatu kaum maka beliau tergolong dari mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

44. Tidak akan masuk nirwana orang yang suka mencuri gosip (suka mendengar-dengar gosip belakang layar orang lain). (HR. Bukhari)

45. Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih mirip satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh badan tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)

46. Kawan pendamping yang sholeh menyerupai penjual minyak wangi. Bila beliau tidak memberimu minyak wangi, kau akan mencium keharumannya. Sedangkan mitra pendamping yang jelek menyerupai tukang berilmu besi. Bila kau tidak terjilat apinya, kau akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press



terima kasih sudah mau membaca.
Show comments
Hide comments

0 Response to "Hadist Wacana Pergaulan"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close