Siapakah Bergotong-Royong Para Perompak Somalia? - Tempat Blogging

Siapakah Bergotong-Royong Para Perompak Somalia?

Rakyat Indonesia hari ini sedang dirudung keprihatinan alasannya belasan pelautnya tengah dis Siapakah Sesungguhnya Para Perompak Somalia?
بسم الله الرحمن الرحيم

Rakyat Indonesia hari ini sedang dirudung keprihatinan alasannya belasan pelautnya tengah disandera pembajak Somalia. Dalam sebuah gosip online wacana perompak Somalia, ada seorang komentator yang bertanya, "Mengapa negara-negara Barat mau bersepakat menyerbu Libya, tetapi tidak ada tindakan yang mereka ambil untuk mengamankan Teluk Aden?

Sungguh sebuah pertanyaan yang kritis. Ya, mengapa perompak Somalia ‘dibiarkan' sedemikian merajalela? Masa sih AS dan NATO dengan persenjataan mereka yang sangat canggih tak bisa menumpas pembajak maritim dari sebuah negara sangat-sangat miskin, Somalia?


Mengenai indikasi ‘pembiaran' perompak Somalia itu, dengan mengutip analisis William Engdahl dari Global Research. Singkatnya begini, AS yang melancarkan serangan ke Yaman dengan alasan ‘mengejar Al Qaeda', sesungguhnya menghendaki perubahan rezim di sana. Yaman berbatasan dengan Arab Saudi di utara, Laut Merah di Barat, Teluk Aden dan Laut Arab di selatan, di seberang Teluk Aden ada Somalia, Jibouti. Di sebelah Jibouti berderet Eritrea, Sudan, dan Mesir. Dengan demikian, semua negara itu (Arab Saudi, Mesir, Somalia, Jibouti, Eritrea, Sudan, dan Yaman saling berhadapan dengan Selat Mandab (Bab el Mandab) yang super-strategis.Tanker-tanker minyak dari Teluk Persia harus lewat ke Selat Mandab, gres lalu melewati Kanal Suez, dan menuju Mediterania.

Menurut Engdahl, kalau AS punya alasan yang diterima opini publik internasional untuk memiliterisasi Selat Mandab, AS akan punya kartu truf di hadapan Uni Eropa dan China bila mereka ‘berani' di hadapan AS. Suplai energi China dan Eropa sangat bergantung dari Selat Mandab. Bahkan Selat Mandab bisa digunakan AS untuk menekan Arab Saudi semoga tetap melaksanakan transaksi dalam dollar Amerika (sebagaimana pernah diberitakan media, Arab Saudi dan beberapa negara -termasuk Iran-pernah melontarkan harapan untuk melaksanakan transaksi tidak dengan dollar). Engdahl juga menyebutkan adanya informasi dari Washington bahwa ada sumber minyak yang luar biasa besar di Yaman, yang sama sekali belum dieksplorasi.

Engdahl lalu menyoroti kasus bajak maritim Somalia yang menciptakan kacau di Selat Mandab selama dua tahun terakhir. Pertanyaannya: bagaimana mungkin bajak maritim dari Somalia, sebuah negara yang berada di nomor teratas dalam list ‘negara gagal' (failed state) hingga punya senjata dan logistik yang canggih, sampai-sampai dalam dua tahun terakhir bisa membajak 80 kapal dari banyak sekali negara? Bahkan pembajak Somalia itu menggunakan gaya-gaya penjahat di negara maju: menelpon eksklusif kantor koran Times di Inggris, memberitahukan bahwa mereka sudah membajak. Saat ini, tercatat ada 56 kapal aneh yang masih berada dalam ‘tawanan' pembajak Somalia beserta 800-an awak kapalnya. Selain kapal Indonesia "Sinar Kudus", ada kapal FV NN Iran yang ditawan semenjak 2 Maret 2009 bersama 29 krunya.

Merajalelanya perompak Somalia di Selat Mandab memberi alasan kepada AS untuk menaruh kapal perangnya di sana. Pemerintah Mesir, Sudan, Jibouti, Eritrea, Somalia, Arab Saudi, sudah terkooptasi oleh AS sehingga diperkirakan tidak akan memperlihatkan reaksi negatif bagi militerisasi AS di Selat Mandab. Kini, masih ada satu negara di sekeliling Selat Mandab yang masih perlu ditaklukkan: Yaman.
Pemerintah Yaman memang pro-AS, tapi masalahnya, Presiden Ali Abdullah Saleh tidak cukup besar lengan berkuasa untuk mengontrol negaranya, alasannya itulah ia harus ‘digulingkan'. Aksi-aksi protes di Yaman ketika ini, karenanya, sangat bersesuaian dengan harapan AS.

Analisis Engdahl ini terasa klop dengan laporan dari AFP yang merilis pernyataan dari pejabat Interpol. Menurut mereka, aksi-aksi pembajakan di lepas maritim Somalia dikontrol oleh sindikat kriminal, termasuk orang-orang aneh (non-Somalia) yang tergiur oleh kesempatan untuk mendapat uang tebusan multi-juta dollar. Para pembajak itu mempunyai senjata-senjata dan alat pendeteksi yang sangat canggih sehingga mereka bisa melaksanakan pembajakan di perairan dengan jarak yang sangat jauh, bahkan mencapai 1.200 nautical mil (=1380,935 mil) di lepas pantai Somalia. Mick Palmer, pejabat Interpol dari Australia, menyatakan bahwa ada bukti yang jelas, yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kecanggihan perlengkapan yang dimiliki para pembajak. "Jadi mereka mendapat dukungan yang sangat canggih dalam mendeteksi keberadaan kapal-kapal perdagangan besar," kata Palmer.

Tak heran bila Jean-Michel Louboutin, administrator eksekutif kepolisian di Interpol yang berbasis di Prancis menegaskan, "Ini ialah kejahatan yang terorganisasi."

Lebih jauh lagi, pejabat Interpol itu menjelaskan bahwa pembajak maritim Somalia bergotong-royong hanya mendapat sebagian kecil dari uang tebusan. Rata-rata, setiap dua juta dollar yang mereka dapatkan sebagai uang tebusan, hanya 10.000 dollar yang masuk ke kantong mereka. Sisanya, masuk ke kantong sindikat kriminal. Setengah juta dollar akan diambil oleh orang yang menghantarkan tebusan (biasanya diantarkan dengan helikopter yang mendarat di atas kapal yang dibajak), dan setengah juta dollar lagi diambil oleh negosiator.
Dengan tegas Palmer menyatakan, "Ini ialah sebuah industri besar. Besar sekali uang yang bisa dihasilkan dari pembajakan. Tetapi, para pembajak itu sendiri, banyak di antara mereka ialah sampaumur miskin, hanya mendapat sebagian kecil saja dari uang itu."
Jadi, bila kita kembali ke pertanyaan yang diajukan komentator di atas, sesudah membaca uraian artikel ini, berdasarkan Anda, apa jawabannya?. (irib)

oleh: Dina Y. Sulaeman di konspirasi.com


Terima Kasih Sudah Mau Membaca.
Show comments
Hide comments

0 Response to "Siapakah Bergotong-Royong Para Perompak Somalia?"

Post a Comment

Blog ini merupakan Blog Dofollow, karena beberapa alasan tertentu, sobat bisa mencari backlink di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas atau gunakan tool dibawah "Konversi Kode di Sini!".

Klik subscribe by email agar Anda segera tahu balasan komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close