Joseph Cohen: Yahudi Amerika Yang Menemukan Islam Di Gaza - Tempat Blogging

Joseph Cohen: Yahudi Amerika Yang Menemukan Islam Di Gaza

Ketika tetapkan pindah ke Israel sekitar sepuluh tahun kemudian Joseph Cohen: Yahudi Amerika yang Menemukan Islam di Gaza
Ketika tetapkan pindah ke Israel sekitar sepuluh tahun lalu, Joseph Cohen, seorang Yahudi asal Amerika Serikat, hanya berkeinginan untuk menerapkan fatwa Yudaisme yang lebih baik. Dia sangat yakin, hijrah dirinya itu akan menciptakan keyakinan agamanya kian tebal.

Pindah dari Amerika, Cohen kemudian menetap di pemukiman Yahudi di Gush Qatif di Gaza, sebelum wilayah itu ditinggal pergi oleh tentara Israel pada 2005. Setelah tiga tahun menetap di rumah barunya, tanpa diduga, Cohen bertemu dengan seorang Syaikh asal Uni Emirat Arab. Pertemuan itu ternyata membuka pintu obrolan antara dirinya dengan tokoh Muslim tersebut.

Keduanya lantas asik terlibat dalam obrolan teologi meski dijalin secara berjauhan melalui internet. Rupanya, obrolan itu secara perlahan menuntun Cohen pada cahaya Islam. Hatinya ibarat mulai terbuka untuk mendapatkan hidayah. Hingga kemudian, ia benar-benar tetapkan untuk mengucap dua kalimat syahadat sehabis yakin akan kebenaran Islam yang disampaikan oleh Syaikh itu melalui proses dialog. Bahkan tanpa ragu, ia kemudian mengganti namanya dengan Yousef al-Khattab.

Alhamdulillah, langkah Cohen yang telah berganti nama menjadi Yousef itu diikuti oleh istri dan empat orang anaknya. Mereka mengikut keputusannya untuk menjadi mualaf. Namun tidak halnya dengan keluarga besarnya. Keluarganya yang dikenal taat pada fatwa Yahudi tak lagi mau mengakui dirinya. Keluarganya tak suka melihatnya masuk Islam. Apalagi Yousef kemudian aktif berdakwah di kalangan Yahudi.

''Saya sudah tidak lagi berafiliasi dengan keluarga saya. Kita dihentikan tetapkan relasi kekeluargaan, tapi pihak keluarga saya yaitu Yahudi dengan entitas ke-Yahudi-annya. Saya tidak punya pilihan lain, selain tetapkan kontak untuk dikala ini. Kata-kata terakhir yang mereka lontarkan pada saya, mereka bilang bahwa saya barbar,'' ujar Yousef menceritakan relasi dengan keluarganya suatu ketika.

Yousef tak sekadar menjadi Muslim. Dia tetapkan untuk menjadi pendakwah bagi kalangan Yahudi. Dia mengakui, berdakwah di kalangan Yahudi bukan pekerjaan yang mudah. Pertama kali yang harus dilakukan untuk mengenalkan Islam adalah, bahwa hanya ada satu manhaj dalam Islam yaitu manhaj yang dibawa oleh Rasululullah SAW yang kemudian diteruskan oleh para sobat dan penerusnya hingga sekarang.

''Cara yang paling baik untuk menunjukan bahwa Islam yaitu agama untuk semua umat insan yaitu dengan menawarkan klarifikasi menurut ayat-ayat Quran dan yang membedakan antara umat insan yaitu ketaqwaannya pada Allah semata,'' tuturnya.

''Islam bukan agama yang rasis. Kita punya bukti-bukti yang sangat kuat, firman Allah dan perkataan Rasulullah SAW. Kita berjuang bukan untuk membenci kaum kafir. Kita berjuang hanya demi Allah semata, untuk melawan mereka yang ingin membunuh kita, yang menjajah Tanah Air kita, yang mengembangkan kemungkaran dan mengembangkan ideologi Barat di negara kita,'' sambungnya.

Berdasarkan pengalamannya, ia melihat dasar fatwa agama Yahudi sangat berbeda dengan Islam. Perbedaan utamanya yaitu dalam problem tauhid. Agama Yahudi, kata Yousef, percaya pada mediator dan mediator mereka yaitu para rabbi. Orang-orang Yahudi berdoa lewat perantaraan rabbi-rabbi. ''Yudaisme yaitu kepercayaan yang berbasiskan pada manusia. Berbeda dengan Islam, agama yang berbasis pada Quran dan Sunnah. Di semua masjid di seluruh dunia, Quran yang kita dengarkan yaitu Quran yang sama,'' katanya.

Selain itu, Yousef mengungkapkan, Yahudisme juga berpatokan pada 'tradisi oral', contohnya kitab Talmud yang disusun menurut informasi dari lisan ke lisan yang kemudian dibukukan. Sehingga keabsahan kitab tersebut sanggup dipertanyakan. Menurutnya, kitab Taurat yang diyakini kaum Yahudi kini mempunyai sebelas versi yang berbeda dan naskah-naskah Taurat itu bukan lagi naskah asli.

''Alhamdulillah, Allah menawarkan rahmat pada kita semua dengan agama yang mudah, di mana banyak orang yang sanggup menghapal Quran dari generasi ke generasi,'' jelasnya seraya menyampaikan obrolan merupakan cara terbaik dalam berdakwah di kalangan Yahudi.
Show comments
Hide comments

0 Response to "Joseph Cohen: Yahudi Amerika Yang Menemukan Islam Di Gaza"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close