Memahami 7 Tahapan Proses Komunikasi - Tempat Blogging

Memahami 7 Tahapan Proses Komunikasi

Proses komunikasi merupakan sumber kehidupan dalam sebuah organisasi yang menjembatani isu dari dua arah antara pengirim dan peserta pesan atau informasi. Menurut irmanfsp.com, proses komunikasi itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan. Agar anda lebih mengerti terkait dengan tahapan proses komunikasi, maka perlu membaca artikel ini hingga selesai. Proses komunikasi sanggup terjadi apabila ada interaksi antar insan dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.

merupakan sumber kehidupan dalam sebuah organisasi yang menjembatani isu dari dua ar Memahami 7 Tahapan Proses Komunikasi
tahapan proses komunikasi
Proses komunikasi yaitu bagaimana komunikator memberikan pesan kepada komunikannya, sehingga sanggup membuat suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk membuat komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

7 Tahapan proses komunikasi yang sanggup Anda ketahui yakni, sebagai berikut:
  1. Pengirim mempunyai wangsit yang ingin disampaikan kepada pihak lain.
  2. Pengirim mengubah idenya menjadi pesan. Pada ketika wangsit di rubah menjadi pesan yang akan diterima oleh pihak lain, ia memilih bentuk pesan (kata, ekspresi wajah, isyarat), panjang uraian pesan, susunan, nada, dan gaya, yang semua tergantung pada ide, peserta pesan , dan suasana hati si pengirim pesan.
  3. Pengirim memberikan pesan. Untuk mengirim pesan kepada peserta perlu dipilih akses komunikasi (verbal atau non verbal) dan media yang sesuai. Saluran dan media yang dipilih tergantung pada pesan yang akan disampaikan, lokasi penerima, sifat pesan, dan formalitas.
  4. Pihak peserta mendapatkan pesan. Komunikasi terjadi apabila peserta mendapatkan pesan terlebih dahulu. Jika pesan yang dikirim dalam bentuk surat, peserta telah membacanya dan memahami pesan yang diterima. Apabila pesan yang diterima dalam bentuk presentasi lisan, peserta harus sanggup mendengar pembicara dan memperhatikan pesan yang disampaikan.
  5. Penerima menafsirkan pesan.
  6. Penerima harus menyelaraskan aliran dengan pihak peserta pesan, mendapatkan dan memahaminya, kemudian pesan yang diterima disimpan dalam pikiran.
  7. Penerima memperlihatkan reaksi dan mengirim umpan balik. Umpan balik berupa respon penerima, sebagai batas final rangkaian komunikasi. Umpan balik merupakan unsur utama dalam proses komunikasi sebab umpan balik memungkinkan pihak pengirim pesan untuk mengevaluasi efektivitas pesan yang dikirim.

Sebagai pola terkait dengan proses komunikasi lainnya juga diawali oleh sumber, baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain. Berikut informasinya:
  1. Langkah pertama yang dilakukan sumber yaitu ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat isu untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
  2. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan yaitu encoding, yaitu sumber menerjemahkan isu atau gagasan dalam wujud kata-kaya, gejala atau lambang-lambang yang disengaja untuk memberikan isu dan dibutuhkan mempunyai imbas terhadap orang lain. Pesan atau message yaitu alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa goresan pena ataupun sikap non verbal menyerupai bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambar-gambar. 
  3. Langkah ketiga dalam proses komunikasi yaitu penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber memberikan pesan kepada peserta dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk memberikan suatu pesan.
  4. Saluran untuk komunikasi ekspresi yaitu komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan akses untuk komunikasi tertulis mencakup setiap bahan yang tertulis ataupun sebuah media yang sanggup mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber berusaha untuk membebaskan akses komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan sanggup hingga kepada peserta menyerupai yang dikehendaki.
  5. Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada peserta pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka peserta perlu menjadi seorang pendengar yang baik, sebab jikalau peserta tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, peserta melaksanakan decoding, yaitu memperlihatkan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melaksanakan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan memilih bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memperlihatkan respons terhadap pesan tersebut.
  6. Proses terakhir dalam proses komunikasi yaitu feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dari peserta terhadap pesan yang disampaikan sumber sanggup berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima sanggup mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang sanggup dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.


Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thil tahapan dalam proses komunikasi sanggup dibagi menjadi lima tahap, yakni sebagai berikut:
  1. Pengirim mempunyai suatu wangsit atau gagasan.
  2. Ide diubah menjadi suatu pesan.
  3. Pemindahan pesan.
  4. Penerima mendapatkan pesan.
  5. Penerima memberi jawaban dan mengirim umpan-balik kepada pengirim.

Pengirim Mempunyai Suatu Ide
Ide sanggup diperoleh dari aneka macam sumber yang terbentang luas dihadapan kita. Sebelum melaksanakan komunikasi syarat utama yaitu adanya ide/gagasan. Seorang komunikator yang baik, harus sanggup menyaring hal-hal yang tidak penting atau tidak relevan, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang memang penting dan relevan. Proses tersebut dikenal sebagai abstraksi.

Mengubah Ide menjadi Suatu Pesan
Dalam suatu proses komunikasi tidak semua wangsit sanggup diterima atau dimengerti dengan sempurna. Agar wangsit sanggup diterima dan dimengerti secara tepat pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audience, gaya personal, dan latar belakang budaya. Ide yang berbentuk ajaib harus diubah kedalam bentuk pesan.

Pemindahan Pesan
Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya yaitu memindahkan atau memberikan pesan melalui aneka macam akses yang ada kepada si penerima. Pesan tak mungkin sanggup dipahami oleh pihak lain tanpa adanya pemindahan pesan. Panjang-pendeknya akses komunikasi yang digunakan, akan kuat terhadap efektivitas penyampaian pesan.

Penerima Menerima Suatu Pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan peserta mendapatkan suatu pesan pesan tersebut. Pesan tak mungkin sanggup dipahami oleh pihak lain tanpa adanya pemindahan pesan.

Penerima Memberi Tanggapan dan Umpan-Balik ke Pengirim
Umpan-balik (feed back) yaitu penghubung final dalam suatu mata rantai komunikasi. Ia merupakan jawaban peserta pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Feed back sanggup berfungsi sebagai koreksi bagi pengirim.

Sumber http://www.irmanfsp.com/
Show comments
Hide comments

0 Response to "Memahami 7 Tahapan Proses Komunikasi"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close