Istilah Yang Berkaitan Dengan Komunikasi Antar Budaya

| Dalam buku Ilmu Komunikasi oleh Daryanto (2010:83), mengutip dari Sitaram (1970), menegaskan perbedaan intercultural communication dengan internal communication yang diartikan sebagai interaksi antara struktur-struktur politik atau negara-negara, yang sering dilakukan oleh wakil-wakil dari Negara atau bangsa tersebut.

Ia jua mengemukakan wacana intracultural communication yang terjadi antara individu dari kebudayaan yang sama dan bukan antara individu dari kebudayaan yang berbeda.Sedangkan minority communication yaitu komunikasi antara anggota-anggota suatu sub-budaya minoritas dengan anggota-anggota budaya mayoritas yang dominan.

Perbedaan komunikasi antar budaya

Arthur Smith (1971), mengemukakan wacana transracial commnunication sebagai pengertian yang dicapai oleh orang-orang dari latar belakang etnik atau ras yang berbeda dalam suatu situasi interaksi verbal. Dalam pengertian ini, tercakup dimensi rasial maupun etnik. Adapun hal yang membedakan komunikasi transracial dengan komunikasi internrasial hanyalah dalam perbedaan arti.

Rich (1974), mengemukakan hal sebaliknya, terutama wacana pengertian dari minority dan majority sebagai suatu hal yang bersifat relative serta hasil penelitian yang subjektif. Maka ia lebih menentukan istilah interracial communication yaitu komunikasi antar anggota-anggota dari kelompok-kelompok rasial yang berbeda.

Ia pun memperlihatkan pengertian lain, contracultural communication, yaitu komunikasi antara anggota-anggota dari dua kebudayaan yang absurd satu sama lain, tetapi secara relative sejajar dalam suatu korelasi colonial, dimana satu kebudayaan dipaksa untuk tunduk pada kekuasaan kebudayaan yang lain.

Baca Juga: Saluran dan Fungsi Komunikasi Antar Budaya

Prosser (1978), merumuskan countercultural contracultural sebagai interaksi antara anggota-anggota suatu kelompok sub-budaya yang anggota-anggotanya terasingkan dari kebudayaan masyarakat yang dominan. Tetapi secara aktif sanggup melawan nilai-nilai sehingga seringkali menghasilkan konflik.

Dood (1982), membagi situasi perbedaan antar budaya, khususnya yang biasa dimasukkan kedalam pengertian komunikasi sub-budaya yaitu sebagai berikut :

1. Interethnic Communication.
   Yaitu komunikasi antara dua atau lebih orang dari luar latar belakang etnik yang berbeda. Kelompok etnik yaitu kumpulan orang yang sanggup dikenal secara unik dari warisan tradisi kebudayaan yang sama, yang seringkali asalnya bersifat nasional. Di Indonesia tentunya yang dimaksud dengan kelompok etnik ialah aneka macam suku bangsa yang ada dalam wilayah Negara Indonesia, ibarat suku jawa, sunda, batak, minang, banjar dan lain-lain.
2. Interracial Communication.
   Yakni komunikasi antara dua atau lebihorang dari latar belakang ras yang berbeda. Dalam hal ini ras di artikan sebagai ciri-ciri penampilan fisik yang diturunkan dan diwariskan secara genetik.Pokok perhatian yang penting disini yaitu bahwa perbedaan-perbedaan ras menjadikan perbedaan perceptual yang menghambat berlangsungnya komunikasi, bahkan sebelum ada sama sekali perjuangan untuk berkomunikasi.
3. Countercultural Communication.
   Melibatkan orang-orang dari budaya asal atau pokok yang berkomunikasi  dengan orang-orang dari sub-budaya yang terdapat dalam budaya pokok tadi. Dengan mengutip perumusan Prosser wacana countercultural communication, Dood menekankan sifat dari sub-budaya pada situasi khusus antar budaya yang menolak nilai-nilai yang sudah berlaku dan diakui masyarakat luas dikala ini.
4. Social Class Communication.
   Beberapa perbedaan antara orang-orang yaitu menurut atas status yang ditentukan oleh pendapatan, pekerjaan dan pendidikan.Perbedaan ini membuat kelas-kelas sosial dalam masyarakat.Menyertai perbedaan ini yaitu perbedaan dalam hal pandangan, moral kebiasaan dan sebagainya.
5. Group Membership.
   Merupakan unit-unit sub-budaya yang cukup menonjol, menurut homogenitas dalam karakteristik ideologi, ditambah dengan loyalitas kelompok banyak perbedaan antar kelompok yang meletus menjadi konflik serius. Misalnya perang antara pemeluk kepercayaan atau agama.

Perbedaan antara sub-budaya (Dood) merumuskan international communication massa sebagai komunikasi antara Negara-negara oleh media massa, cara-cara diplomatic, dan saluran-saluran antarpribadi lainnya. Hal yang menjadi sentra perhatian bukanlah bentuk dari pesan, melainkan kenyataan bahwa variable geografik, politik dan nasionalitas akan mendominasi transaksi yang terjadi.

Penulis: Zarkani, S.Ag, MAP

Sumber http://www.irmanfsp.com/

Share this post