3 Teori Komunikasi Intrapersonal
Wednesday, June 30, 2021
Add Comment
– Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi antar diri sendiri. Artinya Anda berbicara dengan diri sendiri. Bukan lantaran up-normal, melainkan berinteraksi dengan diri sendiri. Untuk contohnya, menyerupai sedang memikirkan sesuatau atau merencanakan sesuatu ketika Anda sedang sendirian, itulah yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal. Dalam komunikasi intrapersonal juga mempunyai teori yang perlu Anda pahami.
Aktivitas dari komunikasi intrapersonal yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah: berpikir, mengambil keputusan, melamun, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.
Teori Komunikasi Intrapersonal |
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Adapun yang menjadi pembahasan dalam artikel ini yakni teori komunikasi intrapersonal itu sendiri. Ada tiga teori komunikasi intrapersonal yang bisa Anda pahami, yaitu berikut ini:
1. Psikologi Sosial
Psikologi social yakni suatu studi ilmiah wacana pengalaman dan tingkah laris individu-individu dalma hubungan denagn situasi social. Latar belakang timbulnya psikologi sosial berasaldari beberapa pandapat, contohnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar manusia.
Gustave Le Bon beropini bahwa pada insan terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon, ia beropini bahwa jiwa massa itu bekerjsama sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh insan itu sendiri lantaran memang dalam keadaan terpendam.
Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi social tumbuh secara aktif dan kegiatan gelar dalam psikologi dimulai disebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social menurut potensi-potensi insan dimana potensi ini mengalami proses perkembangan sesudah individu ituhidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain:
- Kemampuan memakai bahasa.
- Adanya perilaku etik.
- Hidup dalam 3 dimensi
Baca Juga: Pengertian Komunikasi Intrapersonal
2. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)
Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudanginderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) kemudian dilupakan atau dikoding untukdimasukkan ke dalam long-term-memory (LTM). Otak insan dianalogikan dengan komputer.
Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, danmemori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran). Penyimpanandisini berlangsung cepat, hanya berlangsung sepersepuluh hingga seperempat detik.Supaya sanggup diingat, informasi harus sanggup disandi (encoded) dan masuk pada STM.
STM hanya bisa mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Jumlah bit informasi disebut rintangan memori (memori span). Untuk meningkatkan kemampuan STM, para psikologi menganjurkan kita untuk mengelompokkan informasi; kelompoknya disebut chunk.
Bila informasi sanggup dipertahankan pada STM, ia akan masuk pada LTM. Inilah yang umumnya disebut sebagai ingatan. LTM mencakup periode penyimpanan informasi semenjak semenit sampaiseumur hidup. Kita sanggup memasukkan informasi dari STM ke LTM dengan chunking, rehearsals, clustering, atau method of loci.
3. Teori Interferensi (Interference Theory)
Teori interferensi yakni sebuah teori yang menyatakan bahwa insan lupa bukan lantaran kehilangan memori tetapi lantaran informasi lainnya menghalangi hal yang ingin diingat. Ini menyatakan gangguan yang terjadi ketika berguru sesuatu yang gres menjadikan lupa dari materi yang lebih tua, atas dasar persaingan antara keduanya. Teori ini, bersama dengan teori kemerosotan (decay theory), diajukan sebagai sebab-sebab mengapa insan sanggup melupakan sesuatu.
Bergstrom, seorang psikolog Jerman, yakni orang yang melaksanakan studi pertama wacana interferensi pada tahun 1892. Eksperimennya itu menyerupai dengan kiprah Stroop dan mata pelajaran yang diharapkan untuk memilah dua deck kartu dengan kata-kata menjadi dua tumpukan. Ketika lokasi itu berkembang menjadi tumpukan kedua, pengurutan lebih lambat. Ini menyampaikan bahwa hukum pemilahan pertama mengganggu pembelajaran hukum pemilahan baru.
Bergstrom bersama Georg Muller Elias dan Pilzeker pada tahun 1900 mempelajari Interferensi retroaktif. Menurut teori interferensi, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman yakni lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Misalkan pada kanvas pertama sudah terlukis suatu teori, segera sesudah itu kita mencoba merekam teori lainnya. Yang kedua akan menjadikan terhapusnya rekaman pertama atau mengaburkannya.
Demikian klarifikasi teori komunikasi intrapersonal. Komunikasi intrapersonal perlu Anda pahami semoga tidak salah persepsi ketika ada lawan bicara Anda sedang melakukannya.
Sumber http://www.irmanfsp.com/
0 Response to "3 Teori Komunikasi Intrapersonal"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda