Fungsi Administrasi Klasik Secara Tradisional

- Istilah kata “manajemen” sering kali didengar dan disebut-sebut baik dalam sesuatu organisasi, perusahaan maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita membuka kamus Bahasa inggris kata "manajemen" (management) berarti mengelola atau mengatur. Secara etimoligis menagement sanggup diartikan yakni seni mengatur dan melaksanakan.

Kata administrasi sering dipakai dalam sehari-hari kita dan sangat membantu dalam mengerjakan sesuatu. Tentunya kiprah administrasi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang diperuntukkan untuk mengatur segala pekerjaan, administrasi ini berfungsi semoga segala pekerjaan sanggup terselesaikan dengan baik secara tersistematis.

Beberapa klarifikasi mengenai fungsi administrasi klasik sebagai berikut:

1. Merencanakan (planning) yakni memilih target organisasi dan sarana untuk pencapaian tujuan.
2. Mengorganisasikan (organizing) yakni menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melakukan kiprah dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
3. Memimpin (leading) yakni memberi insparasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai target organisasi.
4. Mengendalikan (controlling) yakni mengawasi kemajuan pencapaian target dan mengambil tindakan kekerabatan bilamana dibutuhkan.

Keterbatasan Manajemen Klasik

Yang menciptakan keterbatasan administrasi klasik ini sanggup kita ketahui yakni kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, menyerupai motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 7 Prinsip Dalam Teori Organisasi Klasik

Kontribusi Manajemen Klasik

1.    Spesialisasi pekerjaan.

2.    Studi mengenai masa dan beban kerja.

Perbedaan Teori Manajemen Klasik dan Ilmiah

Berikut ini sanggup Anda bedakan yang mana teori administrasi klasik dan juga administrasi ilmiah yakni sebagai berikut:

Manajemen Klasik

1. Pengembangan administrasi di lakukan oleh teoritis.
2. Investasi terbesar yakni karyawan.
3. Tenaga kerja di beri training keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. Adanya denah pembagian keuntungan.

Manajemen Ilmiah

1. Penerapan metode-metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
2. Seperangkat prosedur atau tingkat-tingkat untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

Pengertian manajemen

Chuck Williams (2001): administrasi adalah menuntaskan pekerjaan melalui orang lain. Kaprikornus seorang manager bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang mempunyai kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang menejer tidak mempunyai kemampuan teknis).

Murti Sumarni dan John Soeprihanto (1995): administrasi merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk memilih serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya insan dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya lain dalam perusahaan mencakup sumber daya materi baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang dipakai dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.

Fungsi administrasi klasik secara tradisional meliputi

1. Merencanakan (planning) yakni memilih target organisasi dan sarana untuk pencapaian tujuan.
2. Mengorganisasikan (organizing) yakni menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melakukan kiprah dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
3. Memimpin (leading) yakni memberi insparasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai target organisasi.
4. Mengendalikan (controlling) yakni mengawasi kemajuan pencapaian target dan mengambil tindakan kekerabatan bilamana dibutuhkan.

Sumber http://www.irmanfsp.com/

Share this post