Ranah 3 Warna (Buku Ke-2 Dari Trilogi Negeri 5 Menara) - Tempat Blogging

Ranah 3 Warna (Buku Ke-2 Dari Trilogi Negeri 5 Menara)

بسم الله الرحمن الرحيم


Novel fiksi yang merupakan kelanjutan dari novel pertamanya yang berjudul Negeri  Ranah 3 Warna (Buku ke-2 dari trilogi Negeri 5 Menara)

Judul : Ranah 3 Warna (Buku ke-2 dari trilogi Negeri 5 Menara) [Buku Bestseller]
No.ISBN : 9789792263251
Penulis : Ahmad Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit : Januari - 2011


Novel fiksi yang merupakan kelanjutan dari novel pertamanya yang berjudul Negeri 5 Menara, tentulah sudah sangat ditunggu-tunggu kehadirannya.

Dalam novel pertama, penulis (A.Fuadi) telah berhasil membawa pembacanya menyelami dunia pondok pesantren yang selama ini mungkin hanya dikenal oleh para penghuni dan alumni penghuninya. Tapi seorang alumni Pondok Pesantren Gontor, telah dengan lihat mengajak kita menyelami dunia pondok pesantren yang selama ini samar-samar.



Buku kelanjutan Negeri 5 Menara ini memulai kisahnya dengan agenda memancing antara Alif dengan sahabat baiknya, Randai, di tepi Danau Maninjau. Potongan adegan ini menggambarkan bagaimana Randai telah melecut semangat juang Alif, yang alumni pesantren, untuk melangkah ke jenjang universitas yang diinginkannya. Diceritakan bagaimana usaha Alif menempuh ujian persamaan, dan dengan apik serta mendatangkan dercak kagum, Ahmad Fuadi telah menciptakan kita melihat bagaimana usaha sungguh-sungguh seorang "anak kampung" alumni pondok pesantren yang lebih banyak berguru soal Agama, mencapai universitas negeri impiannya.

Sejak usaha Alif mengikuti ujian persamaan, matera "man Jadda Wajada" yang selalu menjadi andalan semangatnya terus didengungkan kepada setiap pembacanya, menciptakan kata-kata itu ibarat terpatri juga dalam hati para pembacanya, dan menjadikannya sebuah nilai tambah, saat "mantera" tersebut ikut "memanaskan" suasana usaha tokoh utama dalam novel ini.


Alif, yang karenanya berhasil menembus salah satu universitas negeri di Bandung, semakin ditempa oleh pengalaman elok dan pahit yang silih berganti menyapanya. Kehilangan salah seorang yang dikasihinya menjadi titik puncak awal dalam novel ini, terbukti dengan berawal dari insiden pahit tersebut, Alif berusaha berdiri semampunya, dan menyempurnakan "mantera", bukan lagi sekedar "Man Jadda Wajada" tapi juga "Man Shabara Zhafira", Siapa yang bersabar akan beruntung. Kata-kata yang didengarnya pertama kali dari Kiai Rais, gurunya di Pondok Pesantren Madani, membuatnya lebih sabar menghadapi hidup dan sekali lagi mengajak pembacanya untuk ikut menyelami lika-liku usaha untuk mencapai kesabaran itu sendiri.


Perkenalan Alif dengan Bang Togar Parangin-angin, yang merupakan seniornya di majalah kampus yaitu sebuah "warna" yang menarik dalam novel ini. Lewat sosok perjaka Batak yang ceplas-ceplos namun berhati baik ini, Alif mulai membuka wawasannya perihal dunia tulis menulis. Ditempa secara "ekstrem" oleh seniornya itu menciptakan Alif tidak kecil hati. Seperti cerita-cerita sebelumnya, Alif menganggapnya sebagai sebuah kompetisi, dan ia selalu ingin keluar sebagai pemenang! Berkat pertolongan ilmu dari Bang Togar Parangin-angin ini juga Alif bisa mulai membiayai sendiri hidupnya di tanah perantauan.

Di pertengahan novel, kita akan mulai dibawa kembali pada mimpi Alif menjejakan kaki di benua Amerika. Ketika teman-temannya menertawakan mimpinya, Alif tidak gentar. Ia terus berjuang sampai karenanya memperoleh suatu peluang melalui suatu agenda pertukaran pelajar. Alif yang tidak pandai seni harus memutar otaknya demi memenangkan kompetisi. Baginya, bukan hanya seni yang harus dipamerkan di negeri orang, tapi intelegensi juga seharusnya berperan. Ia berjuang menarik perhatian para juri untuk mempertimbangkannya untuk bisa lolos dari ujian ini.

Ketika karenanya Alif bisa menginjakkan kaki di benua impiannya, pembaca seolah diajak bersamanya menjelajah dunia yang sungguh-sungguh baru. Seorang anak kampung yang hanya bermodal mimpi, sekarang bisa menginjakkan kaki di benua yang tadinya hanya angan-angannya bersama rekan Sahibul Menara. Benua Amerika tidak lagi sejauh matanya memandang awan yang membentuk ukiran Negeri Paman Sam itu. Ia menginjakkinya. Menjejakan langkahnya untuk mulai berpetualang, walaupun ia harus terima bahwa keinginannya untuk memperlancar bahasa Inggris terbentur dengan budaya di tempatnya ditempatkan yang tidak berbahasa Inggris. Tapi bukan Alif namanya kalau ia mengalah begitu saja.

Novel ini sungguh menyajikan "angin segar" diantara novel lainnya yang sudah mendahuluinya. Tidak hanya sekedar fiksi belaka, namun tuangan pengalaman hidup, ketepatan penggambaran suasana, serta kekayaan batin penulisnya, menciptakan isi novel ini ibarat hidup. Kita benar-benar ibarat diajak menjelajah ke benua Amerika, ikut menyelami budaya penduduk Quebec, kawasan kecil tempat Alif ditempatkan selama kurang lebih enam bulan, dengan segudang kisah interaksi Alif dengan penduduk sekitar.

Sayangnya, aku merasa kehilangan Bang Togar Parangin-angin, yang di awal novel ini menyumbang "cerita manis". "Keberadaan" Bang Togar tiba-tiba saja lenyap di pertengahan novel sampai pada halaman terakhir. Padahal, tokoh yang satu ini berjasa dalam perjalanan kehidupan Alif di Bandung.

Namun dengan semua kelebihan dan kekurangannya, novel ini sungguh layak dan disarankan untuk dibaca oleh setiap orang yang merasa "kerdil" akan impian, merasa nyaris putus asa, dan wajib juga dibaca oleh setiap orang yang sedang berlari dan tidak berhenti berlari mengejar mimpi-mimpinya.

Oleh : Piezza

terima kasih sudah mau membaca.
Show comments
Hide comments

0 Response to "Ranah 3 Warna (Buku Ke-2 Dari Trilogi Negeri 5 Menara)"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close