Proses Pembekuan Darah
Friday, July 3, 2020
Add Comment
Mekanisme badan untuk menghentikan perdarahan dinamakan hemostasis. Terdapat beberapa fase penting pada prosedur ini, diantaranya fase pembentukan sumbatan oleh platelet (keping darah) dan fase proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah atau koagulasi ialah proses yang kompleks yang mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka serta menghentikan pendarahan.
Proses pembekuan darah atau penggumpalan darah merupakan proses yang kompleks untuk mencegah badan kehilangan banyak darah saat terjadi luka. Proses tersebut mencakup pengetatan pada dinding pembuluh darah yang terluka, pelepasan zat untuk menarik kepin-keping darah ke tempat luka, dan pembentukan benang-benang fibrin. Komponen darah yang terlibat dalam proses penggumpalan darah ialah keping-keping darah dengan pertolongan ion kalsium. Apabila luka terjadi pada pembuluh darah yang tipis. pengetatan dinding,dinding pembuluh darah sanggup mencegah pengeluaran darah. Tetapi, jikalau terjadi kerusakan cukup besar pada pembuluh darah. keping-keping darah akan berkumpul di sekitar luka dalam jumlah besar dan melekat pada pembuluh darah, lalu membentuk jala fibrin yang menahan keluarnya sel darah.
Proses pembekuan darah atau penggumpalan darah merupakan proses yang kompleks untuk mencegah badan kehilangan banyak darah saat terjadi luka. Proses tersebut mencakup pengetatan pada dinding pembuluh darah yang terluka, pelepasan zat untuk menarik kepin-keping darah ke tempat luka, dan pembentukan benang-benang fibrin. Komponen darah yang terlibat dalam proses penggumpalan darah ialah keping-keping darah dengan pertolongan ion kalsium. Apabila luka terjadi pada pembuluh darah yang tipis. pengetatan dinding,dinding pembuluh darah sanggup mencegah pengeluaran darah. Tetapi, jikalau terjadi kerusakan cukup besar pada pembuluh darah. keping-keping darah akan berkumpul di sekitar luka dalam jumlah besar dan melekat pada pembuluh darah, lalu membentuk jala fibrin yang menahan keluarnya sel darah.
Jika lukanya sangat besar, keping-keping darah akan mengirim zat kimia yang bekerja sama dengan zat lainnya di dalam plasma darah untuk membentuk benang-benang fibrin. Jala atau benang-benang fibrin yang terbentuk pada permukaan luka sanggup menahan keping-keping darah dan sel-sel darah merah biar tidak menetes ke luar. Luka yang besar dan tidak sanggup diperbaiki sendiri oleh badan perlu dijahit biar bab yang terbuka menjadi lebih sempit. Dengan demikian, fungsi benang-benang fibrin dan keping-keping darah menjadi lebih efisien.
Dalam proses pembekuan darah, keping-keping darah (trombosit) yang menyentuh permukaan luka yang kasar, akan pecah dan mengeluarkan trombokinase. Trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin merupakan enzim yang belum aktif, berupa senyawa globulin yang dihasilkan di hati dengan pertolongan vitamin K, sedangkan trombin merupakan enzim yang sudah aktif. Pengubahan protrombin menjadi trombin sangat memerlukan zat kalsium untuk mempercepat proses tersebut. Trombin mengubah fibrinogen (protein yang larut dalam plasma darah) menjadi librin yang berbentuk benang-benang.
Mengenal proses pembekuan darah
Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah tidak akan terjadi tanpa adanya ‘aktor’ yang berperan. Koagulasi melibatkan trombosit dan komponen faktor koagulasi.
Trombosit
Trombosit atau keping darah ialah elemen berbentuk cakram di dalam darah. Trombosit berkumpul secara berdempet-dempetan selama proses pembekuan darah normal. Trombosit digolongkan sebagai sel darah, tetapi bergotong-royong trombosit ialah bab dari sel-sel sumsum tulang yang besar yang disebut dengan megakaryocytes.
Faktor koagulasi (faktor pembekuan)
Faktor koagulasi ialah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Terdapat banyak faktor koagulasi, 13 diantaranya diberi nama dengan abjad romawi. Saat ini banyak protein-protein gres yang ditemukan namun tidak diberikan penamaan dengan angka romawi.
Bagaimana Proses Pembekuan Darah Terjadi?
Siklus pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut ialah proses pembekuan darah dari awal sampai akhir.
Trombosit membentuk sumbatan
Trombosit bereaksi saat pembuluh darah rusak atau ada luka. Mereka melekat pada dinding tempat yang luka dan tolong-menolong membentuk sumbatan. Sumbat dibuat guna menutup bab yang rusak biar menghentikan darah yang keluar. Trombosit juga melepaskan materi kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan langkah berikutnya.
Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain untuk melaksanakan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulas. Pada tahap selesai kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin melekat pada trombosit untuk menciptakan jaring yang memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih berpengaruh dan lebih tahan lama.
Penghentian proses pembekuan darah
Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan biar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan.
Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak dibutuhkan lagi. Helai fibrin pun hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
Kelainan Proses Pembekuan Darah
Dapat terjadi kelainan pada proses pembekuan darah. Misalnya pada penyakit hemofilia, yang mana penderita kekurangan faktor koagulasi VIII atau IX. Pada penyakit ini, perdarahan yang terjadi sulit berhenti.
Pembekuan darah juga sanggup terbentuk walaupun tidak dibutuhkan Kondisi ini sanggup mengakibatkan serangan jantung, stroke, atau duduk masalah medis lainnya yang serius. Oleh alasannya itu dianjurkan untuk tidak duduk berlama-lama, rajin bergerak dan berolahraga, tidak merokok, dan menerapkan contoh hidup sehat lainnya.
Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah tidak akan terjadi tanpa adanya ‘aktor’ yang berperan. Koagulasi melibatkan trombosit dan komponen faktor koagulasi.
Trombosit
Trombosit atau keping darah ialah elemen berbentuk cakram di dalam darah. Trombosit berkumpul secara berdempet-dempetan selama proses pembekuan darah normal. Trombosit digolongkan sebagai sel darah, tetapi bergotong-royong trombosit ialah bab dari sel-sel sumsum tulang yang besar yang disebut dengan megakaryocytes.
Faktor koagulasi (faktor pembekuan)
Faktor koagulasi ialah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Terdapat banyak faktor koagulasi, 13 diantaranya diberi nama dengan abjad romawi. Saat ini banyak protein-protein gres yang ditemukan namun tidak diberikan penamaan dengan angka romawi.
Bagaimana Proses Pembekuan Darah Terjadi?
Siklus pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut ialah proses pembekuan darah dari awal sampai akhir.
Trombosit membentuk sumbatan
Trombosit bereaksi saat pembuluh darah rusak atau ada luka. Mereka melekat pada dinding tempat yang luka dan tolong-menolong membentuk sumbatan. Sumbat dibuat guna menutup bab yang rusak biar menghentikan darah yang keluar. Trombosit juga melepaskan materi kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan langkah berikutnya.
Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain untuk melaksanakan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulas. Pada tahap selesai kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin melekat pada trombosit untuk menciptakan jaring yang memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih berpengaruh dan lebih tahan lama.
Penghentian proses pembekuan darah
Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan biar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan.
Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak dibutuhkan lagi. Helai fibrin pun hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
Kelainan Proses Pembekuan Darah
Dapat terjadi kelainan pada proses pembekuan darah. Misalnya pada penyakit hemofilia, yang mana penderita kekurangan faktor koagulasi VIII atau IX. Pada penyakit ini, perdarahan yang terjadi sulit berhenti.
Pembekuan darah juga sanggup terbentuk walaupun tidak dibutuhkan Kondisi ini sanggup mengakibatkan serangan jantung, stroke, atau duduk masalah medis lainnya yang serius. Oleh alasannya itu dianjurkan untuk tidak duduk berlama-lama, rajin bergerak dan berolahraga, tidak merokok, dan menerapkan contoh hidup sehat lainnya.
Demikian Artikel Singkat Tentang Proses Pembekuan Darah, Semoga Bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.
Pustaka,
Konsep dan Penerapan Sains Biologi, Hal : 38-39, Penerbit : Tiga Serangkai. 2004.Solo, Penulis : Drs.Sunarto.dkk
Konsep dan Penerapan Sains Biologi, Hal : 38-39, Penerbit : Tiga Serangkai. 2004.Solo, Penulis : Drs.Sunarto.dkk
0 Response to "Proses Pembekuan Darah"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda