Bernard Hopkins, Islamnya Sang Algojo Tinju Dunia
Thursday, September 20, 2018
Add Comment
Penggemar tinju dunia tentu tak gila dengan nama Bernard Hopkins. Dialah sang algojo (The Executioner). Julukan ini diberikan alasannya ialah kemampuannya dalam mengalahkan lawan-lawannya di atas ring tinju.
Tercatat, sejumlah nama besar di kelas menengah (middleweight) yang berhasil dikanvaskannya, baik dengan technical knock out (TKO), knock out (KO), maupun kemenangan angka mutlak. Di antara lawan-lawan yang tangguh yang pernah dikalahkannya ialah Oscar de la Hoya, Roy Jones Jr, Felix Trinidad, Antonio Tarver, dan Glen Johnson.
Bernard Hopkins memulai karier tinju profesionalnya semenjak tahun 1988. Ia ialah seorang bintang olahraga tinju Amerika Serikat. Namanya mulai dikenal luas publik Amerika dan dunia alasannya ialah keberhasilannya mempertahankan rekor 20 kali gelar juara tinju dunia kelas menengah.
Pria kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, 15 Januari 1965, ini merupakan petinju pertama di dunia yang memegang empat gelar kejuaraan tinju utama dunia. Dia juga tercatat sebagai petinju tertua yang pernah memegang juara kelas menengah di kejuaraan tinju profesional. Berkat prestasinya ini, oleh majalah The Ring dan World Boxing Hall of Fame, Hopkins dinobatkan sebagai petinju terbaik dunia tahun 2001.
Hopkins tumbuh dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, Bernard Hopkins Sr dan Shirley Hopkins, di daerah Rosen Raymond. Saat usianya menginjak 13 tahun, ia terlibat dalam sebuah agresi kejahatan. Ia melaksanakan penjambretan dan menikam orang tersebut dengan tiga kali tusukan. Atas perbuatannya tersebut, beliau harus menjalani eksekusi penjara selama 18 tahun bersama sembilan orang rekannya di Penjara Graterford.
Selama menjalani masa eksekusi di penjara, Hopkins banyak menyaksikan aneka macam agresi kejahatan yang dilakukan oleh sesama narapidana, mulai pelecehan seksual sampai pembunuhan sesame tahanan. Pada tahun-tahun tersulitnya ketika mendekam di penjara, ia justru menemukan gairahnya untuk bertinju. Karena beliau berkelakuan baik, beliau kemudian hanya dipenjara selama lima tahun.
Selepas dari penjara, beliau memutuskan untuk memakai tinju sebagai pelarian dari kehidupan sebelumnya. Perjalanannya di ring tinju, awalnya tidak berjalan mulus. Dia sempat dipecat dari klub yang menaunginya alasannya ialah kalah bertarung, sampai kesannya beliau memasuki tinju kelas menengah.
Di kelas itu, debutnya dimulai dengan manis. Dalam pertandingan melawan Greg Paige di Blue Horizon pada 22 Februari 1990, ia dinyatakan menang mutlak. Setelah kemenangan pertamanya ini, antara Februari 1990 dan September 1992, Hopkins berhasil mencetak 20 kemenangan tanpa kekalahan. Dari keseluruhan kemenangan yang diraihnya ini, 15 di antaranya merupakan kemenangan KO. Sebanyak 11 kemenangan tersebut di antaranya ia bukukan pada ronde pertama. Karena itu pula, gelar menengah pun menempel di pinggangnya.
Pada pertandingan yang ke-22, pada 22 Mei 1993, kedigdayaan Hopkins di kelas menengah versi IBF menemui jalan terjal. Ia dikalahkan oleh petinju Roy Jones Jr. Kekalahan ini tentu saja sangat menyakitkan. Sebab, kariernya sebagai petinju tangguh yang berjuluk sang algojo menjadi ternoda. Meskipun kemudian, beliau bisa membalaskan kekalahannya terhadap Roy Jones Jr beberapa tahun setelahnya.
Menjadi Muslim
Tidak hanya memutuskan menggeluti dunia tinju, ia juga mengambil sebuah langkah besar dalam kehidupan spiritualnya. Ia menentukan Islam sebagai pemandunya. Ada yang menyebutkan bahwa Hopkins mengucapkan dua kalimat syahadat ketika ia masih mendekam di dalam penjara. Ada pula yang menyebutkan, ia masuk Islam sehabis menghirup udara bebas. Tidak banyak literatur yang mengungkapkan bagaimana awal mula ia tertarik kepada fatwa Islam.
Di luar ring tinju, Hopkins menjalani kehidupannya dengan normal. Ia merupakan suami dari Jeanette Hopkins yang dinikahinya semenjak 1993 dan ayah dari seorang putri berjulukan Latrice. Menjadi seorang Muslim tidak menghalangi Hopkins untuk terus berkarier di dunia tabrak jotos ini. Bahkan, tanpa sepengetahun banyak orang, ia kerap berdoa sebelum bertarung. Baginya, tinju ialah pekerjaannya. Dan, ia menganggap dirinya bisa dan masih kuat.
''Seorang prajurit sejati tidak akan menyerah, tidak peduli apakah mereka dibesarkan di pinggiran kota atau lainnya. Saya tak akan menyerah. Karena itulah, saya di sini. Saya harus bekerja keras dan jujur pada diri sendiri,'' tuturnya.
Kendati tak pernah menyampaikan jati dirinya sebagai seorang Muslim, ia begitu fanatik dengan agama Islam. Jangan pernah menyinggung fatwa Islam yang negatif di hadapannya jikalau tidak ingin ia marah.
Sebab, hal itu pernah terjadi ketika ia akan bertarung melawan Trinidad. Kala itu, beberapa ketika sehabis insiden pengeboman WTC oleh teroris pada 11 September 2001, seorang jurnalis bertanya kepadanya mengenai Islam dan teroris. Ia pun murka besar. ''Tidak semua umat Islam sama dengan para pelaku itu,'' tegasnya dengan nada tinggi.
Dalam kesehariannya, Hopkins pun tampak tenang. Kendati dulunya beliau pernah menikam orang, hal itu seakan menjadi pengalaman pahit yang harus diubahnya. Ia tidak ingin lagi karam dalam kehidupan kelam menyerupai itu. Baginya, perbuatan itu benar-benar buruk. Dalam organisasi keislaman, ia bergabung dengan Nation of Islam (NOI) yang didirikan oleh Elijah Muhammad. Setiap akan naik ke atas ring tinju, dua orang rekannya dari NOI senantiasa mengiringinya dengan doa.
Ketika ditanya mengapa tidak mengganti namanya sebagaimana lainnya sehabis masuk Islam, Hopkins mengatakan, baginya hal itu tidak terlalu penting. ''Islam bukan soal nama, tapi problem perilaku dan perbuatan serta keyakinan kepada Sang Pencipta,''ujarnya.
Tercatat, sejumlah nama besar di kelas menengah (middleweight) yang berhasil dikanvaskannya, baik dengan technical knock out (TKO), knock out (KO), maupun kemenangan angka mutlak. Di antara lawan-lawan yang tangguh yang pernah dikalahkannya ialah Oscar de la Hoya, Roy Jones Jr, Felix Trinidad, Antonio Tarver, dan Glen Johnson.
Bernard Hopkins memulai karier tinju profesionalnya semenjak tahun 1988. Ia ialah seorang bintang olahraga tinju Amerika Serikat. Namanya mulai dikenal luas publik Amerika dan dunia alasannya ialah keberhasilannya mempertahankan rekor 20 kali gelar juara tinju dunia kelas menengah.
Pria kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, 15 Januari 1965, ini merupakan petinju pertama di dunia yang memegang empat gelar kejuaraan tinju utama dunia. Dia juga tercatat sebagai petinju tertua yang pernah memegang juara kelas menengah di kejuaraan tinju profesional. Berkat prestasinya ini, oleh majalah The Ring dan World Boxing Hall of Fame, Hopkins dinobatkan sebagai petinju terbaik dunia tahun 2001.
Hopkins tumbuh dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, Bernard Hopkins Sr dan Shirley Hopkins, di daerah Rosen Raymond. Saat usianya menginjak 13 tahun, ia terlibat dalam sebuah agresi kejahatan. Ia melaksanakan penjambretan dan menikam orang tersebut dengan tiga kali tusukan. Atas perbuatannya tersebut, beliau harus menjalani eksekusi penjara selama 18 tahun bersama sembilan orang rekannya di Penjara Graterford.
Selama menjalani masa eksekusi di penjara, Hopkins banyak menyaksikan aneka macam agresi kejahatan yang dilakukan oleh sesama narapidana, mulai pelecehan seksual sampai pembunuhan sesame tahanan. Pada tahun-tahun tersulitnya ketika mendekam di penjara, ia justru menemukan gairahnya untuk bertinju. Karena beliau berkelakuan baik, beliau kemudian hanya dipenjara selama lima tahun.
Selepas dari penjara, beliau memutuskan untuk memakai tinju sebagai pelarian dari kehidupan sebelumnya. Perjalanannya di ring tinju, awalnya tidak berjalan mulus. Dia sempat dipecat dari klub yang menaunginya alasannya ialah kalah bertarung, sampai kesannya beliau memasuki tinju kelas menengah.
Di kelas itu, debutnya dimulai dengan manis. Dalam pertandingan melawan Greg Paige di Blue Horizon pada 22 Februari 1990, ia dinyatakan menang mutlak. Setelah kemenangan pertamanya ini, antara Februari 1990 dan September 1992, Hopkins berhasil mencetak 20 kemenangan tanpa kekalahan. Dari keseluruhan kemenangan yang diraihnya ini, 15 di antaranya merupakan kemenangan KO. Sebanyak 11 kemenangan tersebut di antaranya ia bukukan pada ronde pertama. Karena itu pula, gelar menengah pun menempel di pinggangnya.
Pada pertandingan yang ke-22, pada 22 Mei 1993, kedigdayaan Hopkins di kelas menengah versi IBF menemui jalan terjal. Ia dikalahkan oleh petinju Roy Jones Jr. Kekalahan ini tentu saja sangat menyakitkan. Sebab, kariernya sebagai petinju tangguh yang berjuluk sang algojo menjadi ternoda. Meskipun kemudian, beliau bisa membalaskan kekalahannya terhadap Roy Jones Jr beberapa tahun setelahnya.
Menjadi Muslim
Tidak hanya memutuskan menggeluti dunia tinju, ia juga mengambil sebuah langkah besar dalam kehidupan spiritualnya. Ia menentukan Islam sebagai pemandunya. Ada yang menyebutkan bahwa Hopkins mengucapkan dua kalimat syahadat ketika ia masih mendekam di dalam penjara. Ada pula yang menyebutkan, ia masuk Islam sehabis menghirup udara bebas. Tidak banyak literatur yang mengungkapkan bagaimana awal mula ia tertarik kepada fatwa Islam.
Di luar ring tinju, Hopkins menjalani kehidupannya dengan normal. Ia merupakan suami dari Jeanette Hopkins yang dinikahinya semenjak 1993 dan ayah dari seorang putri berjulukan Latrice. Menjadi seorang Muslim tidak menghalangi Hopkins untuk terus berkarier di dunia tabrak jotos ini. Bahkan, tanpa sepengetahun banyak orang, ia kerap berdoa sebelum bertarung. Baginya, tinju ialah pekerjaannya. Dan, ia menganggap dirinya bisa dan masih kuat.
''Seorang prajurit sejati tidak akan menyerah, tidak peduli apakah mereka dibesarkan di pinggiran kota atau lainnya. Saya tak akan menyerah. Karena itulah, saya di sini. Saya harus bekerja keras dan jujur pada diri sendiri,'' tuturnya.
Kendati tak pernah menyampaikan jati dirinya sebagai seorang Muslim, ia begitu fanatik dengan agama Islam. Jangan pernah menyinggung fatwa Islam yang negatif di hadapannya jikalau tidak ingin ia marah.
Sebab, hal itu pernah terjadi ketika ia akan bertarung melawan Trinidad. Kala itu, beberapa ketika sehabis insiden pengeboman WTC oleh teroris pada 11 September 2001, seorang jurnalis bertanya kepadanya mengenai Islam dan teroris. Ia pun murka besar. ''Tidak semua umat Islam sama dengan para pelaku itu,'' tegasnya dengan nada tinggi.
Dalam kesehariannya, Hopkins pun tampak tenang. Kendati dulunya beliau pernah menikam orang, hal itu seakan menjadi pengalaman pahit yang harus diubahnya. Ia tidak ingin lagi karam dalam kehidupan kelam menyerupai itu. Baginya, perbuatan itu benar-benar buruk. Dalam organisasi keislaman, ia bergabung dengan Nation of Islam (NOI) yang didirikan oleh Elijah Muhammad. Setiap akan naik ke atas ring tinju, dua orang rekannya dari NOI senantiasa mengiringinya dengan doa.
Ketika ditanya mengapa tidak mengganti namanya sebagaimana lainnya sehabis masuk Islam, Hopkins mengatakan, baginya hal itu tidak terlalu penting. ''Islam bukan soal nama, tapi problem perilaku dan perbuatan serta keyakinan kepada Sang Pencipta,''ujarnya.
0 Response to "Bernard Hopkins, Islamnya Sang Algojo Tinju Dunia"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda