Perintah Di Tab Page Layout Word 2010
Friday, September 17, 2021
Add Comment
Icon perintah yang terdapat di Tab atau Ribbon Page Layout dipakai untuk pengaturan tata letak halaman dokumen Word. Group perintah yang terdapat di Ribbon ini yaitu : (1) Themes, (2) Page Setup, (3) Page Background, (4) paragraph, dan (5) Arrange.
A. Mengenal Icon Perintah di Group Themes
- Themes: dipakai untuk menentukan tema halaman yang mencakup warna halaman berikut warna hurufnya.
- Colors: dipakai untuk mengatur warna tema halaman.
- Fonts: dipakai untuk mengatur tema aksara yang akan diterapkan ke halaman dokumen aktif.
- Effect: dipakai untuk mengatur tema pengaruh terhadap objek Shape yang terdapat di halaman dokumen.
Menu Themes menyediakan sejumlah bentuk tema halaman secara praktis. Dengan fitur ini user sanggup dengan mudah menciptakan dokumen artistik tanpa harus profesional di bidang setting layout. Semuanya dilakukan dengan mudah dan efisien. Bisa dibayangkan bahwa melaksanakan setting halaman merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Anda perlu mengamati mana judul, mana subjudul, dan mana paragraf, kemudian harus mengklasifikasikan semuanya dari segi jenis huruf, ukurannya, bahkan warnanya supaya menjadi sebuah pembukuan yang tampil dengan sosok artistik. Namun fakta berbicara lain setelah Microsoft Corporation merekrut fitur yang satu ini ke dalam produk aplikasi perkantorannya tersebut. Semua hal yang sejatinya hanya mungkin dilakukan oleh layouter profesional, sekarang sanggup dengan mudah dilakukan oleh orang yang tidak berlatarbelakang perbukuan. Di cuilan ini pula user tinggal menentukan salah satu tema yang diinginkan, maka kegiatan berjalan secara otomatis membantu Anda melaksanakan setting layout, cuilan per bagian, bahkan halaman per halaman. user hanya perlu berkonsentrasi ke layar monitor dan naskah yang diketiknya.
Menu Colors berfungsi untuk menentukan warna tema dengan urutan warna secara hierarkis. Pun juga, user sanggup men-custom sendiri warna tema tertentu melalui sajian ini. Berbeda dengan sajian Themes, sajian Colors hanya memungkinkan user untuk menentukan jenis warna tema saja. Sementara di sajian Themes ialah berisi pilihan yang mengatur jenis, warna, dan bentuk huruf; bentuk dan warna tabel; dan warna dasar sanggup pula diatur dari sajian ini.
Menu Fonts secara spesifik dipakai untuk menentukan tema huruf. User disediakan jatah tema aksara yang akan diterapkan ke halaman dokumen. Di samping itu, sajian ini juga tidak lupa memperlihatkan peluang bagi user penganut perfeksionisme untuk mengutak-atik sendiri tema aksara yang diinginkan.
Menu Effects bergerak khusus di bidang tunjangan tema pengaruh terhadap objek geometris di halaman dokumen. Dengan ini user sanggup menentukan tema pengaruh dengan nuansa warna yang telah dipilih di sajian Colors. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa untuk menciptakan sebuah booklet yang aduhai tidak melulu terletak dalam aspek wangsit yang tertuang dalam goresan pena tersebut. Justru seorang layouter perlu mendandani setiap objek di setiap halaman dengan pengaruh yang sedap dipandang mata. Namun sepertinya falsafah MS. Word tak cukup hingga disitu. Susunan dan urutan warna bahkan juga diorientasikan untuk menjelaskan sebuah hierarkis. Di sajian Effects ini user akan menemukan hal-hal tersebut, namun user juga diberi peluang untuk melaksanakan kustomisasi dalam bidang yang satu ini.
B. Mengenal Icon Perintah di Group Page Setup
Menu-menu yang terdapat di group Page Setup disediakan untuk melaksanakan pengaturan halaman, yakni dalam bidang ukuran kertas, margin halaman, pengaturan kolom teks, dll. Halaman dokumen sanggup diatur sesuai dengan cita-cita user, terutama untuk melaksanakan sinkronisasi dengan jenis dan ukuran kertas yang akan dipakai nantinya. Adapun sajian perintah yang terdapat di group Page Setup yaitu : (1) Margins, (2) Orientations, (3) Size, (4) Columns, (5) Breaks, (6 ) Line Numbers, dan (7) Hypenation.
- Margins: dipakai untuk mengatur batas teks di halaman dokumen.
- Orientation: dipakai untuk mengatur posisi kertas.
- Size: dipakai untuk mengatur ukuran halaman.
- Columns: dipakai untuk mengatur jumlah kolom teks.
- Breaks: dipakai untuk mengatur kontinuitas halaman maupun kolom teks.
- Line Numbers: dipakai untuk mengatur kontinuitas nomor baris teks.
- Hypenation: dipakai untuk memisahkan suku kata dengan tanda hubung secara otomatis.
Menu Margins dipakai untuk mengatur batas teks di halaman dokumen. Dengan sajian ini user sanggup mengatur sendiri ukuran batas teks sebelah kanan, kiri, atas, dan cuilan bawah halaman. Di sajian ini user telah disediakan bentuk margin bentuk standar. Namun user tetap berpeluang untuk melaksanakan kustomisasi terhadap file dokumen garapannya.
Menu Orientations dipakai untuk mengatur posisi kertas sesuai cita-cita pengguna. Disini hanya terdapat dua pilihan, yaitu potrait untuk posisi kertas tegak dan landscape untuk posisi kertas datar.
Menu Size dipakai untuk mengatur ukuran halaman dalam rangka pembiasaan dengan kertas yang nantinya akan dijadikan media cetak. Di sajian ini user telah disediakan beberapa ukuran kertas standar namun ia tetap berkesempatan untuk mengkustomisasi ukuran sesuai dengan keinginan.
Menu Columns dipakai untuk mengatur jumlah kolom teks pada dokumen yang tengah digarap. Dengan sajian ini user sanggup menjadikannya dua kolom, tiga kolom, dll. Di cuilan ini MS. Word juga memperlihatkan satu peluang bagi user untuk melaksanakan kustomisasi terhadap kolom teks dari dokumen yang dikerjakan.
Menu Breaks dipakai untuk memisahkan halaman, kolom teks, dll. Menu ini sejatinya sudah punya lokasi di ribbon Insert namun masih juga pesan daerah di ribbon Page Layout ini. Rupanya MS. Word punya setumpuk alasan mengapa sajian ini muncul dua kali di daerah yang berbeda. di ribbon Insert icon ini berupa perintah eksklusif untuk memisahkan suatu halaman. Namun di ribbon Page Layout, icon ini justru berupa sajian pilihan. Di dalamnya terdapat beberapa perintah yang mendukung untuk memisahkan halaman, memisahkan kolom teks, bahkan untuk mengakhiri seksi tulisan. Selain itu, juga menyediakan kemudahan untuk men-sett nomor halaman, juga berisi perintah untuk melanjutkan kembali format yang telah di-break sebelumnya.
Line Numbers dipakai untuk pengaturan seputar nomor baris dalam dokumen. Sering user dibentuk kewalahan ketika melaksanakan pengelompokan dua penomoran yang berbeda, namun nomornya justru berkelanjutan dari kelompok sebelumnya. Dengan sajian ini user hanya perlu menyeleksi sekelompok baris penomoran, masuk ke sajian ini dan klik perintah Restart Numbering, maka kelompok terseleksi tadi sudah menjadi dua kelompok penomoran yang berbeda. User juga sanggup melanjutkan dari penomoran sebelumnya meskipun sudah terpaut beberapa paragraf lain.
Menu Hyphenation dipakai untuk memisah suku kata secara otomatis dengan tanda hubung ketika kata kompleks (terdiri lebih dari dua suku kata) berada di final baris. Kolom yang sempit dan format teks rata kanan-kiri mengakibatkan jarak antar kata kurang ideal. Apalagi didominasi kata kompleks. Hyphenation menangani kasus ini. Ia akan melaksanakan idealisasi jarak antar kata dengan cara memisah partikel kata dengan tanda hubung dan menyisipkan suku kata setelah tanda hubung ke baris berikutnya secara otomatis, dan menggabungkannya kembali jika area cukup luas, dalam rangka idealisasi jarak antar kata. Seleksi teks dimaksud atau seluruh teks di dokumen, kemudian manfaatkan perintah Hyphenation ini, dan pilih Automatic. Maka Hyphenation akan bekerja sesuai dengan job description-nya.
C. Mengenal Icon Perintah di Group Page Background
Perintah-perintah di group Page Background dipakai untuk mengatur latar belakang halaman file dokumen yang sedang digarap. Ada tiga sajian perintah: (1) Watemark (2) Page Color, dan (3) Page Borders.
- Watermark : dipakai untuk memperlihatkan pengaruh tanda air di belakang teks.
- Page Color : dipakai untuk mengatur warna latar halaman.
- Page Borders : dipakai untuk mengatur garis tepi halaman.
Watermark atau tanda air sangat berkhasiat sekali, terutama ketika suatu dukumen akan dipublikasikan hanya sebagai pola dari dokumen aslinya. Agar sanggup dibedakan antara dokumen “kelinci percobaan” tersebut dengan aslinya maka user sanggup membubuhinya tanda air berupa goresan pena remang-remang di belakang teks. Selain itu, sajian perintah tersebut juga dipakai untuk menghilangkan tanda air tersebut. Bahkan, disini user diberi kewenangan untuk mengkustomisasi tanda air di latarbelakang halaman. Watermark juga berkhasiat untuk memperlihatkan pesan tertentu di halaman latar.
Page Color dipakai untuk mengatur warna latar halaman dokumen tergarap. Disini user disuguhi sejumlah pilihan warna opsional sebagai warna latar dokumen yang tengah diaktifkannya. Selain itu, user juga diberi peluang untuk masuk ke opsi lanjutan jika ingin mengatur warna latar dokumen garapannya secara lebih spesifik lagi. Jadi, dengan ini suatu dokumen menjadi lebih berwarna, sebagaimana hidup ini yang penuh warna-warni. Cuma yang perlu dicatat bahwa user perlu melaksanakan sinkronisasi antara teks dengan warna latar yang diinginkan. Bila warna teks yang dipilih berwarna gelap, usahakan supaya menentukan warna background yang agak cerah. Demikian juga sebaliknya. Jadi, antara warna background dengan warna teks harus kontras.
Page Border dipakai untuk mengatur garis tepi halaman dokumen. garis tepi sanggup berupa garis stamdar maupun dengan kustomisasi yang spesifik. Ini diperlukan, terutama ketika menggarap brosur, piagam, dll. Saat user mengklik perintah Page Border tersebut maka ia akan masuk ke obrolan box yang berisi pengaturan seputar border halaman.
D. Mengenal Icon Perintah di Group Paragraph
Menu perintah di Group Paragraph ini secara umum dipakai untuk pengaturan seputar paragraf teks. Sedangkan perintah-perintah yang terdapat di group ini: (1) Indent, dan (2) Spacing.
1. IndentIndent dipakai untuk mengatur batas teks sebelah kanan dan batas teks sebelah kiri. Disini user disuguhi 2 kotak, yakni Left dan Right. User niscaya tahu bahwa Left dipakai untuk mengatur batas kiri paragraf, dan Right dipakai untuk mengatur batas kanan paragraf. Sebenarnya User sanggup melakukannya di opsi Margins yang beralamat di group page Setup. Namun tak jarang di tengah garapan suatu dokumen perlu mengatur Indent kanan atau kiri. Contoh, kalimat kutipan panjang perlu Indent lebih dalam dibanding paragraf lainnya. Bila dalam hal ini user mengaturnya di Margins, maka paragraf lain juga berubah posisinya. Dengan perintah Indent di group Paragraph ini user sanggup mengatur secara spesifik paragraf terpilih apagr indent-nya berbeda dengan paragraf standar lainnya bawaan pengaturan margins.
2. Spacing
Menu Spacing dipakai untuk mengatur jarak antar paragraf, baik dengan paragraf sebelumnya (Before) maupun dengan paragraf sesudahnya (After). User sanggup mengatur jarak paragraf dengan meng-klik panah ke atas dan panah ke bawah di sebelah kanan kotak Before atau After. Namun demikian, user sanggup memperlihatkan pengaturan lanjutan dari paragraf ini dengan meng-klik panah di sudut kanan-bawah group Paragraph ini.
E. Mengenal Icon Perintah di Group Arrange
Perintah-perintah di group ini dipakai untuk mengatur: (a ) posisi objek di antara teks, (2) posisi objek dengan objek lainnya, (3) mengatur aliansi objek di halaman dokumen.
1. Position
Position dipakai untuk mengatur posisi objek di dalam suatu halaman. Disini user disuguhi opsi yang instan, dimana user hanya perlu menyeleksi objek, masuk ke sajian ini, dan pilih posisi objek yang diinginkan. Dengan ini user sanggup eksklusif menempatkan objek di tengah halaman, di tepi kanan atau kiri halaman, dll. Disini user diberi peluang untuk masuk ke pengaturan spesifik dalam hal ini.
2. Wrap Text
Perintah Wrap Text dipakai untuk mengatur posisi objek dalam kaitannya dengan paragraf teks. Dengan perintah ini user memungkinkan untuk mengatur posisi teks di depan objek, di belakang objek, di penjuru objek, di atas-bawah objek, dll. Bila user menyisipkan gambar ilustratif di paragraf terpilih, maka secara default posisi objek akan sejajar dengan baris teks. Bila diabaikan, hal yang lucu pun terjadi. Disini antara objek dan teks seperti gajah dan semut berjalan beriringan dan tentunya si gambar akan boros daerah dan ruang. Disini user sanggup memposisikan teks berada di segala penjuru objek sehingga terkesan rapi dan estetik. Malahan dengan perintah ini user sanggup mengatur sendiri suatu Wrap Point (dengan edit Wrap Point) sehingga memungkinkan supaya goresan pena mengikuti bentuk gambar sekendak hati.
3. Bring Forward
Bring Forward dipakai untuk untuk memposisikan suatu objek dengan objek lainnya saja. Secara default, objek yang tiba lebih final akan beridiri di depan objek sebelumnya. Pasalnya, bagaimana jika user ingin memindahkan objek ke depan objek lainnya? Tentu saja icon Bring Forward membantu kasus ini. Aktifkan objek dimaksud, kemudian klik icon Bring Forward ini.
4. Send Backward
Send Backward bekerja secara kontradiktif dengan Bring Forward. Icon Send Backward dipakai untuk mengirim objek terpilih ke belakang objek lainnya. Disini cara penggunannya pun sama dengan Bring Forward. Seleksi objek dimaksud, kemudian klik icon perintah Send Backward ini, maka objek terpilih akan berada di belakang objek lainnya.
Related
5. Selection Pane
User yang bersahabat dengan aplikasi grafis berjulukan lengkap Adobe Photoshop (PS & son, he he he) tentu tidak abnormal lagi dengan icon perintah yang satu ini. Meskipun berbeda nama, tapi fungsinya seperti dengan aplikasi berbasis bitmap tersebut. Bahasa inggrisnya, jika di halaman dokumen terdapat sejumlah objek yang berjejal, tentu user merasa kewalahan untuk mengaktifkan serta mengelola objek yang diinginkan.
Perintah Selection Pane memang dipermak demi menjawab kegalauan ini, Aktifkan icon Selection pane, akan muncul panel seleksi di kanan jendela. Dengan panel ini user hanya perlu meg-klik icon gambar tertentu di dalam Selection pane, dan setiap icon merujuk terhadap objek tertentu di halaman dokumen. Sehingga pekerjaan mengolah objek menjadi semakin mudah dan gampang, segampang user menentukan objek di panel History dalam Adobe Photoshop.
6. Align
Perintah ini dipakai untuk mengatur posisi objek lepas. perintah ini tidak akan aktif jika objek terpilih berada di Wraping “In Line With Text”. User sanggup mengatur posisi objek terpilih sehingga berada di tengah halaman, di cuilan tepi, maupun di cuilan lainnya sesuai keinginan. Disini juga disuguhi opsi lanjtan bagi user yang ingin melaksanakan property lanjutan dari suatu objek yang dipilihnya.
7. Group
Perintah Group dipakai untuk mengelompokkan beberapa objek menjadi satu grup. Bila beberapa objek akan dikelola dengan pengaturan yang sama tentu akan lebih efisien jika user memanfaatkan kemudahan ini. Sebagai ilustrasi, ada 2 ribu objek yang akan dikelola seara bersamaan. Bila disini user memakai cara konvensional, mungkin butuh 6 jam untuk memindahkan, memberi warna satu per satu. Dengan perintah Group, user cukup menentukan semua objek dimaksud, meng-klik perintah group, dan sejanjutnya kelompok objek sanggup diaktifkan hanya dengan sekali klik saja, maka objek dalam satu grup akan aktif semuanya.
8. Rotate
Rotate dipakai untuk memutar, dan membalik suatu objek terpilih. Bila dalam suatu kasus, user ingin menciptakan gambar simetri lipat dari suatu bangun, buat suatu bangkit datar, tekan Ctrl+D, kemudian klik perintah Rotate > Flip Horizontal. Sekarang user sudah menciptakan simetri lipat dengan segmen yang benar-benar sebangun.
Special Thanks to Sulpa.wordpress.com
Sumber http://www.notesku.com/
0 Response to "Perintah Di Tab Page Layout Word 2010"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda