Pengertian Umum Arthropoda Beserta Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Dan Peranannya
Tuesday, July 14, 2020
Add Comment
Secara umum Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda merupakan binatang tripoblastik selomata dan bilateral simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat kepingan yang tidak mempunyai zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut gampang untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (eksdisis)
A. Sistem Organ Arthropoda
- Sistem Pencernaan Arthropoda: Pencernaam Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang tepat dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus . Mulut dilengkapi dengan alat-alat verbal dan anus terdapat di segmen posterior
- Sistem Peredaran Darah Arthropoda: Peredaran darah Arthropoda yakni terbuka dan darahnya berwarna biru, alasannya mengandung hemosianin.
- Sistem Pernapasan Arthropoda: Arthropoda mempunyai sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya.
- Sistem Ekskresi Arthropoda: Arthropoda mempunyai sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih yang berupada pada usus belakang
- Sistem Saraf Arthropoda: Sistem saraf arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai sentra refleks dan pengendalian seluruh kegiatan
- Sistem Reproduki Arthropoda: Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda yakni terpisah, artinya ada binatang jantan dan ada juga binatang betina.
B. Ciri-Ciri Arthropoda
Berikut ciri-ciri/karakteristik umum dari arthropoda yaitu sebagai berikut...
- Mempunyai 3 kepingan tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton) keras, dan ekor.
- Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen
- Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat kitin
- Memiliki ukuran tubuh yang beragam
- Bentuk tubuh simteris bilateral
- Sifat hidup arthropoda yakni parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
- Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
- Bereproduksi secara aseksual dan seksual
- Alat pencernaan yang tepat atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan anus
- Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
- Sistem peredaran darah arthropoda yakni terbuka dengan darah yang tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin
C. Klasifikasi Arthropoda
Berdasarkan struktur tubuhnya, Arthropoda dibedakan dalam 4 kelas antara lain sebagai berikut...
1. Crustacea (Udang-Udangan)
Crustacea merupakan binatang akuatif (air) yang terdapat di air bahari dan air tawar. Crustacea mempunyai tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Di kepingan anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit Di kepingan kepala Crustacea terdapat beberapa alat verbal yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel di dasar perairan.
a. Sistem Organ Crustacea
- Sistem Pencernaan Crustacea: Crustacea mempunyai alat pencernaan berupa verbal yang berada di kepingan anterior tubuhnya, sedangkan esofagus, lambung, usus dan anus berada di kepingan posterior. Crustacea mempunya kelenjar pencernaan atau hati yang berada di kepala-dadad di kedua sisi dari abdomen. Sedangkan untuk sisa pencernaan dibuang di anus, selain itu dibuang melalui alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau yang berada di dalam kepala. Crustacea memakan hewan-hewan kecil.
- Sistem Peredaran Darah Crustacea: Crustacea disebut dengan peredaran darah terbuka. Peredaran darah terbuka yakni darah yang beredar tanpa dengan melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan dengan hemosianin dengan daya ikatnya terhadap O2 (Oksigen) renda.
- Sistem Saraf Crustacea: Susunan crustacea berupa tangga tali. Ganglion otak bekerjasama pada alat indera ialah antena sebagai alat peraba, statocyst sebagai alat keseimbangan dan mata beragam (facet) yang bertangkai
- Sistem Pernapasan Crustacea: Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali dengan Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernapas di seluruh permukaan tubuhnya.
- Sistem Reproduksi Crustacea: Alat reproduksi crustacea umumnya terpisah, kecuali pada sebagian crustacea rendah. Alat kelamin betina terletak di pasangan kaki ketiga. Sedangkan pada alat kelamin jantan terletak di pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara ekskternal (diluar tubuh).
b. Ciri-Ciri Crustacea
- Mempunyai dua pasang antena
- Memiliki kepala yang menyatu dengan dada (sefalotoraks)
- Crustacea mempunyai tubuh yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen
- Mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk/kitin
- Tidak mempunyai pembuluh darah kapiler
- Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya
- Pertukaran udara terjadi secara difusi
- Sebagian dari pernapasan memakai insang
c. Klasifikasi Crustacea: Berdasarkan dari ukuran tubuhnya, Crustacea dikelompokkan dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut...
1). Entomostraca (Udang Tingkat Rendah): Umumnya kelompok Entomostraca yakni penyusun zooplankton, yang melayang-layang di dalam air dan sebagai kuliner ikan. Adapun pembagian ordo yang termasuk dalam Entomostraca yakni sebagai berikut...
- Branchiopoda, Contohnya yakni Daphnia pulex dan Asellus aquaticus yang disebut dengan kutu air dan salah satu penyusun zooplankton, dengan perkembangbiakan secara parthenogenesis
- Ostracoda, Contoh yakni Cypris candida, codona suburdana, yang hidup di air tawar dan bahari sebagai plankton, dengan tubuh kecil dan sanggup bergerak dengan antena.
- Copepoda, Contohnya yakni Argulus indicus, Cylops, hidup di air bahari dan air tawar, dan merupakan binatang planton dan benalu dengan segmentasi tubuh yang jelas.
- Cirripedia, Contohnya yakni lepas atau bernake, Sacculina yang dengan kepala dan dada yang ditutupi oleh karapaks yang berbentuk cakram dan hidup di bahari dengan menempel pada watu atau benda lain.
2). Malakostraca (Udang Tingkat Tinggi): Malakostraca yakni binatang dengan kebanyakan hiduip di laut, dan juga di air tawar dengan tubuh yang terdiri dari sefalotoraks serta perut (abdomen). Malakostraca terbagi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut...
- Isopoda, bentuk tubuh pipih, dorsiventral, dengan berkaki sama. Contohnya Onicus asellus (kutu perahu) dan Limnoria lignorum yang keduanya yakni pengerek kayu
- Stomatopoda, Contohnya yakni squilla empusa (udang belalang) yang hidup di laut, dengan bentuk menyerupai belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Di kepingan belakang kepala terdapat karapaks. Kepala yang dilengkapi dengan dua segmen anterior yang sanggup bergerak, mata dan antena.
- Decapoda, Contohnya yakni udang dan ketam. Hewan yang mempunyai kaki sepuluh dan merupakan kelompok dari udang yang mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan insan yang dipakai sebagai sumber kuliner kaya akan protein. Contohnya yakni udang, kepiting, ketam dan rajungan.
d. Peranan Crustacea Bagi Kehidupan Manusia
1). Peranan Crustacea yang menguntungkan:
- Sebagai materi kuliner yang kaya akan protein tinggi, menyerupai udang, lobster, dan kepiting
- Dalam bidang ekologi, binatang yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber bagi kuliner ikan, menyerupai anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
2). Peranan Crustacea yang merugikan:
- Sebagai perusak galangan kapal (perahu) dari anggota Isopoda
- Sebagai benalu ikan, kura-kura, menyerupai pada anggota Cirripedia dan Copepoda
- Sebagai perusak pematang sawah atau jalan masuk irigasi menyerupai ketam
2. Myriapoda (Hewan Berkaki Banyak)
Myriapoda yakni campuran dari kelas Chilopoda dan Diplopoda yang tubuh beruas-ruas dari setiap ruasnya mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh yang dibagi-bagi menjadi dua kepingan yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan yang dijumpai berada di tempat tropis yang berhabitat di darat khususnya yang banyak mengandung sampah menyerupai kebun dan dibawah batu-batuan.
a. Sistem Organ Myriapoda
- Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan tangga tali dengan alat akseptor rangsang yang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena dipakai sebagai alat peraba.
- Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda yakni lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi yang beracun pada segmen pertama, sedangkan pada Diplopoda bersifat herbivor dengan pemakan sampah dan daun-daunan.
- Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang berada di kanan kiri di setiap ruas, kecuali di Diplopoda yang terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
- Sistem Peredaran Darah Myriapoda: Myriapoda mempunyai peradaran darah yang bersifat terbuka. Organ transportasi yang berupa jantung dengan panjang dan terletak memanjang di kepingan punggung tubuh. Di Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Dengan darah yang tidak berwarna merah alasannya tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan dengan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jatung darah kemudian dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil kepingan dalam peredaran darah).
- Sistem Reproduksi Myriapoda: Myriapoda melaksanakan reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi iinternal). Myriapoda ada yang vivipar dan ovipar.
- Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang berugas dengan mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
b. Ciri-Ciri Myriapoda
- Di kepingan kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)
- Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di setiap pergantian kulit
- Memiliki tubuh yang memanjang menyerupai dengan cacing
- Setiap segmen tersebut terdapat lubang respirasi yang disebut dengan tentakel
- Memiliki alat gerak pada kelompok binatang Chilopoda dengan satu sepasang kaki disetiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda mempunyai dua sepasang kaki di setiap segmen perut, kecuali pada segmen terakhirnya
c. Klasifikasi Myriapoda: Myriapoda dibedakan dalam dua sub kelas antara lain sebagai berikut...
1). Kelas Chilopoda: Contoh dari kelas Chilopoda yakni Scolopendra morsitans, dan Lithobius forticatus atau yang meliputi banyak sekali macam jenis lipan (kelabang). Ciri-ciri Chilopoda yakni sebagai berikut..
- Tubuh agak gepeng
- Terdiri dari kepala dan tubuh yang beruas-ruas dari 15-73 ruas. dari setiap ruas mempunyai satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di kepingan belakang kepala dan dua segmen terakhirnya.
- Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang berfungsi untuk membutuh mangsanya.
- Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok mata tunggal dan mulut.
- Hewan yang memangsa binatang kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya
- Bersifat karnivora
- Habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah membusuk
2). Kelas Diplopoda: Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi). Ciri-ciri diplopodia yakni sebagai berikut...
- Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih
- Memiliki bentuk tubuh yang siinder (bulan memanjang),
- Terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang kaki
- Hidup sebagai karnivora,
- Banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar dari cahaya
- Memiliki gerakan yang lambat dan kalau terdapat getaran, tubuhnya akan membentuk melingkar dengan bentuk spiral atau bola
- Di kepingan kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat verbal tanpa taring bisa
d. Peran Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia
Myriapoda tidak menunjukkan keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan dianggap mengganggu walau tidak membayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.
3. Arachnoidea
Kata Arachnoidea berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat benalu yang merugikan manusia, binatang dan tumbuhan. Ciri-ciri Arachnoidea yakni sebagai berikut...
a. Sistem Organ Arachnoidea
- Sistem Pencernaan Arachnoidea: Makanan ditangkap dengan jaringa tepi dan ada juga yang diisap dari inangnya oleh Arachnoidea yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan kuliner berturut-turut mulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses, dan anus. Alat pencernaan juga dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang berada di kepingan depan dan hati di kepingan abdomen.
- Sistem Peredaran Darah Arachnoidea: Peredaran darah Arachnoida mempunyai sistem peredaran darah terbuka dan menggunkana jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri atas kantung otot yang mempunyai ostium pada setiap ruas.
- Sistem Pernapasan Arachnoidea: Organ respirasi Arachnoidea yakni dengan paru-paru buku yang beradai di tempat perut depan.
- Sistem Syaraf Arachonidea: Arachnoidea berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut dengan sistem saraf tangga tali.
- Alat Indera Arachnoidea: Arachnoidea mempunyai depalan buah amta yang secara sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya menyerupai dengan antena.
- Sistem Reproduksi Arachnoidea: Arachnoidea berkembangbiakan secara seksual yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar.
b. Ciri-Ciri Arachnoidea
- Tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen (tidak beruas).
- Mempunyai enam pasang anggota gerak
- Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.
- Memiliki jumlah mata yang beragam
- Di kepingan kepala-dada tidak terdapat antena, namun mempunyai sebagian pasang mata tunggal, verbal kelisera dan pedipalpus
c. Klasifikasi Arachnoidea: Arachnoidea diklasifikasi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut...
1). Scorpionida: Scorpionida merupakan kelompok binatang kala dan tertua dari seluruh anggota Arthropoda darat. Contoh jenis Scorpionida yakni kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) dan Ketonggeng (Buthus). Ciri-ciri ordo Scorpionida yakni sebagai berikut...
- Memiliki perut yangberuas-ruas dan ruas terakhir berupa menjadi alat pembela diri
- Mempunyai pedipalpus yang berbentuk menyerupai catut yang besar
- Mempunyai chelisera yang kecil
- Memiliki sengat
2). Arachneida: Arachneida merupakan kelompok laba-laba dan bisa membentuk sarang (jaring) dengan benang-benang sutera alasannya mempunyai spinneret. Spinneret merupakan organ yang ada didepan anu. Contoh jenis Arachneida contohnya Nephilla maculata (laba-laba raksasa), Gasthero cantha (laba-laba berduri), Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu), Myangale javanica (laba-laba burung). Ciri-Ciri Arachnida yakni asebagai berikut...
- Tubuh terdiri dari cephalithorax dan abdomen.
- Di sefalotoraks terdapat 6 alat suplemen menyerupai 1 pasang kalisera yang mengandung racun, 1 pasang pedilpalpus, 4 pasang kaki jalan.
- Badan tiadk bersegmen
- Memiliki spineret
- Alat ekskrei berupa tabung Maphigi yang menuju ke anus
3. Acarina: Acarina merupakan kelompok caplak/tungau yang mempunyai tubuh yang tidak berbuku-buku yang pada umumnya benalu pada burung dan mamalia termasuk manusia. Contoh jenis Acarina yakni Dermosentor andersoni (tungau), Sarcoptes scabei (cablak kudis), Dermotex folicurum (caplak rambut pada manusia), Rhipicephalus sanguincus (caplak anjing), Cermanyssus galinae (tungau ayam), Boophilus annulatus, Trombicula deliensis (tungau), Tarsonemus transhicens (tungau kuning benalu pada tomat). Ciri-ciri acarina yakni sebagai berikut...
- Tubuh tidak bersegmen
- Abdomen menyatu dengan sefalotoraks
- Pernapasan dengan difusi pada seluruh permukaan tubuh/trakea
- Bersifat parasit
- Mempunyai verbal yang sanggup menusuk dan menghisap.
d. Peranan Arachnoidea
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga hama. Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan teurtama hewan-hewan acarina
4. Insecta/Hexapoda (Serangga)
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta yakni satu-satunya kelompok invertebrata yang sanggup terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan sampai puncak gunung dari khatulistiwa sampai ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar 750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga yakni Entomologi.
a. Sistem Organ Insecta
1). Apterygota (tak bersayap): Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena panjang. Contohnya: binatang kelas ini yakni kutu buku
2). Pterygota (bersayap): merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut dengan Endopterigota.
Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa tipe antara lain sebagai berikut..
Peran Insecta yang menguntungkan
a. Sistem Organ Insecta
- Sistem Pernapasan Insecta: Insecta mempunyai organ pernapasan berupa trakea yang berspirakel dengan terletak di kanan-kiri pada tiap ruas yang sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada kepingan perutnya.
- Sistem Pencernaan Insecta: Dibeberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan yang dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
- Sistem Syaraf Insecta: Insecta mempunyai sistem saraf yang berupa tangga tali dengan akseptor rangsangan berupa mata faset (majemuk, antena alat pembuat bunyi dan alat pendengar.
- Sistem Peredaran Darah Insecta: Insecta mempunyai tipe sistem peredaran darah terbuka yang tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi berfungsi sebagai pengangkut makanan.
- Sistem Ekskresi: Insecta mempunyai pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malphigi.
- Sistem Reproduksi Insecta: Insecta terkadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Arti Partenogenesis yakni perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid. Seerti lebah. Sedangkan arti Paedogenesis yakni partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva. Seperti Diptera. Dalam perkembangan ke dewasa. Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ketingkat remaja yang disebut dengan metamorfosis. Fertilisasi secara internal yang artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang berlangsung dalam tubuh induk betina.
- Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut
- Mulut yang bertipe pengigit, penghisap, dan penelan
- Mempunyai 3 pasang kaki
- Sebagian dari besar hidup di darat
- Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen: kepala (cephalo) yang ada di sepasang mata faset (majemuk), Dada (toraks) terdapat di sepasang kaki yang beruas-ruas, Perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.
1). Apterygota (tak bersayap): Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena panjang. Contohnya: binatang kelas ini yakni kutu buku
2). Pterygota (bersayap): merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut dengan Endopterigota.
Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa tipe antara lain sebagai berikut..
- Tipe verbal penjilat, Contoh binatang tipe verbal penjilat yakni Ordo Diptera, menyerupai lalat (Musca sp).
- Tipe verbal penghisap, Contoh binatang tipe verbal penghisap ialah Ordo Lepidoptera, menyerupai Attacus sp
- Tipe verbal penggigit-penghisap, Contoh binatang tipe verbal penggigit-penghisap yaitu ordo hymenoptera, menyerupai lebah madu (apis mellifera)
- Tipe verbal penggigit-pengunyah, Contohnya yakni Ordo Orthoptera, menyerupai belalang (Valanga sp).
- Hemimetabola: Hemimetabola yakni kelompok serangga yang mempunyai sayap dan mengalami metamorfosis yang tidak sempurna. Kelompok yang terdiri dari 14 ordo, diantaranya yakni Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Contohnya dari Hemimetabola yakni belalang (Valanga sp), walang sangit (leptocoriza sp), Capung merah (Crocotermis sp), dan Tonggeret (Dundubia mannifera).
- Holometabola: Holometabola yakni kelompok serangga yang mempunyai sayap dan metamorfosis sempurna. Kelompok holometabola terdiri atas 9 ordo, menyerupai coleoptera, Hymeroptera, lepidoptera, dan Diptera. Contoh holometabola yakni kunang-kunang (Photinus sp), undur-undur (mymeleon frontalis), lalat rumah (musca domestica), dan kupu-kupu jeruk (papilio memmon)
Peran Insecta yang menguntungkan
- Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu para petani alasannya sanggup membantu proses penyerbukan pada bunga
- Insecta dibudidayakan alasannya sanggup menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis mellifera).
- Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera menciptakan kepompong yang menghasilkan sutra (contoh. Bombix mori).
- Untuk obat-obatan tradisionl. menyerupai madu (apis dorsata, apis indica, apis melifera).
- Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami
- Menularkan sebagian macam bibit penyakit menyerupai kolera, kecoak, disentri oleh lalat, dan tifus. Penyakit demam berdarah dan malaria yang disebarkan oleh nyamuk
- Sebagai perusak tanapan budidaya insan menyerupai pada belalang, ulat, dan kumbang kelapa.
- Menyebabkan penyakit pada tumbuhan seperti: Nilapervata lugens (wereng) yang menyebabkan penyait virus tungro, belalang (walang sangit) yang menghisap cairan biji padi muda sehingga tumbuhan padi menjadi puso.
- Sebagai benalu pada insan (mengisap darah). menyerupai nyamuk, kutu busuk, dan kutu kepala
- Dapat merusak materi bangunan, menyerupai rayap dan kumbang kayu
- Dapat merusak materi kuliner yang disimpan menyerupai kedelai, dan tepung dari banyak sekali coleoptera, menyerupai kepik, kumbang beras.
Demikian artikel singkat mengenai Pengertian umum Arthropoda beserta Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Peranannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Referensi:
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
0 Response to "Pengertian Umum Arthropoda Beserta Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Dan Peranannya"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda