Teori Motivasi Maslow Yang Sanggup Anda Ketahui
Thursday, June 3, 2021
Add Comment
- Kata motivasi (motivation) kata dasarnya yaitu motif (motive) yang berarti dorongan, alasannya yaitu atau alasan seseorang melaksanakan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi alasannya yaitu seseorang melaksanakan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar.
Sehubungan dengan uraian di atas, sanggup dibedakan dua bentuk motivasi kerja. Kedua bentuk tersebut yaitu sebagai berikut:
- Motivasi Intrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat/makna pekerjaan yang dilaksankannya.
- Motivasi Ekstrensik adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja lantaran upah/gaji yang tinggi, jabatan/posisi yang terhormat atau mempunyai kekuasaan yang besar, pujian, eksekusi dan lain-lain.
Baca Juga: Teori Uses and Gratification
Lingkungan suatu organisasi/perusahaan terlihat kecenderungan penggunaan motivasi ekstrinsik lebih secara umum dikuasai daripada motivasi intrinsik. Kondisi itu terutama disebabkan tidak gampang untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam diri pekerja, sementara kondisi kerja di sekitarnya lebih banyak menggiringnya pada mendapatkan kepuasan kerja yang hanya sanggup dipenuhi dari luar dirinya.
Manusia merupakan makhluk yang keinginannya tidak terbatas atau tanpa henti, alat motivasinya yaitu kepuasan yang belum terpenuhi serta kebutuhannya berjenjang, artinya kalau kebutuhan yang pertama terpenuhi maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang pertama, dan berlaku menyerupai itu. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat dan organisasi maka akan semakin tinggi faktor yang dirasakan menjadi kebutuhan orang tersebut.
Gambar 1. Hierarki Kebutuhan Maslow |
Teori Maslow
Adapun hierarki kebutuhan berdasarkan Maslow yaitu sebagai berikut (Hasibuan, 2001):
- Kebutuhan Fisiologis.
Ini yaitu kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka yaitu kebutuhan berpengaruh lantaran kalau seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan tiba pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan. - Kebutuhan Keamanan.
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan sanggup menjadi aktif. Orang sampaumur mempunyai sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada dikala darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan gejala rasa tidak kondusif dan perlu aman. - Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan.
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan sanggup muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan mendapatkan cinta, kasih sayang dan menawarkan rasa memiliki. - Kebutuhan Esteem.
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga sanggup menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang menerima penghargaan dari orang lain. Manusia mempunyai kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga. - Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melaksanakan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.”
Kebutuhan ini menciptakan diri mereka merasa dalam gejala kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat gampang untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu terang apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Baca Juga: Teori Stimulus Respond atau Teori (S-R)
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang kala diklasifikasikan dengan cara lain, contohnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan penjabaran kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara menciptakan penjabaran kebutuhan insan itu, yang terang yaitu bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan insan berbeda satu orang dengan yang lainnya lantaran insan merupakan individu yang unik. Kebutuhan insan itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
Teori Herzberg
Herzberg dikutip oleh Umar (1999) mengemukakan teori dua faktor atau sering disebut sebagai Herzberg two factor motivation theory. Menurutnya pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi dua faktor utama yang merupakan kebutuhan, yaitu:
- Maintenance Factor (faktor pemeliharaan atau faktor higinis)
Menurut teori ini terdapat serangkaian kondisi ekstrinsik yaitu keadaan pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak puas di antara karyawan. Kondisi ini yaitu faktor yang menciptakan orang tidak puas, disebut juga higiene factor, lantaran faktor tersebut diharapkan untuk mempertahankan tingkat yang paling rendah, yaitu tingkat tidak ada kepastian.Faktor ini bekerjasama dengan hakikat pekerja yang ingin memperoleh kebutuhan (ketentraman) badaniah.
Kebutuhan ini akan berlangsung terus menerus, lantaran kebutuhan ini akan kembali pada titik nol sehabis dipenuhi. Faktor pemeliharaan ini mencakup balas jasa (gaji dan upah), kondisi kerja, kebijakan serta manajemen perusahaan, kepastian pekerjaan, kekerabatan antar pribadi (atasan dan bawahan), kualitas supervisi, kestabilan kerja, dan kehidupan pribadi. - Motivation Factor (faktor motivasi)
Merupakan faktor motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis yang bekerjasama dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara eksklusif berkaitan dengan pekerjaan. Kebutuhan ini mencakup serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan kerja yang diperoleh dalam pekerjaan akan mendorong motivasi yang kuat, yang sanggup menghasilkan prestasi kerja yang baik.
Faktor-faktor tersebut mencakup prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, pengembangan potensi individu, ruangan yang nyaman, dan penempatan kerja yang sesuai
0 Response to "Teori Motivasi Maslow Yang Sanggup Anda Ketahui"
Post a Comment
Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".
Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda