Sofyan Ats-Tsauri
Saturday, September 22, 2018
Add Comment
Abu 'Abdullah Sofy an bin Sd'id ats-Tsauri lahir di Kufah pada tahun 97 HI715 M. Mula-mula ia berguru dari ayahnya sendiri, kemudian dari banyak orang-orang berakal di masa itu sehingga kesannya ia mencapai keahlian yang tinggi di bidang Hadits dan teologi. Pada tahun 158 Hl715 M, ia menantang pejabat-pejabat pemerintahan sehingga ia terpaksa menyembunyikan diri di kota Mekkah. Sofyan ats-Tsauri meninggal dunia tahun 161 H/778 M di kota Bashrah. Ia telah mendirikan sebuah madzhab fiqh yang bertahan selama dua abad. Dan menjalani hidup pertapaan yang keras sehingga para sufi menyebutnya sebagai seorang insan suci.
SOFYAN ATS-TSAURI DAN PARA KHALIFAH
Kesalehan Sofyan ats-Tsauri nampak semenjak ia masih berada di dalam kandungan ibunya. Suatu hari ibunya sedang berada di atas loteng rumah. Si ibu mengambil beberapa asinan yang sedang dijemur tetangganya di atas atap dan memakannya. Tiba-tiba Sofyan yang masih berada di dalam rahim ibunya itu menyepak sedemikian keras-nya sehingga si ibu menerka bahwa ia keguguran.
Diriwayatkan bahwa yang menjadi khalifah pada masa itu ketika shalat di depan Sofyan memutar-mutar kumisnya. Setelah selesai shalat, Sofyan berseru kepadanya: "Engkau tidak pantas melaksanakan shalat menyerupai itu. Di Padang Mahsyar nanti shalatmu itu akan dilemparkan ke mukamu sebagai sehelai kain lap yang kotor" "Berbicaralah yang sopan", tegur si khalifah. "Jika saya enggan melaksanakan tanggung jawabku ini, jawab Sofyan, "semoga kencingku bermetamorfosis darah".
Khalifah sangat murka mendengar kata-kata Sofyan ini kemudian memerintahkan semoga ia dipenjarakan dan dieksekusi gantung. "Agar tidak ada orang-orang lain yang seberani itu lagi terhadapku", terperinci si khalifah.
Suatu hari tiang gantungan dipersiapkan, Sofyan masih tertidur lelap dengan kepala berada dalam dekapan seorang insan suci dan kakinya di pangkuan Sofyan bin uyaina. Kedua insan suci tersebut yang mengetahui bahwa tiang gantungan sedang dipersiapkan, bersepakat: "Janganlah ia hingga mengetahui hal ini". Tetapi ketika itu juga Sofyan terjaga. "Apakah yang sedang terjadi?", tanyanya.
Kedua insan suci itu terpaksa menjelaskan walau dengan murung sekali. "Aku tidak sedemikian menyayangi kehidupan ini", kata Abu Sofyan. "Tetapi seorang insan harus melaksanakan kewajibannya selama ia berada di atas dunia ini".
Dengan mata berlinang-linang Sofyan berdoa: "Ya Allah, sergaplah mereka seketika ini juga! " Pada dikala itu sang khalifah sedang duduk di atas tahta dikelilingi oleh menteri-menterinya. Tiba-tiba petir menyambar istana dan khalifah beserta menteri-menterinya itu ditelan bumi. "Benar-benar sebuah doa yang diterima dan dikabulkan dengan seketika!", kedua insan suci yang mulia itu berseru.
Seorang khalifah yang lain naik pula ke atas tahta. Ia percaya kepada kesalehan Sofyan. Si khalifah memiliki seorang tabib yang beragama Kristen. Ia yakni seorang guru besar dan sangat ahli. Khalifah mengirim tabib ini untuk mengobati penyakit Sofyan. Ketika si tabib menyidik air kencing Sofyan, ia berkata di dalam hati, "Inilah seorang insan yang hatinya telah bermetamorfosis darah alasannya yakni takut kepada Allah. Darah keluar bertahap melalui kantong kemihnya". Kemudian ia menyimpulkan, "Agama yang dianut oleh seorang insan menyerupai ini mustahil salah".
Si tabib segera beralih kepada agama Islam. Mengenai insiden ini khalifah berkata: "Kusangka saya mengirimkan seorang tabib untuk merawat seorang sakit, kiranya saya mengirim seorang sakit untuk dirawat seorang tabib yang besar".
ANEKDOT - ANEKDOT MENGENAI DIRI SOFYAN ATS-TSAURI
Suatu hari Sofyan bersama seorang sahabatnya lewat di depan rumah seorang terkemuka. Sahabatnya terpesona memandang, serambi rumah itu. Sofyan mencela perbuatan temannya itu: "Jika engkau beserta orang-orang yang menyerupai engkau ini tidak terpesona dengan istana-istana mereka! pasti mereka tidak bermegah-megah menyerupai ini. Dengan terpesona menyerupai itu engkau ikut berdosa di dalam perilaku bermegah-megah mereka".
Seorang tetangga Sofyan meninggal dunia, Sofyan pun pergi untuk membacakan doa pada penguburannya. Setelah selesai, terdengar olehnya orang-orang berkata: "Almarhum yakni seorang yang baik". "Seandainya saya ketahui bahwa orang-orang lain menyukai almarhum", kata Sofyan, "niscaya saya tidak turut di dalam penguburan ini. Jika seseorang bukan munafik, maka orang-orang lain tidak akan menyukainya!"
Suatu hari Sofyan salah mengenakan pakaiannya. Ketika hal ini dikatakan kepadanya, ia segera hendak memperbaiki pakaiannya tetapi cepat-cepat dibatalkannya pula niatnya itu, dan berkata, "Aku mengenakan pakaian ini alasannya yakni Allah dan saya tak ingin meng-ubahnya hanya alasannya yakni manusia".
Seorang cowok mengeluh alasannya yakni tidak sempat menunaikan ibadah haji. Sofyan menegurnya: "Telah empat puluh kali saya menunaikan ibadah haji. Semuanya akan kuberikan kepadamu asalkan engkau mau memperlihatkan keluhanmu itu kepadaku". "Baiklah", si cowok menjawab. Malam harinya di dalam mimpinya Sofyan mendengar sebuah bunyi yang berkata kepadanya: "Engkau menerima laba yang sedemikian besarnya sehingga apabila dibagi-bagikan kepada semua jama'ah di Padang Arafah, pasti setiap orang di antara mereka menjadi kaya raya".
Suatu hari ketika Sofyan sedang memakan sepotong roti lewatlah seekor anjing. Anjing itu diberinya roti secabik demi secabik. Seseorang bertanya kepada Sofyan: "Mengapa roti itu tidak engkau makan beserta anak-isterimu?" "Jika anjing ini kuberi roti", jawab Sofyan, "niscaya ia akan menjagaku sepanjang malam sehingga saya sanggup beribadah dengan tenang, Jika roti ini kuberikan kepada anak-isteriku pasti mereka akan menghalangi diriku untuk beribadah kepada Allah".
Pada suatu ketika Sofyan melaksanakan perjalanan ke Mekkah, ia diusung di atas sebuah tandu. Selama di dalam perjalanan, Sofyan menangis terus-menerus. Seorang sahabat yang menyertainya bertanya, "Apakah engkau menangis alasannya yakni takut akan dosa-dosamu?' Sofyan mengulurkan tangannya dan mencabut beberapa helai jerami.
"Dosa-dosaku memang banyak, tetapi semuanya tidaklah lebih berarti daripada segenggam jerami ini bagiku. Yang menciptakan saya takut yakni apakah imanku benar-benar iman atau bukan".
Betapa cintanya Sofyan terhadap semua makhluk Allah. Suatu hari ketika berada di pasar, ia meLihat seekor burung di dalam sangkar. Si burung mengepak-ngepakkan sayap dan mencicit-cicit dengan sedihnya. Sofyan membeli burung itu kemudian melepaskannya. Setiap malam burung itu tiba ke rumah Sofyan, menunggui Sofyan apabila ia sedang shalat dan sekali-sekali hinggap di tubuhnya. Ketika Sofyan meninggal dunia dan mayatnya diusung ke pemakaman, si burung ikut pula mengantarkannya dan menyerupai pengantar-pengantar yang lain ia pun mencicit-cicit sedih. Ketika mayit Sofyan diturunkan ke dalam tanah, si burung menyerbu masuk ke dalam kuburan itu. Kemudian terdengarlah bunyi dari dalam kuburan itu: "Allah Yang Maha Besar telah memberi ampunan kepada Sofyan dikarenakan telah memperlihatkan belaskasih kepada makhluk-makhluk-Nya". Si burung mati pula menyertai Sofyan.
0 Response to "Sofyan Ats-Tsauri"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda