Dokter: Satpam Yang Cegah Bomber Di Gki Surabaya Masih Harus Operasi
Sunday, May 20, 2018
Add Comment
Tempat Blogging Surabaya -Sepekan pasca serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, sebagian korban masih harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Tak terkecuali Yesaya Bayang, satpam GKI Diponegoro.
Pria yang berupaya mencegah bomber di Gereja Katolik Indonesia (GKI) Diponegoro, Surabaya itu kini masih terbaring di RSAL dr Ramelan Surabaya.
Dari pantauan detikcom, laki-laki kelahiran Alor, Nusa Tenggara Timur itu terlihat sudah mulai membaik, meski benang jahit masih nampak di pipi kiri dan telinganya.
Tak hanya itu, tangan kanannya masih dibalut perban. Pria berusia 40 tahun itu juga masih memakai beberapa alat bantu pemulihan otot alasannya yakni ajudan Yesaya juga terkena ledakan dan serpihannya hingga menciptakan otot tangannya putus.
Menurut dokter seorang hebat ortopedi traumatologi RSAL dr Ramelan Surabaya, Letkol Adi Suriyanto, dikala ini kondisi Yesaya sudah berangsur-angsur membaik. Namun Yesaya masih harus menjalani sejumlah tindakan operasi pada tangan kanan, kaki kanan dan bedah plastik di bab wajah.
"Kondisinya sudah mulai pulih dan membaik. Meski sebelumnya mengalami luka di bab wajah yang cukup serius. Selain itu, otot dan syarat tangan rusak sudah akhir terkena serpihan bom sudah dilakukan penanganan," kata Adi kepada wartawan, Senin (21/5/2018).
Adi menambahkan, untungnya sesudah melaksanakan penanganan secara intensif dan check up secara menyeluruh, tim medis RSAL dr Ramelan Surabaya tidak menemukan adanya abses gres pada badan Yesaya.
"Secara umum sesudah kami kontrol perkembangan pasien tidak ditemukan abses baru. Kondisinya bagus," tambahnya.
Proses terapi fisik yang dijalani Yesaya juga berjalan dengan lancar. "Untuk terapi jari-jarinya ini kami harapkan tiga ahad sudah pulih. Tapi ada tulangnya yang hancur. Sudah kami tata lagi. Tapi secara keseluruhan bagus, tidak ada infeksi," ujar Adi.
Sementara itu, Yesaya dikala ditemui mengaku bersyukur kondisinya sudah mulai membaik.
"Kemarin sudah dicabut semua benangnya, tinggal tangan dan kaki. Ya syukurlah kemarin jari-jari tidak dapat digerakkan. Setelah dioperasi sudah dibersihkan semuanya kini sudah dapat digerakkan," tuturnya dalam kesempatan yang sama.
Yesaya sendiri berupaya melupakan bencana yang membuatnya terluka. "Mohon maaf jika soal itu," paparnya.
Ikut menjenguk Yesaya, Kepala RSAL dr Ramelan Surabaya Laksamana Pertama Tentara Nasional Indonesia dr IDG Nalendra menyampaikan selain Yesaya, ada dua korban bom bunuh diri di Surabaya lainnya yang juga dirawat di rumah sakit ini, di antaranya Ary Setiawan dan Bripka M Erfan.
"Secara keseluruhan dikala ini kondisi tiga pasien sudah mulai membaik. Seperti pak Yesaya harus kembali lagi fungsi otot-ototnya, syarafnya, tulangnya juga prosesnya penyembuhannya segera," ungkap Nalendra.
Sumber mas-basir.blogspot.com
0 Response to "Dokter: Satpam Yang Cegah Bomber Di Gki Surabaya Masih Harus Operasi"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda