Sistem Saraf Pada Binatang (Vertebrata Dan Avertebrata)
Sunday, July 5, 2020
Add Comment
Sistim saraf pada binatang berbeda-beda baik struktur maupun bentuknya. Hewan yang bertulang belakang, sistim sarafnya ialah saraf sentra dan saraf tepi, sementara binatang yang tak bertulang belakang mereka mempunyai sistim saraf yang berbentuk menyerupai tangga tali. Walaupun berbeda struktur dan bentuknya, sistim saraf tulang belakang dan sisrim saraf yang tak bertulang belakang mempunyai kesamaan fungsi. Adapun fungsinya ialah dari sistim sarafnya yakni mengatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh, mengetahui perubahan yang terjadi pada lingkungannya serta mengatur dan mengendalikan jawaban terhadap ransangan yang tiba dari lingkungannya.
Sistem saraf pada binatang terbagi atas dua yakni sistem saraf binatang tak bertulang belakang dan sistem saraf binatang bertulang belakang struktur dan bentuknya masing-masing tetapi sistem saraf binatang tak bertulang belakang (Avertebrata) dan sistem saraf binatang bertulang belakang (Vertebarata) mempunyai kesamaan fungsi, dimana sistem sarah berfungsi untuk megnatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh, mengetahui perubahan ang terjadi pada lingkungannya, serta mengatur dan mengendalikan jawaban terhadap rangsangan yang tiba dari lingkungan. Sistem sarah binatang bertulang belakang (Vertebrata) menyerupai binatang mamalia, burung, amfibi, ikan, sedangkan sistem sarah pada binatang tak bertulang belakang (Avertebrata) ialah cacing, serangga, ubur-ubur dan Hydra sp.
Sistem Saraf Pada Hewan (Vertebrata dan Avertebrata)
Sistem saraf ialah sistem organ pada binatang yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, acara motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis banyak sekali proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting alasannya ialah terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam sistem saraf ialah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
1. Sistem Saraf pada Vertebrata
a. Mamalia
Bagian-bagian otak binatang mamaliä terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak belakang yang berkembang dengan baik. Selain itu, mamalia juga mempunyai sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang (sumsum spinal).Beberapa jenis mamalia mempunyai kemampuan lebih alasannya ialah pusat-pusat saraf di otak binatang tersebut mengalami perkembangan yang lebih menonjol. Kemampuan menyerupai itu bermanfaat bagi binatang dalam mencari mangsa. Misalnya, kemampuan lebih pada india penglihat dan indra pendengar kucing, indra pendengar kelelawar yang sangat tajam, dan indra pencium anjing yang sangat tajam.
b. Burung
Sistem saraf burung terdiri atas sistem saraf sentra dan saraf tepi. Sistem saraf sentra terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut-serabut saraf yang berasal dan otak dan serabut-serabut saraf yang berasal dari sela-sela ruas tulang belakang; Otak burung terdiri atas otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan.
Otak besar sebagai cuilan utama dan otak depan terbagi menjadi belahan kanan dan belahan kiri.Permukaannya tidak berlipat-lipat sehingga tidak menampung lebih banyak sel-sel saraf menyerupai pada otak besar manusia.
Otak tengah burung sebagai sentra saraf penglihat berkembang baik dengan membentuk gelembung sehingga indra penglihat burung berkembang dengan baik. Di permukaan otak kecil terdapat lipatan-lipatan yang bisa menampung sel-sel saraf lebih banyak. Sel sarà f yang makin banyak pada otak kecil memperlihatkan sentra keseimbangan burung saat terbang berkembang dengan baik.
Otak besar sebagai cuilan utama dan otak depan terbagi menjadi belahan kanan dan belahan kiri.Permukaannya tidak berlipat-lipat sehingga tidak menampung lebih banyak sel-sel saraf menyerupai pada otak besar manusia.
Otak tengah burung sebagai sentra saraf penglihat berkembang baik dengan membentuk gelembung sehingga indra penglihat burung berkembang dengan baik. Di permukaan otak kecil terdapat lipatan-lipatan yang bisa menampung sel-sel saraf lebih banyak. Sel sarà f yang makin banyak pada otak kecil memperlihatkan sentra keseimbangan burung saat terbang berkembang dengan baik.
Sistem saraf reptilia terdiri atas sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi. Di cuilan otak besar, lobus olfaktorius yang merüpakan sentra pencium berkembang dengan baik Sehingga indra penciumannya lebih tajam.
Perkembangan otak tengah reptilia terdesak oleh otak besar. Otak tengah menjadi kurang berkembang dengan baik sehingga menjadikan indra penglihat reptilia kurang tajam.
d. Amfibi
Salah satu pola binatang amfibi ialah katak. Sistem saraf katak tersusun atas sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi.
Hewan tersebut mempunyai otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan yang membentuk suatu sistem saraf pusat, sedangkan serabut-serabut saraf yang berasal dan sela-sela ruas tulang belakang membentuk suatu sistem saraf tepi. Otak besar berkembang memanjang sehingga berbentuk oval.
Ujung depan otak besar bekerjasama dengan indra pencium. Otak tengah berkembang cukup baik dan bekerjasama dengan indra penglihat (lobus optikus). Otak kecil berbentuk lengkung mendatar menuju ke arah sumsum lanjutan dan kurang berkembang dengan baik.
Hewan tersebut mempunyai otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan yang membentuk suatu sistem saraf pusat, sedangkan serabut-serabut saraf yang berasal dan sela-sela ruas tulang belakang membentuk suatu sistem saraf tepi. Otak besar berkembang memanjang sehingga berbentuk oval.
Ujung depan otak besar bekerjasama dengan indra pencium. Otak tengah berkembang cukup baik dan bekerjasama dengan indra penglihat (lobus optikus). Otak kecil berbentuk lengkung mendatar menuju ke arah sumsum lanjutan dan kurang berkembang dengan baik.
e. Ikan
Sistem saraf ikan terdiri atas sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi. Sistem saraf sentra terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak ikan terdiri atas otak depan, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan. Sistem saraf tepi térdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf dari sumsum tulang belakang. Otak depan bekerjasama dengan saraf pencium dan hidung, sedangkan otak tengah bekerjasama dengan saraf penglihat.
Kedua cuilan tersebut kurang berkembang dengan baik sehingga indra pencium dan penglihat ikan
kurang berkembang dengan baik. Bagian otak ikan yang berkembang paling baik ialah otak kecil. Otak kecil berfungsi sebagai sentra keseimbangan dan sentra pengaturan gerak otot-otot saat berenang. Keberadaan sentra keseimbangan dan pengaturan gerak ini memungkinkan ikan sanggup bergerak cepà t dalam air tanpa terganggu keseimbangannya.
Kesimpulan :
Sistem saraf pada mamalia, burung, reptilia, amfibi, dan ikan terdiri atas sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi.
2. Sistem Saraf pada Avertebrata
a. Cacing
Hewan cacing (Vermes) mempunyai sistem saraf berbentuk menyerupai tangga tali yang memanjang dan arah kepala ke arah belakang atau ekor. Pada sistem saraf tangga tali terdapat berkas saraf yang membentuk simpul-simpul saraf di bagian-bagian tertentu yang disebut ganglion atau ganglia (jamak). Cacing pipih, contohnya planaria, mempunyai susunan saraf berupa dua buab ganglia di tempat kepala. Selanjutnya di setiap ganglion terdapat seberkas saraf memanjang (longitudinal) ke cuilan ekor. Tiap-tiap berkas saraf bercabang- cabang lagi membentuk cabang-cabang yang lebih kecil sehingga sanggup menjangkau seluruh cuilan tubuh.
Cacing tanah mempunyai sistem saraf yang terdiri atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas badan. Ganglion kepala merupakan kumpulan tubuh sel saraf, terletak di ujung depan tubuh pada ruas ketiga. Ganglion kerongkongan dan ganglion ruas tubuh terletak di bawah akses pencernaan.
Di antara ganglion kepala dan ganglion bawah kerongkongan terdapat dua buah saraf penghubung. Di antara ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas tubuh terdapat satu buah saraf penghubung.
Selanjutnya, pada tiap-tiap ruas tubuh terdapat ganglion yang membentuk cabang-cabang halus. Sistem saraf pada ruas tubuh dengan percabangannya berfungsi mengatur gerakan tubuh cacing tanah.
b. Serangga
Salah satu pola serangga ialah belalang. Hewan tersebut mempunyai sistem saraf tangga tali yang menyerupai dengan sistem saraf cacing tanah. Sistem saraf pada belalang terdiri atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas badan.
Ganglion kepala merupakan dua buah ganglion terbesar yang terletak di cuilan kepala sebelah atas. Di dalam ganglion kepala ini terdapat saraf penglihatan dan mata dan saraf peraba dan antena. Ganglion bawah kerongkongan bekerjasama dengan ganglion kepala melalui dua buah serabut saraf yang masing-masing terdapat di sebelah kanan dan sebelah kiri kerongkongan. Ganglion bawah kerongkongan dihubungkan dengan ganglion ruas tubuh oleh dua buah serabut saraf.
Demikian juga, antara ganglion ruas tubuh yang satu dan ganglion ruas tubuh yang lain dihubungkan oleh dua buah serabut saraf. Tiap-tiap ganglion ruas tubuh membentuk cabang-cabang serabut saraf yang masing-masing bercabang lagi sampai ke cuilan bawah tubuh yang berdekatan. Dengan demikian, pada semua cuilan tubuh terdapat ujung-ujung saraf.
c. Ubur-Ubur dan Hydra sp.
Ubur-ubur dan Hydra sp. belum mempunyai sistem saraf. Sel- sel saraf ubur-ubur dan Hydra sp. menyebar secara merata keseluruh tubuh dan bekerjasama satu dengan yang lain membentuk suatu anyaman.
Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut otot, sedangkan sel saraf sensorik berakhir pada permukaan tubuh.
Hubungan sel-sel sarafdan otot memungkiiikan binatang tersebut menawarkan reaksi terhadap banyak sekali rangsangan dan luar tubuh, menyerupai sentuhan, cahaya, dan keberadaan makanan.
d. Hewan Bersel Satu
Hewan bersel satu (Protozoa), contohnya Amoeba sp. dan Paramaeciurn sp., tidak mempunyai sistem saraf. Akan tetapi, binatang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendapatkan dan mereaksi rangsang. Ingat, salah satu cirimakhluk hidup adalah iritabilitas.
Apabila Amoeba sp. menerima rangsangan cahaya yang kuat, ia akan bergerak menjauh. Sebaliknya, apabila menerima rangsangan cahaya yang lembut ia akan bergerak mendekat. Paramaecium sp. sebagai binatang berambut getar mempunyai serabut-serabut saraf yang berakhir pada tumpukan rambut getar (silia). Serabut saraftersebut berfungsi sebagai pengatur gerakan silia. Ubur-ubur Hydra sp., dan binatang berselsatu belum memilikisistem saraf khusus.
Kesimpulan :
Sel-sel saraf pada ubur-ubur dan Hydra sp. tersebar di seluruh tubuh membentuk anyaman. Paramaecium sp. mempunyai serabut saraf yang berakhir pada silia.
Anatomi pada vertebrata
b. Serangga
Salah satu pola serangga ialah belalang. Hewan tersebut mempunyai sistem saraf tangga tali yang menyerupai dengan sistem saraf cacing tanah. Sistem saraf pada belalang terdiri atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas badan.
Ganglion kepala merupakan dua buah ganglion terbesar yang terletak di cuilan kepala sebelah atas. Di dalam ganglion kepala ini terdapat saraf penglihatan dan mata dan saraf peraba dan antena. Ganglion bawah kerongkongan bekerjasama dengan ganglion kepala melalui dua buah serabut saraf yang masing-masing terdapat di sebelah kanan dan sebelah kiri kerongkongan. Ganglion bawah kerongkongan dihubungkan dengan ganglion ruas tubuh oleh dua buah serabut saraf.
Demikian juga, antara ganglion ruas tubuh yang satu dan ganglion ruas tubuh yang lain dihubungkan oleh dua buah serabut saraf. Tiap-tiap ganglion ruas tubuh membentuk cabang-cabang serabut saraf yang masing-masing bercabang lagi sampai ke cuilan bawah tubuh yang berdekatan. Dengan demikian, pada semua cuilan tubuh terdapat ujung-ujung saraf.
c. Ubur-Ubur dan Hydra sp.
Ubur-ubur dan Hydra sp. belum mempunyai sistem saraf. Sel- sel saraf ubur-ubur dan Hydra sp. menyebar secara merata keseluruh tubuh dan bekerjasama satu dengan yang lain membentuk suatu anyaman.
Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut otot, sedangkan sel saraf sensorik berakhir pada permukaan tubuh.
Hubungan sel-sel sarafdan otot memungkiiikan binatang tersebut menawarkan reaksi terhadap banyak sekali rangsangan dan luar tubuh, menyerupai sentuhan, cahaya, dan keberadaan makanan.
d. Hewan Bersel Satu
Hewan bersel satu (Protozoa), contohnya Amoeba sp. dan Paramaeciurn sp., tidak mempunyai sistem saraf. Akan tetapi, binatang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendapatkan dan mereaksi rangsang. Ingat, salah satu cirimakhluk hidup adalah iritabilitas.
Apabila Amoeba sp. menerima rangsangan cahaya yang kuat, ia akan bergerak menjauh. Sebaliknya, apabila menerima rangsangan cahaya yang lembut ia akan bergerak mendekat. Paramaecium sp. sebagai binatang berambut getar mempunyai serabut-serabut saraf yang berakhir pada tumpukan rambut getar (silia). Serabut saraftersebut berfungsi sebagai pengatur gerakan silia. Ubur-ubur Hydra sp., dan binatang berselsatu belum memilikisistem saraf khusus.
Kesimpulan :
Sel-sel saraf pada ubur-ubur dan Hydra sp. tersebar di seluruh tubuh membentuk anyaman. Paramaecium sp. mempunyai serabut saraf yang berakhir pada silia.
Anatomi pada vertebrata
Diagram yang memperlihatkan pembagian utama dari sistem saraf vertebrata.
Sistem saraf dari binatang vertebrata (termasuk manusia) dibagi menjadi sistem saraf sentra (SSP) dan sistem saraf tepi (SST).
Sistem saraf sentra (SSP) ialah cuilan terbesar, dan termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
mengandung sumsum tulang belakang, sementara kepala mengandung otak. SSP tertutup dan dilindungi oleh meninges, sebuah sistem membran 3 lapis, termasuk lapisan luar berkulit yang kuat, yang disebut dura mater. Otak juga dilindungi oleh tengkorak, dan sumsum tulang belakang oleh vertebra (tulang belakang).
Sistem saraf tepi (SST) ialah terminologi/istilah kolektif untuk struktur sistem saraf yang tidak berada di dalam SSP. Kebanyakan mayoritas bundel akson disebut saraf yang dipertimbangkan masuk ke dalam SST, bahkan saat tubuh sel dari neuron berada di dalam otak atau spinal cord. SST dibagi menjadi cuilan somatik dan viseral. Bagian somatic terdiri dari saraf yang menginervasi kulit, sendi dan otot. Badan sel neuron sensoris somatik berada di 'dorsal root ganglion sumsum tulang belakang. Bagian viseral, juga dikenal sebagai sistem saraf otonom, mengandung neuron yang menginervasi organ dalam, pembuluh darah, dan kelenjar. Sistem saraf otonom sendiri terdiri dari 2 cuilan sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Beberapa pengarang juga memasukkan neuron sensoris yang tubuh selnya ada di perifer (untuk indra menyerupai pendengaran) sebagai skema dari SST; namun yang lain mengabaikannya.
Potongan horisontal kepala wanita remaja yang memperlihatkan kulit, tengkorak, dan otak dengan grey matter (coklat dalam gambar ini) dan white matter yang berada di bawahnya.
Sistem saraf vertebrata juga sanggup dibagi menjadi tempat yang disebut grey matter ("gray matter" dalam ejaan Amerika) dan white matter. Grey matter (yang hanya berwarna abu-abu jikalau disimpan, dan berwarna merah muda (pink) atau coklat muda dalam jaringan yang hidup) mengandung proporsi tinggi tubuh sel neuron. White matter komposisi utamanya ialah akson bermielin, dan mengambil warnanya dari mielin. White matter mencakup seluruh saraf dan kebanyakan dari cuilan dalam otak dan sumsum tulang belakang. Grey matter ditemukan dalam kluster neuron dalam otak dan sumsum tulang belakang, dan dalam lapisan kortikal yang menggarisi permukaan mereka. Ada perjanjian anatomis bahwa kluster neuron dalam otak atau sumsum tulang belakang disebut nukleus, sementara sebuah kluster neuron di perifer disebut ganglion. Namun ada beberapa perkecualian terhadap hukum ini, yang tercatat termasuk cuilan dari otak depan yang disebut basal ganglia.
Struktur Otak Hewan Invertebrata dan Vertebrata
otak invertebrata Otak paling sederhana ialah yang ditemukan di invertebrata, binatang yang tidak mempunyai tulang belakang.
Misalnya, cacing gelang mempunyai otak yang sederhana dan sistem saraf yang terdiri dari sekitar 300 sel saraf, atau neuron. Neuron sensorik terletak di ujung kepala binatang mendeteksi rangsangan dari lingkungan dan memberikan pesan ke otak.
Otak kemudian mengirimkan impuls melalui kabel saraf ke otot, yang merespon stimulus. Cara bahwa neuron dalam proses otak data yang diterima memilih respon yang dibentuk oleh hewan.
Agak organisme yang lebih maju mempunyai sistem saraf yang lebih kompleks. Sebuah komponen kunci dari sistem tersebut ganglia, massa neuron yang sanggup mendapatkan dan memproses informasi. Otak cacing tanah, misalnya, terdiri dari sepasang ganglia di ujung kepala binatang itu.
Misalkan cacing tanah menemukan beberapa stimulus eksternal, menyerupai sentuhan, cahaya, atau kelembaban. Stimulus yang terdeteksi oleh sel-sel reseptor di kulit, yang mengirimkan pesan sepanjang sepasang saraf di setiap segmen cacing tanah itu.
Saraf ini membawa pesan ke otak dan juga untuk ganglia kecil pada masing-masing segmen cacing, di mana sinyal dianalisis. Sistem saraf sentra kemudian mengirimkan impuls sepanjang saraf yang mengkoordinasikan agresi otot, menjadikan cacing tanah untuk bergerak menuju atau menjauh dari stimulus.
Otak serangga.
Pada serangga, organ-organ indera khusus mendeteksi informasi dari lingkungan dan mengirimkannya ke sistem saraf pusat. Indra tersebut termasuk mata sederhana dan majemuk, reseptor bunyi pada dada (tubuh utama) atau di kaki, dan reseptor rasa.
Otak serangga terdiri dari ganglion di kepala. Ganglia juga ditemukan di beberapa segmen tubuh serangga. Informasi yang memakai serangga untuk sikap menyerupai berjalan, terbang, kawin, dan menyengat disimpan dalam ganglia segmental ini. Dalam percobaan di mana kepala dipotong dari kecoa dan lalat, serangga ini terus belajar.
Otak vertebrata
Sistem saraf sentra vertebrata (hewan bertulang belakang) terdiri dari tulang belakang tunggal, yang membentang di sepanjang punggung hewan, dan otak sangat berkembang. Otak ialah struktur yang lebih banyak didominasi dari sistem saraf.
Ini ialah master controller dari semua fungsi tubuh, dan analisa dan juru informasi dan pola sikap yang kompleks. Seseorang sanggup berpikir wacana otak sebagai komputer yang berpengaruh yang memakai sel-sel saraf daripada chip silikon. Sistem saraf perifer, yang terdiri dari saraf yang berjalan ke seluruh cuilan tubuh, mengirimkan informasi ke dan dari sistem saraf pusat.
Struktur Otak Hewan Invertebrata dan Vertebrata
Otak vertebrata dibagi menjadi tiga divisi utama: kedepan-otak, otak tengah, dan otak belakang. Otak belakang menghubungkan otak ke sumsum tulang belakang, dan sebagian dari itu, disebut medulla oblongata, mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang penting menyerupai tingkat pernapasan dan denyut jantung. Juga terletak di otak belakang ialah otak, yang mengontrol keseimbangan.[
Otak depan terdiri dari otak, thalamus, dan hypothalamus. Di antara fungsi-fungsi lainnya, otak depan mengendalikan indera penciuman pada vertebrata. Otak tengah ialah lokasi lobus optik, yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menafsirkan sinyal visual. Otak tengah juga merupakan sumber respon motorik suatu organisme.
Struktur Otak Hewan Invertebrata dan Vertebrata
Selama beberapa ahad pertama perkembangan, otak vertebrata terlihat menyerupai serangkaian tonjolan pada tabung sel saraf. Ada sedikit perbedaan antara otak awal ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Sebagai otak berkembang, namun, tonjolan memperbesar. Setiap jenis vertebrata memperoleh otak orang remaja sendiri yang spesifik yang membantu itu bertahan di lingkungannya. Dalam otak depan ikan, misalnya, penciuman (bau) rasa dikembangkan dengan baik, sedangkan otak berfungsi hanya sebagai stasiun relay untuk impuls. Pada mamalia, di sisi lain, divisi penciuman termasuk dalam sistem yang juga mengontrol emosi, dan otak yang sangat berkembang, yang beroperasi sebagai sentra pengolahan kompleks untuk informasi. Lobus optik dikembangkan dengan baik di otak tengah vertebrata nonmammalian, sedangkan pada mamalia sentra penglihatan terutama di otak cuilan depan. Selain itu, otak burung besar dibandingkan dengan sisa dari otaknya, alasannya ialah mengendalikan koordinasi dan keseimbangan dalam terbang.
Sekian Artikel Singkat Tentang Sistem Saraf Hewan (Vertebrata dan Avertebrata). Semoga artikel ini Bermanfaat bagi kita semua.
(Sumber : Konsep dan Penerapan Sains Biologi, Hal : 115-121, Penerbit : Tiga Serangkai.2004.solo, Penulis : Drs. Sunarto.dkk)
0 Response to "Sistem Saraf Pada Binatang (Vertebrata Dan Avertebrata)"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda