Inilah 15 Mitos-Mitos Tentang Mac – Part 1

Komputer Mac yaitu komputer keluaran Apple yang sangat unik, lantaran komputer ini berbeda dari komputer pada umumnya. Salah satunya yaitu penggunaan OS X sebagai sistem operasinya. Banyak pengguna gres Mac yang membeli Mac cuma lantaran ingin mencoba OS X atau hanya mengikuti tren saja. Tidak problem sebenarnya.

Namun banyak juga yang mempunyai segudang pertimbangan sebelum tetapkan untuk membeli Mac. Selain harga, tentu banyak sekali pertimbangan, sampai tercipta banyak sekali mitos perihal Mac itu sendiri. Mitos-mitos itu kebanyakan menghalangi mereka yang ingin mencoba Mac. Di antara segudang Mitos, ada beberapa mitos yang paling umum. Berikut yaitu diantaranya :

 

Mahal

Harga sebuah komputer Mac memang tergolong mahal. Untuk sebuah Macbook Air dengan spesifikasi paling rendah saja harganya bisa lebih dari 13 Juta Rupiah. Harga tersebut bisa digunakan untuk membeli sebuah PC atau Laptop dengan spesifikasi yang jauh lebih tinggi.

Memang sih, bila kita hanya melihat harga saja, kita akan pribadi berpikir bahwa semua komputer Mac sangat mahal. Apakah semahal itu?

Sebenarnya tidak juga. Jika kau beli komputer Mac, kau sudah mendapat sebuah mesin yang canggih dan indah, serta OS X yang sudah berisi banyak sekali macam aplikasi terinstall di dalamnya, sehingga ketika kau beli komputer Mac, kau pribadi bisa menggunakannya.

Berbeda jikalau kita membeli sebuah komputer ataupun laptop Windows. Dengan harga sekitar 6-7 Jutaan saja, kita sudah bisa mendapat sebuah mesin yang mempunyai spesifikasi yang sama atau lebih tinggi dari sebuah komputer Mac ataupun laptop MacBook.  Namun, apakah kita sudah mendapat Windows, Office, dan aplikasi-aplikasi pendukung lainnya? Sepertinya tidak.

Bila kita asumsikan bahwa semua yang kita miliki yaitu produk orisinil (Original), maka kita bersama-sama harus membeli lisensi Windows lagi. Versi Windows versi konsumer terbaik ketika ini yaitu Windows 10 Pro yang harganya di Microsoft Store Online Indonesia harganya 3.8 Juta Rupiah. Lisensi tersebut belum termasuk Office.

Anggap saja kau membeli Office paling murah yaitu Office 2016 Home & Student seharga 1.8 Juta, maka biaya pelengkap yang harus kau keluarkan yaitu 1.8Jt + 3.8Jt = 5.6 Juta. Asumsikan mesin laptop yang berkualitas manis seharga 7 Jt, maka kau harus membayar 7Jt + 5.6Jt = 12.6 Juta untuk mendapat Laptop dengan mesin berkualitas plus Windows 10 Pro dan Office 2016.

 

Bisa Melakukan Segalanya

Mentang-mentang lantaran penggunanya kebanyakan yaitu orang-orang Geek maupun Profesional IT, banyak orang menganggap bahwa Mac bisa melaksanakan segalanya.

Banyak yang berpikir lantaran “kemampuan super” itulah yang menciptakan harganya begitu melambung. Oleh lantaran itulah, mereka membeli Mac tanpa mengetahui apa itu Komputer Mac, apa itu OS X, dan lain sebagainya.

Alhasil, banyak juga di antara mereka yang pusing ketika mengoperasikan Mac. Sebagian ada yang berusaha memahaminya, sebagian lagi menjualnya dengan harga yang “jatuh” supaya berharap benda tersebut segera pergi dari kehidupannya. Tidak jarang jikalau kau mencari di toko-toko Laptop bekas dan menemukan Mac yang cycle countnya masih kurang dari 100 lantaran jarang digunakan oleh pengguna sebelumnya.

 

Miskin Aplikasi

Ini salah satu mitos yang cukup parah. Jika yang dimaksud yaitu jumlah aplikasi Mac belum sebanyak Windows, maka jawabannya yaitu benar. Namun bila yang dimaksud yaitu jumlah aplikasi di Mac benar-benar sedikit, maka jawabannya salah besar.

Setiap komputer Mac dilengkapi dengan Mac App Store yang berfungsi sebagai kawasan para penggunanya untuk mencari aplikasi sesuai kebutuhan mereka. Aplikasi yang ditawarkan di Mac App Store memang lebih sedikit jikalau dibandingkan dengan jumlah aplikasi di Windows Store. Hal ini dikarenakan kebijakan “SandBox” oleh Apple.

Semua aplikasi yang ada di Mac App Store sangat dibatasi fiturnya, contohnya tidak bisa berkomunikasi dengan aplikasi lain, tidak punya izin mengakses file sistem, dan lain-lain. Itulah sebabnya aplikasi dan jadwal yang membutuhkan izin saluran ibarat itu tidak dimasukkan ke Mac App Store, namun harus diunduh pribadi dari situs web pengembang.

Kamu tidak akan pernah menemukan program-program ibarat Microsoft Office 2016 sampai NetBeans dan Android Studio di Mac App Store.

 

Tidak Ada Virus

Ini juga tidak tepat. Lebih tepatnya adalah, para pembuat virus lebih malas untuk menciptakan virus Mac. Mereka lebih suka menciptakan virus yang menyerang Windows lantaran Windows lebih banyak penggunanya, serta cenderung lebih rentan keamanannya.

Jadi, para pembuat virus tidak mau membuang-buang waktu dan tenaga mereka untuk menciptakan virus yang penggunanya lebih sedikit, serta tingkat keamanannya lebih kuat.

 

Tidak Pernah Bermasalah

Tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan Mac. Mac tetaplah sebuah sistem operasi yang terdiri dari puluhan juta baris kode. Bisa saja Mac mengalami problem pada jadwal maupun sistem operasinya.

Hanya saja, jikalau dibandingkan dengan Windows, tingkat error yang dialami Mac lebih sedikit. Mac lebih stabil dari Windows. Mungkin ini yaitu dampak dari kebijakan Apple yang mendesain dan memproduksi hardware dan software sendiri.

Masih ada beberapa mitos lain seputar Mac yang bisa kau baca di artikel lanjutan: Inilah Mitos-Mitos Tentang Mac – Part 2

Sumber: https://macpoin.com/

Share this post