Masih Kenakan Rok Mini, Beliau Minta Dituntun Bersyahadat
Wednesday, June 13, 2018
Add Comment
بسم الله الرØمن الرØيم
Kali ini saya akan memposting story(cerita) orang-orang yamg menerima hidayat dan panggilan untuk memeluk dienul Islam. semoga dengan dongeng ini kita sanggup mengambil pesan yang tersirat dan merenung, bagaimana orang-orang ini sangat menyayangi agama "Islam" . walaupun keluarga serta lingkungan di sekitarnya akan sangat membencinya mereka tetap teguh untuk mempertahankan agama yang gres dipeluknya. "apakah kita tidak aib dengan mereka..?" kita yang sudah islam dari kecil malah malas-malasan dalam beribadah, "afala tatafakaruun....?"
LOS ANGELES - Hidayah sanggup tiba dari mana saja.
Bagi Dia Richardson, hidayah tiba ketika ia menghadiri ijab kabul sahabat temannya di sebuah masjid. Saat ia datang, ia mengenakan baju pesta terbaiknya, dengan cuilan rok mini. "Kaki ialah aset terbaikku." ujarnya, ketika sang teman, Shabazz Khadijah, mengingatkan untuk mengenakan rok panjang.
Ini ialah pertama kalinya ia berada di dalam sebuah masjid. Penghormatan dengan upacara sederhana dan doa-doa yang beresonansi di ruang berkubah, menggetarkan hatinya. Bahkan, anaknya yang biasanya tak sanggup membisu turut takzim menyimak. "Itu kali pertama saya ikut melafalkan - dan sanggup - kalimat bismillahirrahmanirrahim," ujarnya.
Sejak itu, ia mencar ilmu wacana Islam. Namun, ia juga masih belum sanggup lepas dari kehidupan lamanya. "Jika ada klub terbuka, saya niscaya ada di sana," ia mengibaratkan. Ia mengakui kebenaran Islam, namun sulit untuk lepas dari masa lalunya.
Tragedi 11 September 2001 mengguncangnya, yang ketika itu tengah giat-giatnya menimba ilmu Islam. Ia mulai membayangkan apa yang mungkin akan dialaminya kalau menjadi pengikut Nabi Muhammad. Insiden anti-Muslim terjadi hampir di semua wilayah.
Namun, ia tersentuh menyaksikan kesabaran Shabazz. "Orang-orang menyuruhnya melepaskan jilbabnya semoga ia menjadi aman, tapi ia tidak mau melakukannya," kata Richardson. "Saya melihat bagaimana disiplin dan ketenangan mereka," ujarnya. Belajar dari Shabazz, ia pun makin bertekad untuk menata hidupnya.
Hingga akhirnya, ia menyatakan ingin masuk Islam. Dia tak sanggup menunggu lagi sampai keesokan harinya. Hari itu juga, ketika ia masih mengenakan rok mini, Dia Rishardson minta dituntun bersyahadat. Setelah bersalin baju pinjaman, ia menyatakan diri menjadi Muslim.
***
Seperti banyak mualaf lainnya, Richardson mengalami krisis gres sesudah menjadi Muslim. Ia harus kehilangan pekerjaannya dan diusir dari apartemennya di Acton sebab para tetangganya tak ingin ada Muslim di sekitarnya. Namun ia sudah bertekad, tak akan mundur dan berbalik ke agama lamanya,
Salah satu dari beberapa titik terperinci dalam kehidupan Richardson ialah persahabatannya dengan Shabazz. Shabazz, yang menjalankan bisnis jasa penitipan anak di rumahnya di Los Angeles Tengah, telah oke untuk mendidik Christopher, anaknya. Ia mencari pekerjaan lain, dan mendapatkannya.
Dia terharu ketika menemukan buah hatinya mengkritiknya ketika berdoa. Sang anak mengangkat tangannya dengan posisi tengadah dan berkata, "Beginilah cara berdoa, mama. Tangan kita mirip akan mendapatkan berkah," ujarnya.
Richardson sekarang berjilbab, dan tiap hari tak pernah terlewat membaca terjemahan Quran dalam bahasa Inggris. Ia sekarang berkomitmen untuk shalat wajib dengan memakai bahasa Arab. Menghafal diakuinya sebagai salah satu kelemahannya.
Bagi Dia Richardson, hidayah tiba ketika ia menghadiri ijab kabul sahabat temannya di sebuah masjid. Saat ia datang, ia mengenakan baju pesta terbaiknya, dengan cuilan rok mini. "Kaki ialah aset terbaikku." ujarnya, ketika sang teman, Shabazz Khadijah, mengingatkan untuk mengenakan rok panjang.
Ini ialah pertama kalinya ia berada di dalam sebuah masjid. Penghormatan dengan upacara sederhana dan doa-doa yang beresonansi di ruang berkubah, menggetarkan hatinya. Bahkan, anaknya yang biasanya tak sanggup membisu turut takzim menyimak. "Itu kali pertama saya ikut melafalkan - dan sanggup - kalimat bismillahirrahmanirrahim," ujarnya.
Sejak itu, ia mencar ilmu wacana Islam. Namun, ia juga masih belum sanggup lepas dari kehidupan lamanya. "Jika ada klub terbuka, saya niscaya ada di sana," ia mengibaratkan. Ia mengakui kebenaran Islam, namun sulit untuk lepas dari masa lalunya.
Tragedi 11 September 2001 mengguncangnya, yang ketika itu tengah giat-giatnya menimba ilmu Islam. Ia mulai membayangkan apa yang mungkin akan dialaminya kalau menjadi pengikut Nabi Muhammad. Insiden anti-Muslim terjadi hampir di semua wilayah.
Namun, ia tersentuh menyaksikan kesabaran Shabazz. "Orang-orang menyuruhnya melepaskan jilbabnya semoga ia menjadi aman, tapi ia tidak mau melakukannya," kata Richardson. "Saya melihat bagaimana disiplin dan ketenangan mereka," ujarnya. Belajar dari Shabazz, ia pun makin bertekad untuk menata hidupnya.
Hingga akhirnya, ia menyatakan ingin masuk Islam. Dia tak sanggup menunggu lagi sampai keesokan harinya. Hari itu juga, ketika ia masih mengenakan rok mini, Dia Rishardson minta dituntun bersyahadat. Setelah bersalin baju pinjaman, ia menyatakan diri menjadi Muslim.
***
Seperti banyak mualaf lainnya, Richardson mengalami krisis gres sesudah menjadi Muslim. Ia harus kehilangan pekerjaannya dan diusir dari apartemennya di Acton sebab para tetangganya tak ingin ada Muslim di sekitarnya. Namun ia sudah bertekad, tak akan mundur dan berbalik ke agama lamanya,
Salah satu dari beberapa titik terperinci dalam kehidupan Richardson ialah persahabatannya dengan Shabazz. Shabazz, yang menjalankan bisnis jasa penitipan anak di rumahnya di Los Angeles Tengah, telah oke untuk mendidik Christopher, anaknya. Ia mencari pekerjaan lain, dan mendapatkannya.
Dia terharu ketika menemukan buah hatinya mengkritiknya ketika berdoa. Sang anak mengangkat tangannya dengan posisi tengadah dan berkata, "Beginilah cara berdoa, mama. Tangan kita mirip akan mendapatkan berkah," ujarnya.
Richardson sekarang berjilbab, dan tiap hari tak pernah terlewat membaca terjemahan Quran dalam bahasa Inggris. Ia sekarang berkomitmen untuk shalat wajib dengan memakai bahasa Arab. Menghafal diakuinya sebagai salah satu kelemahannya.
terima kasih sudah mau membaca.
0 Response to "Masih Kenakan Rok Mini, Beliau Minta Dituntun Bersyahadat"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda